KPAI: Banyak Sekolah Belum Siap Dibuka, Jika Dipaksa Jadi Klaster  

Dari 48 sekolah yang didatangi, sebagian besar belum siap

Jakarta, IDN Times - Komisioner Bidang Pendidikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti mengungkapkan, berdasarkan hasil pengawasan KPAI sejak 15 Juni sampai 19 November tentang kesiapan sekolah tatap muka, sebagian besar ternyata belum siap.

"Secara umum, dari 48 sekolah yang didatangi, sebagian besar belum siap. Jangan dipaksakan agar tidak jadi klaster. Namun, ada sejumlah sekolah di setiap jenjang yang KPAI nilai sudah sangat siap melakukan pembelajaran tatap muka," ujar Retno dalam siaran tertulis yang diterima IDN Times, Selasa (24/11/2020).

Baca Juga: Anies Baswedan Belum Putuskan Kapan Sekolah di Jakarta Kembali Dibuka

1. SMKN 11 Kota Bandung paling siap jalani belajar tatap muka

KPAI: Banyak Sekolah Belum Siap Dibuka, Jika Dipaksa Jadi Klaster  Ilustrasi Sekolah di Tengah Pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha)

Retno merinci beberapa sekolah yang sudah siap dibuka yakni SMKN 11 Kota Bandung dan SMPN 4 Kota Solo. Sedangkan sekolah yang siap tetapi masih memerlukan protokol kesehatan adapatasi kebiasaan baru (AKB) adalah SMKN 1 Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya, SMKN 63 Jakarta Selatan, SMPN 1 Kota Magelang, SMPN 7 Kota Bogor, SDN Pekayon Jaya 06 Kota Bekasi, dan SMPN 1 Kota Madiun.

"SMKN 11 Kota Bandung memiliki nilai kesiapan yang tertinggi, keberhasilan sekolah ini menyiapkan adaptasi kebiasaan baru di satuan pendidikan karena peran kepala sekolahnya, dan dukungan pendanaan dari Komite Sekolah," jelasnya.

2. Infrastruktur dan protokol kesehatan harus siap dan lengkap

KPAI: Banyak Sekolah Belum Siap Dibuka, Jika Dipaksa Jadi Klaster  Ilustrasi siswa SD mengenakan masker (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Menurut Retno, SMKN 11 Kota Bandung tidak hanya siap secara infrastruktur, namun juga siap dengan protokol kesehatan yang lengkap, sudah disosialisasi dan diuji coba pembelajaran tatao muka (PTM) dengan sepertiga siswa. Bahkan sekolah sudah membuat video sosialisasi protokol AKB di sekolah.

"Sedangkan SMPN 4 Kota Solo, secara infrastruktur sangat siap, hanya 15 protokol/SOP yang sudah dibuat sekolah ini masih perlu disempurnakan, namun tim gugus tugas covid sekolah sangat sigap dan menunjukkan keseriusan," ujarnya.

3. Pemerintah Solo dukung sekolah dibuka

KPAI: Banyak Sekolah Belum Siap Dibuka, Jika Dipaksa Jadi Klaster  Ilustrasi aktivitas di sekolah. IDN Times/Feny Maulia Agustin

Selain itu, dukungan Pemerintah Kota Solo sangat membantu persiapan buka sekolah. Retno mengatakan, Pemkot Solo membiayai rapid test untuk seluruh guru dan karyawan serta 119 siswa yang mendapatkan persetujuan orang tua untuk mengikuti pembelajaran tatap muka.

"Tidak hanya untuk SMP negeri, tetapi juga SMP swasta dan bahkan Madrasah Tsanawiyah. Pemkot Solo juga membantu peserta didik yang tidak memiliki alat daring untuk mengikuti PJJ (pembelajaran jarak jauh)," imbuh Retno.

4. Jika belum mampu memenuhi infrastruktur, tunda dulu buka sekolah

KPAI: Banyak Sekolah Belum Siap Dibuka, Jika Dipaksa Jadi Klaster  Ilustrasi Sekolah dari Rumah (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain Kota Solo, daerah lain yang peduli pada persiapan buka sekolah adalah Yogyakarta, yang menganggarkan dukungan pembiayaan melalui APBD untuk pembuatan wastafel.

Wastafel tersebut sesuai jumlah yang dibutuhkan di seluruh sekolah negeri dan swasta di Kota Yogjakarta, dan Kota Madiun yang menganggarkan APBD untuk untuk bantuan infrastruktur dan rapid test seluruh guru dan siswa.

"Namun jika sekolah belum mampu memenuhi infrastruktur dan protokol/SOP maka tunda dulu buka sekolah, selain itu pemerintah mulai mengarahkan politik anggaran ke pendidikan, terutama persiapan infrastruktur buka sekolah demi mencegah sekolah menjadi klaster baru," jelasnya.

Baca Juga: Wacana Buka Sekolah di Malang, Satgas: Sarana Prasarana Harus Siap

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya