KPAI: Anak yang Dapat Sepeda dari Jokowi Bunuh Diri karena Bullying

Jangan anggap remeh perundungan atau bullying

Jakarta, IDN Times - Aksi bullying atau perundungan kembali memakan korban. YSS, siswa kelas 2 SMP negeri di Kupang, Nusa Tenggara Timur, bunuh diri akibat menjadi korban perundungan dari teman sekolah.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang pendidikan Retno Listyarti mengungkapkan, YSS merupakan siswa yang pintar dan berprestasi. Bahkan saat duduk di bangku kelas 5 SD pernah mengikuti olimpiade matematika dan IPA tingkat Provinsi NTT.

"Bullying tersebut membuat depresi, sehingga YSS yang dikenal pintar dan berprestasi mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri pada Senin (14/10) lalu. KPAI menyampaikan duka yang mendalam," ungkapnya saat dikonfirmasi IDN Times, Senin (21/10).

1. YSS pernah dapat hadiah sepeda dari Presiden Jokowi

KPAI: Anak yang Dapat Sepeda dari Jokowi Bunuh Diri karena Bullying

Dilansir berbagai sumber, YSS merupakan siswa yang pernah mendapatkan hadiah sepeda dari Presiden Joko 'Jokowi' Widodo saat melakukan kunjungan ke Kupang. YSS yang saat itu masih duduk di bangku sekolah dasar dihadiahi sepeda karena mampu menghafal Pancasila.

Sepeda yang diberikan orang nomor satu di Republik Indonesia tersebut saat ini masih terawat dengan baik dan sering digunakannya untuk bermain.

2. Tindakan bunuh diri YSS sebenarnya bisa dicegah

KPAI: Anak yang Dapat Sepeda dari Jokowi Bunuh Diri karena BullyingIDN Times/Margith Julia Damanik

Retno menyesalkan tindakan bunuh diri yang dilakukan YSS seharusnya bisa dicegah atau tidak terjadi jika segera ditangani.

"Seharusnya bullying yang diterima YSS dari teman-teman bisa ditangani sejak dini sehingga tidak mempengaruhi psikologisnya," kata dia.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Korban Bullying Memilih Diam Dibanding Menyuarakannya

3. YSS kerap diolok-olok teman sekolah

KPAI: Anak yang Dapat Sepeda dari Jokowi Bunuh Diri karena Bullyingkpai.go.id

Retno mengungkapkan aksi bullying terjadi berawal saat ayahnya dipenjara karena membunuh ibunya pada 2012 lalu. Saat itu, YSS kerap mendapat olok-olok sebagai anak pembunuh dari teman-temannya.

"Mengingat masa lalu YSS sangat tragis dia juga memendam dendam kepada sang ayah yang sedang menjalani hukuman karena membunuh sang ibu, hal itu tertuang dalam pesan yang ditulis korban dalam buku," ungkap Retno.

4. Bullying aksi intimidasi yang merendahkan martabat

KPAI: Anak yang Dapat Sepeda dari Jokowi Bunuh Diri karena BullyingIDN Times/Margith Juita Damanik

Menurut Retno, bullying merupakan bentuk intimidasi, penindasan dari satu individu atau kelompok yang lebih kuat. Dia menjelaskan bullying berbeda dengan konflik atau pertengkaran pada umumnya, karena dilihat dari tingkat pengulangan dan adanya kekuatan yang tidak seimbang antar kedua belah pihak yang terlibat.

"Dalam bullying, ada niat untuk menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan bagi korban, secara fisik maupun emosional. Korban dipermalukan dan direndahkan martabatnya," paparnya.

5. Jangan anggap remeh bullying

KPAI: Anak yang Dapat Sepeda dari Jokowi Bunuh Diri karena Bullying(ilustrasi) IDN Times / Sukma Shakti

Retno menegaskan agar jangan menganggap remeh perundungan, karena banyak kasus gangguan kesehatan mental akibat bullying yang tidak tertangani dengan baik.

Menurutnya, banyak remaja mengalami masalah perundungan. Sayangnya, orangtua dan guru abai pada kondisi remaja.

"Pengabaian ini mengakibatkan anak korban merasa tidak ada solusi dari permasalahannya sehingga akhirnya memutuskan bunuh diri," ujarnya.

Baca Juga: 7 Faktor Risiko yang Mendorong Bunuh Diri, Cobalah Pahami dan Kenali

6. Catat! Hubungi hotline berikut ini apabila menemukan kasus bullying dan kekerasan terhadap anak dan perempuan

KPAI: Anak yang Dapat Sepeda dari Jokowi Bunuh Diri karena BullyingIlustrasi kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur. IDN Times/Sukma Shakti

Tak perlu malu meminta bantuan layanan kesehatan jiwa, juga tak perlu takut melaporkan tindakan kekerasan maupun perundungan yang dialami orang-orang di sekitarmu.

Hubungi hotline berikut ini untuk mendapatkan bantuan dan konseling.

1. KPAI 
Jl. Teuku Umar No. 10 Gondangdia Menteng Jakarta Pusat DKI Jakarta, Indonesia
Telepon: (+62) 021-319 015 56
Fax: (+62) 021-390 0833
Email: info@kpai.go.id
humas@kpai.go.id

2. Komnas Perempuan
Jl. Latuharhari 4B. Jakarta. Indonesia. 10310
Telp: +62-21-3903963
Fax: +62-21-3903922

3. Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA)
Jl. TB Simatupang No.33, Jakarta, Indonesia 
Hotline Services: (62-21) 8779 1818

4. Yayasan Pulih
Jl. Teluk Peleng 63 A Komplek AL-Rawa Bambu
Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520
Telp : +62 21 788 42 580
Fax : +62 21 782 3021

5. YLBH Apik
Jl. Raya Tengah No. 31 RT 01 RW 09 Kp. Tengah Kramat Jati Jakarta Timur 13540
Telp. 021 – 87797289
Fax. 021 – 87793300

Baca Juga: Enam Tips Agar Terhindar Cyber Bullying 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya