Kronologi Lengkap Kesadisan Geng Motor Tewaskan Pelajar di Setiabudi 

Zulfikar: Kami sudah teriak damai-damai, tetapi...

Jakarta, IDN Times - Aksi sadis geng motor kembali terjadi. Danu Tirta, pelajar berusia 15 tahun yang tengah mengikuti Sahur On The Road (SOTR) di Jalan Satrio, Karet, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Sabtu (18/5) dini hari, menjadi korbannya.

Peristiwa naas tersebut masih melekat dalam ingatan sahabat dan teman satu sekolah di MTS 42, Jakarta Timur.

"Saya tidak menyangka Danu akan jadi korban," ujar sahabat Danu Tirta, Zulfikar, pada IDN Times usai pulang sekolah, Senin (20/5).

Baca Juga: Ibu Danu Tirta Peluk Jasad Anaknya Saat Diautopsi

1. Kami niat berbagi ke panti asuhan

Kronologi Lengkap Kesadisan Geng Motor Tewaskan Pelajar di Setiabudi IDN Times/Dini Suciatiningrum

Zukfikar menceritakan kegiatan SOTR tersebut merupakan acara yang diadakan komunitas lain. Menurut Zulfikar, dia dan Danu serta teman satu sekolah hanya diajak ikut bergabung.

"Saya dan teman-teman tidak mengenal juga, karena kegiatan tesebut positif ya kami mau, hitung-hitung tambah amal dan teman," papar dia.

Komunitas yang berjumlah seratus orang tersebut berencana membagikan nasi, sembako, dan baju pantas pakai di sebuah Panti Asuhan yang berada di Kota Tua.

"Kami niatnya memang mau berbagi, gak ada yang bawa senjata tajam," imbuh dia.

2. Kami sudah teriak damai

Kronologi Lengkap Kesadisan Geng Motor Tewaskan Pelajar di Setiabudi IDN Times/Dini Suciatiningrum

Awalnya, rombongan tersebut berangkat dari Transmart, Pondok Kelapa, Duren Sawit. Namun, begitu sampai di Jalan Satrio, Karet, Setiabudi, Jakarta Selatan, motor Danu mogok.

Dia yang saat itu berboncengan dengan adiknya, yakni Achmad Fisera, pun tertinggal rombongan. Saat Danu menyalakan motor, tiba-tiba dari seberang jalan ada sekelompok geng motor yang datang.

"Kami sudah teriak damai-damai, tapi mereka tetap menyerang, bahkan mereka melempar saya helm, otomatis saya tangkis dan meminta teman yang boncengin saya agar gas lebih kencang lagi," papar Zulfikar.

3. "Abang gue meninggal"

Kronologi Lengkap Kesadisan Geng Motor Tewaskan Pelajar di Setiabudi IDN Times/ Dini suciatiningrum

Zulfikar dan rombongannya baru menyadari jika Danu tertinggal dan menjadi korban geng motor setelah sampai Bundaran Hotel Indonesia.

"Sampai Bundaran HI, adiknya telepon, 'Bang tolong ni, abang gue di RS Jakarta, abang gue meninggal'," ucap Zulfikar.

Ketua panitia acara dan peserta lainnya sontak mengejar komplotan geng motor yang menewaskan Danu, namun sayang mereka lolos.

"Panitia langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi," kata dia.

4. Berharap pelaku dihukum seberat-beratnya

Kronologi Lengkap Kesadisan Geng Motor Tewaskan Pelajar di Setiabudi IDN Times/Dini Suciatiningrum

Zulfikar mengungkapkan, kondisi Danu saat ditemui sangat memprihatinkan. Darah segar terus mengalir dari tubuh Danu. Dia ditusuk di bagian punggung belakang sebelah kanan, sampai tembus ke paru-paru.

"Kami tidak dendam, hanya tetapi ingin pelaku dihukum seberat-beratnya karena niat kami tidak 'main' dan tidak mengenal semua pelaku," ungkap Zulfikar.

 

5. Korban diseret dan ditusuk

Kronologi Lengkap Kesadisan Geng Motor Tewaskan Pelajar di Setiabudi ANTARA FOTO/Rony Muharrman

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Metro Setiabudi, Komisiaris Polisi Tri Suryawan mengatakan, kejadian bermula saat korban dan adiknya tengah melakukan Sahur On The Road (SOTR) bersama rekan-rekannya.

"Korban diseret kemudian ditusuk dengan benda tajam dari punggung belakang sebelah kanan tembus ke paru-paru," ujar Tri saat dikonfirmasi, Sabtu (18/5).

Korban kemudian dilarikan menuju rumah sakit menggunakan taksi. Saat dalam perjalanan, korban pun meregang nyawa akibat tusukan senjata tajam tersebut.

Baca Juga: Firasat Kepergian Danu Tirta Sudah Dirasakan Sang Ibu

Topik:

  • Elfida

Berita Terkini Lainnya