Kisah TR, Bocah 12 Tahun yang Derita Kanker Stadium 4 Akibat Diperkosa

TR bungkam hampir satu tahun, ini penuturan sang ibu

Jakarta, IDN Times - YL nampak tergopoh-gopoh membawa satu kantong kresek cukup besar berisi baju menuju trotoar di depan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Senin (2/12).

"Saya habis dari Tanah Abang ada yang ngasih baju ini," ujarnya sambil menyalami IDN Times yang tengah duduk di bangku plastik milik penjual kopi keliling bersama para relawan Respek Peduli.

"Semoga TR senang ya, biasanya kalau diberi baju baru dia senang tapi sejak kejadian itu TR kalau dikasih baju dibuang," ungkap YL, ibunda TR.

TR merupakan korban pemerkosaan yang masih di bawah umur. Usianya baru 12 tahun. Keluarga baru mengetahui derita yang dialami bocah itu setahun kemudian.

Berikut penuturan YL mengenai kejadian nahas yang menimpa putrinya.

1. TR sehari-hari tinggal bersama neneknya

Kisah TR, Bocah 12 Tahun yang Derita Kanker Stadium 4 Akibat DiperkosaTR, bocah 12 tahun terdiagnosa Kanker Rectum Stadium 4 akibat diperkosa saat singgah di rumah singgah respek peduli, Komplek Agung Barat 4, Sunter Agung, Kec Tanjung priuk Jakarta Utara (Dok. Istimewa)

Mata YL berkaca-kaca ketika mengingat kembali kejadian yang menimpa buah hatinya. TR menjadi korban pemerkosaan sampai menderita Kanker Rectum Stadium 4.

Peristiwa nahas tersebut terungkap pada Maret 2019 lalu. Saat itu, TR memilih menghabiskan liburan sekolah di rumah orangtuanya di Kota Padang, Sumatera Barat. Sehari-hari, TR tinggal bersama sang nenek di daerah lainnya di Kota Padang.

"Rumah neneknya tidak jauh dari rumah saya, sekitar 30 menit jika menggunakan sepeda motor, dia tinggal di neneknya karena dekat dengan sekolahnya," ucapnya.

2. Sikap TR berubah menjadi pendiam hingga membuat orangtua curiga

Kisah TR, Bocah 12 Tahun yang Derita Kanker Stadium 4 Akibat DiperkosaTR, bocah 12 tahun terdiagnosa Kanker Rectum Stadium 4 akibat diperkosa saat singgah di rumah singgah respek peduli, Komplek Agung Barat 4, Sunter Agung, Kec Tanjung priuk Jakarta Utara (Dok. Istimewa)

YL mulai curiga dengan perubahan perilaku TR. Putri bungsunya tersebut biasanya ceria, namun saat di rumah ibunya, dia selalu murung dan menjadi pendiam. Tidak hanya itu, TR enggan makan dan lebih suka mengurung diri di kamar.

Bahkan, TR beberapa kali meringis kesakitan di bagian perut bawah

Suatu malam, YL melihat TR lelap tidur dengan kondisi yang mengenaskan, ranjang putrinya bersimbah darah.

"Saya buka celana TR, darah itu keluar dari organ intim dan anusnya, ada gumpalan darah di celana dalamnya kayak orang melahirkan," katanya.

3. Semula sang ibu mengira TR mengalami menstruasi untuk kali pertama

Kisah TR, Bocah 12 Tahun yang Derita Kanker Stadium 4 Akibat DiperkosaTR, bocah 12 tahun terdiagnosa Kanker Rectum Stadium 4 akibat diperkosa saat singgah di rumah singgah respek peduli, Komplek Agung Barat 4, Sunter Agung, Kec Tanjung priuk Jakarta Utara (Dok. Istimewa)

YL mengira TR mengalami menstruasi untuk kali pertama. Namun pikiran tersebut mulai runtuh tatkala melihat putrinya semakin kesakitan, wajahnya pun pucat pasi.

Dia kemudian membawa anaknya ke bidan. Menurutnya, saat itu bidan curiga dengan kondisi TR yang tidak normal.

