Kotak Hitam CVR Sriwijaya Ditemukan Kapal Penghisap Lumpur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengungkapkan, pencarian memori kotak hitam cockpit voice recorder atau CVR pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu menggunakan dua metode, penyelaman dan penyedotan.
Soerjanto menceritakan, sejak tim SAR gabungan menghentikan pencarian CVR pada 21 Januari 2021, KNKT bersama Basarnas serta penyelam dari warga sekitar Kepulauan Seribu membuka posko dan melanjutkan pencarian.
"Kita buka posko bagi penyelam dan personel pendukung. Kita gunakan metode penyelaman dengan menyisir lokasi ditemukan puing-puing pesawat," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (31/3/2021).
1. Ombak dan cuaca jadi kendala
Dia menuturkan, dalam operasi tersebut, penyelam membuat kotak atau tanda lokasi agar penyelam tidak mencari di lokadi yang sama.
"Kendalanya karena cuaca, ombak tinggi, serta air keruh itu mengganggu proses pencarian," katanya.
Baca Juga: [BREAKING] CVR Black Box Sriwijaya Air SJ-182 Ditemukan
2. Kapal penghisap lumpur dikerahkan untuk pencarian
Soerjanto mengatakan pada 24 Maret, bagian-bagian pesawat dikumpulkan dalam satu keranjang untuk memudahkan persiapan pencarian dengan metode penyedotan.
"Pada 25 Maret lakukan metode penyedotan kapal penghisap lumpur (kapal TSHD King Arthur 8)," katanya.
Editor’s picks
Dengan kapal itu, tim mencari CVR di antara lumpur di dalam area 90x90 meter persegi dengan menyedot lumpur sampai kedalaman 1 meter di area tersebut.
3. CVR ditemukan 30 Maret
Pada 30 Maret, lanjut Soerjanto, pihaknya mengidentifikasi barang-barang yang terhisap serta melakukan penyisiran di area tersebut.
"Jadi kapal ini ada alat hisap kanan dan kiri, kita bersihkan lumpurnya untuk identifikasi barang apa yang dihisap, selain itu tetap menyisir area yang kita curigai, pada 30 Maret kita temukan (CVR)," ujar dia.
4. CVR dilakukan tidak jauh dari FDR
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan bahwa Voice Recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ-182 ditemukan pada Selasa, 30 Maret 2021 pukul 20.00 WIB.
"Alhamdulilalh semalam jam 20.00 ditemukan tidak jauh dari tempat FDR (flight data recorder)," kata Menhub Budi dalam konferensi pers virtualnya hari ini.
Menhub mengatakan, untuk menemukan CVR tidak mudah karena pencarian dilakukan didahului secara teknis di mana penyelam ke dasar laut. "Tapi banyak puing sehingga metode diubah," ucapnya.
Menurut Menhub penemuan CVR ini akan melengkapi data dari FDR dan sudah dilaporkan ke Presiden Joko Widodo dan KNKT untuk ditindaklanjuti.
Baca Juga: Terungkap! Mesin Sriwijaya Air Masih Hidup Sampai Bentur Air