Kisah Tragis Bocah 8 Tahun Diperkosa Pamannya hingga Trauma

Keluarga minta pelaku dihukum maksimal sampai kebiri

Jakarta, IDN Times - Suara S beberapa kali tercekat ketika menceritakan perkosaan yang menimpa cucunya yang masih berusia delapan tahun. Nenek 61 tahun ini terdengar berupaya tenang agar suaranya tetap terdengar jelas.

Cucunya yang berinisial IS menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan RP, yang merupakan paman kandung korban. 

"Luka cucu kami bukan luka yang bisa diperbaiki, tidak bisa diganti dengan bentuk materi sebesar apapun, dia harus menanggung luka seumur hidup, maka pelaku harus dihukum seeumur hidup atau seberat-beratnya, dikebiri biar berikan efek jera," ujar S sambil menitihkan air mata di sebuah cafe di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (3/2/2023).

Baca Juga: 5 Fakta Kasus Pemerkosaan Anak oleh Ayah Tirinya di Sidoarjo

1. Korban dititipkan pada pelaku karena orang tua berada di rumah sakit

Kisah Tragis Bocah 8 Tahun Diperkosa Pamannya hingga TraumaIlustrasi ancaman kekerasan seksual yang mengancam pada anak-anak di Indonesia. Foto IDN Times

S kembali menata emosi dan menceritakan peristiwa kelam yang menimpa cucu kesayangannya. Dia mengatakan aksi bejat pelaku pada Rabu (12/10/2022) di rumahnya di Sukabumi, Jawa Barat.

Korban saat itu terpaksa dititipkan orang tuanya pada bibinya, karena harus menjaga adik korban yang sedang kritis di rumah sakit. Aksi bejat pelaku terungkap saat korban menghimpitkan kedua kakinya dan meringis kesakitan di sekolah. 

"Cucu saya tidak berangkat sekolah. Keesokannya, kebetulan saya juga wali kelas, saya cek kelas cucu saya. Saya lihat dia bersandar di dinding. Saya menghampiri dia yang meringis kesakitan dengan menghimpitkan kedua pahanya dengan wajahnya yang pucat pasi," ungkap S yang juga guru di sekolah cucunya. 

2. Korban menangis kesakitan

Kisah Tragis Bocah 8 Tahun Diperkosa Pamannya hingga Traumailustrasi anak (IDN Times/Nathan Manaloe)

Cucunya hanya diam seribu bahasa saat S menanyakan keadannya. Namun, saat S menyentuh cucunya, bocah tersebut seketika menangis, tidak mau disentuh. IS kemudian jatuh sehingga membuat S panik dan membawa IS ke rumah sakit.

Bak disambar petir, dokter menyatakan selaput dara IS robek dan meminta S menghubungi polisi karena yakin IS jadi korban perkosaan.

"Dokter menyuruh agar segera menelepon polisi, dan tanpa bertele saya hubungi polisi," katanya.

Dengan perasaan yang hancur melihat kondisi cucunya seperti itu, S mencoba membujuk IS untuk menceritakan apa yang terjadi.

"Saya bujuk lama agar dia bercerita, hingga akhirnya cucu saya menceritakan saat menginap di rumah bibinya, dia hanya berdua sama omnya, dan lampunya dimatikan. Dia terbangun karena ada yang menghimpit badannya," katanya.

3. Korban diberi uang Rp10 ribu

Kisah Tragis Bocah 8 Tahun Diperkosa Pamannya hingga TraumaIlustrasi Korban (IDN Times/Mardya Shakti)

IS yakin yang melakukan  perbuatan bejat tersebut adalah pamannya, meski kamar gelap tetapi ada penerangan di dapur, sehingga IS melihat sang paman yang berambut pirang.

"Dia cerita ada kayak batu yang keluar masuk dan dia merasa kesakitan. Setelah itu, cucu saya diberi uang Rp10 ribu," ungkap S.

4. S langsung lemas melihat hasil visum cucunya

Kisah Tragis Bocah 8 Tahun Diperkosa Pamannya hingga TraumaIlustrasi korban penyekapan. (IDN Times/Nathan Manaloe)

Saat di kepolisian, S diminta melakukan visum di rumah sakit yang berbeda. S terperanjat saat dokter di rumah sakit tersebut mengabarkan kondisi yang sama.

"Ibu yang sabar ya, anak ibu masih kecil kalau ada upaya nanti ke depan bisa operasi selaput dara," ujar S menirukan dokter yanng memeriksa.

"Jadi saat itu saya ikut memegang korban, saya langsung lemes melihat kondisi area pribadi cucu saya yang robek, lemes sampai tidak bisa berdiri," katanya.

5. Pelaku kabur saat S mengetahui perbuatannya

Kisah Tragis Bocah 8 Tahun Diperkosa Pamannya hingga Traumailustrasi borgol (IDN Times/Mardya Shakti)

S tidak sanggup memberikan kabar buruk pada anaknya yang sedang di rumah sakit. Dia menyerahkan semua pada kepolisian.

Perempuan berhijab tersebut mengatakan usai menyerahkan hasil visum pada kepolisian, dia menuju rumah pelaku untuk mengambil seragam cucunya. Sampai di rumah pelaku, S melihat pelaku bersama wanita lain di ruang tamu.

"Saat saya ke sana dia panik, pelaku tiba-tiba bilang aku gak salah, padahal saya gak tanya. Kemudian saya minta seragam cucu saya, pelaku mengambil tas besar yang isinya bed cover. Lalu saya bilang ini bukan (seragam), dia ambil lagi bungkusan lain sambil berusaha lari. Jangan lari, kata saya, namun pelaku bilang saya gak salah," ujar S.

"Kalau gak salah duduk. Kemudian pelaku mendorong saya sampai terpental. Sontak saya teriak histeris dan memaki-maki karena saya takut dia lari jauh," kata S.

6. Pelaku ditangkap warga

Kisah Tragis Bocah 8 Tahun Diperkosa Pamannya hingga TraumaIlustrasi pemukulan (IDN Times/Mardya Shakti)

Mendengar teriakan S, warga mendatangi rumah pelaku. Saat itu S teriak jika pelaku telah memperkosa cucunya. Mendengar hal tersebut, warga ramai-ramai memukul pelaku.

"Saat itu, situasi tidak karuan, dalam kondisi tersebut saya baru telepon ayah korban, memberitahukan apa yang terjadi, hingga akhirnya pelaku diamankan warga," katanya.

Baca Juga: Kejagung: Restorative Justice Tak Berlaku untuk Kasus Pemerkosaan

7. Jaksa menolak hasil visum korban

Kisah Tragis Bocah 8 Tahun Diperkosa Pamannya hingga TraumaIlustrasi penjara (IDN Times/Mardya Shakti)

Meski sudah mendekam di jeruji sementara Polres Kota Sukabumi, S kecewa karena saat di pengadilan, jaksa menolak hasil visum yang sudah melalui rujukan Rumah Sakit Secapa Polri dan RS Bunut.

"Jaksa masih menolak hasil visum, padahal hasil visual terlihat jelas ada kerusakan di selaput dara dari kemaluan cucu saya. Dokter rumah sakit yang memeriksa juga yakin cucu saya jadi korban pemerkosaan," ujar S.

S takut pelaku segera dibebaskan karena jaksa tidak melihat bukti dan kondisi korban. S ingin pelaku dihukum maksimal karena cucunya kini mengalami trauma.

"Keluarga pelaku merupakan ASN (Aparatur Sipil Negara) di Polres Sukabumi yang juga tempat pelaku mendekam, jadi kami menduga ada perlakuan khusus yang dia dapatkan," imbuh S.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya