Laki-laki Gampang Mengidap Kanker Dibanding Perempuan, Ini Alasannya

Sebanyak 574 orang meninggal pada 2018

Jakarta, IDN Times - Laki-laki ternyata memiliki risiko mengidap kanker dibanding perempuan. Bahkan, The American Cancer Society memperkirakan pria memiliki peluang 1:2 mengembangkan kanker dibandingkan wanita yang memiliki peluang 1 :3.

Ketua Perhimpunan Hematologi dan Transfusi Darah Indonesia serta Persatuan Hematologi Onkologi Medik Ilmu Penyakit Dalam Indonesia Tubagus Djumhana Atmakusuma mengatakan laki-laki mudah terkena kanker dibanding wanita. Lantas, apa alasan ilmiahnya?

Baca Juga: 10 Cara Menyembuhkan Kanker Prostat, Ketahui Pengobatan yang Tepat

1. Sisten imun laki-laki tidak sekebal perempuan

Laki-laki Gampang Mengidap Kanker Dibanding Perempuan, Ini Alasannya(Ilustrasi) pixabay.com

Tubagus menjelaskan sistem imun pada laki-laki tidak sekebal perempuan, karena kemungkinan dipengaruhi gaya hidup.

"Lihat saja kalau pagi kebanyakan ibu-ibu sudah beraktivitas itu yang buat sehat, sedangkan laki-laki, bapak-bapak sering kali terpapar infeksi radiasi," kata dia.

Meski demikian, Tubagus menilai, gaya hidup wanita saat ini juga mungkin lebih besar terkena kanker.

2. Sebanyak 574 orang meninggal pada 2018

Laki-laki Gampang Mengidap Kanker Dibanding Perempuan, Ini AlasannyaIDN Times/Dini Suciatiningrum

Tubagus mengungkapkan berdasarkan Data Globocan 2018 menunjukkan 79.990 kasus baru dengan 26.167 kematian pada 2018 di seluruh dunia. Sementara di Indonesia terdapat 1.047 kasus baru dan 574 orang meninggal pada 2018.

"Insiden limfoma hodgkin memiliki dua puncak, yaitu saat usia dewasa 20-24 tahun dan lanjut usia 75-79 tahun," kata dia dalam seminar bertajuk Harapan Baru Bagi Pasien Kanker Limfoma Hodgkin Dengan Terapi Inovatif, di Raffles Hotel, Jakarta, Rabu (13/11).

3. Gejala Limfoma ditandai pembengkakan kelenjar getah bening

Laki-laki Gampang Mengidap Kanker Dibanding Perempuan, Ini AlasannyaIDN Times/Dini Suciatiningrum

Tubagus menjelaskan Limfoma Hodgkin ini merupakan kanker yang terjadi karena mutasi sel B pada sistem limfatik. Kanker ini terjadi di kelenjar getah bening leher dan kepala.

Gejala umum ditandai munculnya pembengkakan pada kelenjar getah bening di leher, ketiak, dan pangkal paha. Selain itu, merasa kelelahan, sesak napas hingga nyeri dada.

"Sebenarnya kanker ini memiliki angka kesembuhan lebih tinggi, mencapai 80 persen dari kanker lain. Meski demikian masih ada kemungkinan kecil 10 sampai 30 persen kambuh," kata Tubagus.

4. Pengobatan Limfoma Hodgkin kambuh menggunakan kemoterapi dosis tinggi

Laki-laki Gampang Mengidap Kanker Dibanding Perempuan, Ini AlasannyaIDN Times/Dini suciatiningrum

Sementara, Dokter Spesialis Hematologi Onkologi Medik FK-UI RSCM Ikhwan Rinaldi mengatakan pengobatan Limfoma Hodgkin yang kambuh dapat menggunakan kemoterapi dosis tinggi, yang dilanjutkan dengan transplantasi sumsum tulang.

"Regimen kemoterapi untuk kasus Limfoma Hodgkin kambuh tidak banyak mengalami perubahan dalam 30 tahun terakhir, selain masalah finansial juga ketidakmampuan fisik, terutama pasien lanjut usia," kata dia.

Ikhwan mengatakan sebagai alternatif saat ini sudah terdapat inovasi pengobatan nontransplantasi dengan Antibody Drug Conjugate (ADC), yang dikategorikan sebagai terapi bertarget.

Menurut dia obat pintar ini berbeda dengan kemoterapi, karena mampu mengenali sel Limfoma Hodgkin melalui ikatan antara antibodi monoklonal anti-CD30 dengan CD30 yang berada di permukaan sel.

Baca Juga: 574 Orang Meninggal karena Kanker Getah Bening, Kenali Gejalanya!

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya