Laki-Laki Lebih Banyak Terinfeksi COVID-19 dari Perempuan, Kenapa Ya?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengungkapkan, laki-laki lebih banyak terinfeksi virus corona atau COVID-19 dibandingkan perempuan.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Ditjen P2P Kemenkes) per 23 April 2020, mencatat jumlah laki-laki positif virus corona sebanyak 3.966 orang, sedangkan perempuan 2.489 orang.
1. Kelompok usia 18-65 tahun kasus virus corona didominasi laki-laki dengan 3.405 kasus
Agus memaparkan berdasarkan umur, positif COVID-19 menyasar usia 18-65 tahun. Jumlah laki-laki positif pada kelompok itu berjumlah 3.405 orang, sedangkan perempuan 2.352 orang.
Sedangkan pada kelompok usia di atas 65 tahun. Kelompok usia tersebut tertinggi kedua di bawah kelompok usia 18-65 tahun.
"Data menyebutkan positif COVID-19 pada kelompok usia di atas 65 tahun, laki-laki berjumlah 440 orang dan perempuan 291. Dilihat dari pasien positif COVID-19, lebih banyak laki-laki terinfeksi dari setiap kelompok umur," kata Agus.
Ditjen P2P Kemenkes mengelompokkan umur pada rentang umur 0-4 tahun, 5-17, 18-65 dan di atas 65 tahun.
2. Meski demikian, jumlah kesembuhan COVID-19 untuk laki-laki juga tinggi
Sementara, dilihat jumlah pasien sembuh, laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan. Masih pada data yang sama, pasien laki-laki sembuh berjumlah 518 orang, sedangkan perempuan 366.
Apabila melihat jumlah pasien positif pada kelompok umur 18-65 tertinggi, rentang umur tersebut juga tinggi untuk pasien sembuh.
Kelompok laki-laki sembuh pada kelompok umur 18-65 tahun berjumlah 459 orang, sedangkan perempuan 321 orang.
Editor’s picks
Baca Juga: Data Lengkap Virus Corona di Indonesia Per Minggu 26 April 2020
3. Pasien meninggal dunia akibat COVID-19 lebih banyak laki-laki
Sementara, Agus menyebutkan, pada kasus meninggal dunia, jumlah pasien laki-laki 394 orang dan perempuan 176. Dilihat dari rentang umur, kelompok umur 18-65 tahun sama-sama tinggi.
Dia menerangkan, pasien laki-laki yang meninggal dunia pada kelompok ini berjumlah 285 orang, sedangkan perempuan 122 orang. Pada rentang umur 0-4 tahun, jumlah pasien meninggal laki-laki dan perempuan sama, masing-masing dua orang.
4. Pasien dengan rentang umur 18-65 tahun menunjukkan kelompok produktif
Agus mengatakan jika melihat pasien dengan rentang umur 18-65 tahun pada kasus terinfeksi positif COVID-19, menunjukkan pada kelompok produktif.
"Tidak hanya produktif, kelompok tersebut juga memiliki mobilisasi tinggi di masyarakat. Mobilitas ini dapat dihubungkan dengan faktor sosial-ekonomi. Di samping itu, kondisi tersebut dapat menjadi petunjuk terhadap efektivitas kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB)," ujar dia.
5. Kebijakan belajar di rumah efektif untuk menekan penyebaran virus corona
Sedangkan pada usia anak-anak, 0-4 tahun dan 5-17 tahun, terlihat kebijakan belajar di rumah sangat efektif untuk menekan penyebaran virus corona.
"Bisa jadi, kelompok umur tersebut terinfeksi positif dari kelompok usia dewasa. Meskipun PSBB diterapkan, potensi orang tanpa gejala (OTG) dapat berpotensi menularkan virus kepada anggota keluarga lain, yang sudah menerapkan beraktivitas di rumah," kata Agus.
Baca Juga: [LINIMASA-2] Perkembangan Terkini Wabah Virus Corona di Indonesia