"Saat itu TR tidak mau cerita, tiap ditanya gak terjadi apa-apa jadi kami rawat jalan tiap tiga hari sekali kontrol karena obatnya juga untuk tiga hari saja," katanya.

Baca Juga: Kekerasan Online terhadap Perempuan Kini Bisa Dilaporkan

4. TR diperkosa tetangga dekat neneknya

Kisah TR, Bocah 12 Tahun yang Derita Kanker Stadium 4 Akibat DiperkosaAmir (50) pelaku pemerkosa TR (12) tahun saat digelandang di Polresta Padang (Dok. Istimewa)

Melihat kondisi TR yang semakin menurun, bidan menyarankan TR menjalani rawat inap di kliniknya tanpa dipungut biaya. Dia juga menyarankan orangtua agar membujuk TR membuka mulut.

"Akhinya TR buka suara usai kakaknya membujuknya kalau gak mau ngomong nanti nasi yang mamak jual gak laku karena bau, TR sayang gak sama mamak sama bapak," jelasnya.

TR akhirnya mengungkapkan bahwa dia diperkosa oleh tetangga neneknya pada Juni 2018 lalu. Bagai disambar petir, YL yang saat itu masih bekerja di kedai makanan langsung melaporkan pelaku ke Polresta Padang pada 9 Juni 2019.

"Saya kenal orangnya dia tetangga di rumah neneknya hanya jarak satu rumah saja, tapi saat itu dia langsung kabur," kata dia.

5. TR divonis Kanker Rectum Stadium 4

Kisah TR, Bocah 12 Tahun yang Derita Kanker Stadium 4 Akibat DiperkosaTR, bocah 12 tahun terdiagnosa Kanker Rectum Stadium 4 akibat diperkosa saat singgah di rumah singgah respek peduli, Komplek Agung Barat 4, Sunter Agung, Kec Tanjung priuk Jakarta Utara (Dok. Istimewa)

Akibat perbuatan bejat pelaku, TR divonis menderita Kanker Rectum Stadium 4 yang mengharuskan mendapatkan perawatan intensif di RS Djamil, Padang.

Bahkan TR sempat mengalami koma dan tidak sadarkan diri selama tiga hari dan harus diopname selama 25 hari.

Rangkaian pengobatan mulai dari sinar hingga kemoterapi sudah dilakukan, bahkan anus TR juga dibuat lubang. Namun, pengobatan itu saja tidak cukup. TR kemudian dibawa ke Jakarta untuk mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.

6. Pelaku pemerkosaan harus dihukum setimpal

Kisah TR, Bocah 12 Tahun yang Derita Kanker Stadium 4 Akibat DiperkosaAmir (50) pelaku pemerkosa TR (12) tahun saat digelandang di Polresta Padang (Dok. Istimewa)

Selain kesembuhan anaknya, YL meminta agar pelaku dihukum setimpal bahkan disiksa alat kelaminnya.

"Jangan dimatiin saya ingin dia disiksa agar menderita seumur hidupnya," ucap sang ibu geram.

7. Segera hubungi hotline berikut ini dan laporkan segera kekerasan seksual pada perempuan dan anak di sekitarmu

Kisah TR, Bocah 12 Tahun yang Derita Kanker Stadium 4 Akibat Diperkosa(Ilustrasi) IDN Times/Arief Rahmat

Kekerasan seksual pada perempuan dan anak kerap terjadi di sekitar kita. Namun, banyak pihak yang tak tahu harus ke mana saat seorang korban membutuhkan kontak darurat pertolongan kekerasan seksual yang bisa dengan mudah dihubungi.

Segera hubungi hotline berikut ini dan laporkan segera kekerasan seksual pada perempuan dan anak di sekitar kamu.

1. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)

Telepon:
(+62) 021-319 015 56

Fax:
(+62) 021-390 0833

Email:
info@kpai.go.id
humas@kpai.go.id

2. Yayasan Pulih

Telepon:
(+62) 021-78842580

3. LBH Apik Jakarta

Telepon:
(+62) 021-87797289

Baca Juga: Bantu Tiara, Bocah Korban Paedofil yang Kena Kanker Rektum Stadium 4

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya