Kontroversi drh Indro Cahyono, Vlog Luna Maya Diprotes Para Dokter

Pernyataan Drh Indro soal COVID-19 dinilai meremehkan

Jakarta, IDN Times - Sebuah potongan video perbincangan Luna Maya dengan drh Indro Cahyono menuai kritikan dari para dokter. Konten yang diunggah pada 12 April 2012 di YouTube channel Luna Maya ini dinilai mengganggap remeh COVID-19.

Sebab, dalam potongan video berdurasi 2.20 menit yang beredar di media sosial ini, drh Indro mengungkapkan bahwa dari jumlah korban meninggal belum ada yang meninggal karena COVID-19. Saat ini jumlah viewers atau penonton vlog tersebut sudah lebih dari 200 ribu.

Paparan drh Indro ini menuai protes dari sejumlah dokter yang juga memaparkan pemikiran dalam media sosial.

Berikut ini kontroversi video perbincangan drh Indro Cahyono dengan artis Luna Maya

1. Drh Indro menyatakan sebagian besar korban yang meninggal, belum ada yang meninggal hanya karena COVID-19

Kontroversi drh Indro Cahyono, Vlog Luna Maya Diprotes Para DokterANTARA FOTO/Jojon

Dalam video Diary Luna Maya yang diunggah di salah satu fanpage di Instagram, drh Indro mengatakan bahwa sebagian besar korban yang meninggal, belum pernah ada satu pun yang meninggal hanya karena COVID-19

Luna Maya mempertegas, "Jadi belum ada ya?" 

"Jadi biasanya ada komplikasi penyakit seperti ada gangguan pernapasan, kemarin ada yang meninggal karena stroke malah COVID-nya negatif jadi jangan menghubungkan COVID-19 ini dengan kematian," papar drh Indro.

Baca Juga: Trik Ala Dokter Hafiz Aini Supaya Pasien Virus Corona Berkata Jujur

2. COVID-19 membuat sakit tetapi tidak ganas atau membunuh

Kontroversi drh Indro Cahyono, Vlog Luna Maya Diprotes Para DokterTenaga medis di RSPP (Dok. Humas RSPP)

Drh Indro kemudian menerangkan COVID-19 memang membuat orang sakit dengan gejala batuk, flu, sesak napas namun hanya satu minggu. Kemudian satu minggu kemudian akan sembuh sendiri karena tubuh mulai memproduksi antibodi.

"Covid ini membuat sakit iya, tetapi tidak seganas atau membunuh seperti yang ada di media," imbuhnya

"Jadi belum ada orang yang meninggal karena satu virus ini ya?" tanya Luna yang kemudian dibenarkan oleh dokter Indro.

3. Pernyataan drh Indro ditentang para dokter

Kontroversi drh Indro Cahyono, Vlog Luna Maya Diprotes Para DokterTangkapan layar vlog Luna Maya bersama drh Indro Cahyono (YouTube/Luna Maya)

Pernyataan drh Indro ini mendapatkan kritikan dari para dokter, salah satunya dr Berlian Idriansyah Idris.

Dalam akun Twitter, dokter spesialis jantung ini membantah sejumlah pernyataan drh Indro Cahyono yang mengatakan menyebut COVID-19 tidak berbahaya.

"Dear @LunaMaya26 & drh. Moh Indro Cahyono, penjelasan video ini salah & berpotensi membuat masyarakat meremehkan risiko tertular virus SARS-COV-2 yang menyebabkan covid-19,” tulis dr Berlian di akun @berlianidris.

"Namun saya rasa tetap perlu diklarifikasi di lini masa Twitter karena menimbulkan polemik, dan banyak warga yg bertanya. Saya jabarkan kekeliruan tersebut satu persatu. Cmiiw dr. @dirgarambe, dr. @Gatut_P," imbuhnya.

Pernyataan yang sama diungkapkan Dirga Sakti Rambe. Dokter di RS Omni menegaskan pernyataan drh Indro Cahyono saat berbincang bersama bersama Luna Maya cenderung meremehkan.

"Seharian ini byk yg menanyakan kpd saya soal kebenaran informasi pd potongan video ini. Menurut informasi, yg berbicara bernama Indro Cahyono (dokter hewan? Virolog?) Pernyataan ini ngawur & cenderung meremehkan #COVID19. Pernyataan pertama saja sudah salah," tulisnya melalui akun @dirgarambe.

4. Dokter Indro bekerja di Badan Penelitian Veteriner (Balitvet)

Kontroversi drh Indro Cahyono, Vlog Luna Maya Diprotes Para DokterGubernur Edy Rahmayadi dan Rektor USU Runtung Sitepu saat meninjau kesiapan laboratorium uji swab dengan PCR di Rumah Sakit USU, Jumat (17/4) (dok Humas USU)

Lalu siapakah Mohammad Indro Cahyono?

Dari berbagai sumber diketahui bahwa dokter hewan Indro Cahyono merupakan lulusan Universitas Gajah Mada. Pada 2006, dia bekerja di Badan Penelitian Veteriner (Balitvet), yakni unit di bawah Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Kementerian Pertanian.

Di Balitvet, Indro bertugas sebagai peneliti di Laboratorium Virologi. Dua tahun kemudian, Indro keluar dari Balitvet, dan menjadi peneliti di kantor swasta.

Baca Juga: WHO: Antibodi Virus Corona Tidak Membuat Seseorang Kebal Selamanya 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya