LAPAN Ungkap Pertanda di Balik Munculnya Awan Tsunami di Aceh, Apakah?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Baru-baru ini publik dihebohkan dengan kemunculan awan berbentuk menyeramkan di Kabupaten Aceh Barat. Anggota Tim Reaksi dan Analisis Kebencanaan (TREAK) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Ina Juaeni mengatakan, awan tersebut bernama Arcus. Bentuknya mirip gelombang tsunami.
Awan Arcus ini terhitung sangat jarang terjadi, dan jika muncul menjadi pertanda akan terjadi angin kuat yang diikuti badai.
Ina menjelaskan, awan yang sempat membuat heboh netizen tersebut memang muncul dalam beberapa bentuk, terkadang dengan penampakan yang indah, namun sebagian lagi dalam bentuk menyeramkan.
"Awan tipe itu, menurut salah satu peneliti di Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer LAPAN, sangat jarang ditemukan, dan itu merupakan tambahan, berkembang dan mati tergantung kepada awan induknya," ujar Ina dilansir dari ANTARA, Rabu (12/8/2020).
Baca Juga: Awan Aneh di Aceh, BMKG: Gak Ada Kaitannya dengan Tsunami dan Mistis
1. Awan Arcus tidak berhubungan dengan kemunculan tornado
Ina menerangkan, awan Arcus memiliki struktur horizontal yang biasanya terlihat sepanjang front bersama awan Cumulonimbus.
"Awan Arcus tidak berhubungan dengan kemunculan tornado, tetapi dapat mendatangkan hujan atau hujan badai," imbuhnya.
2. Terbentuknya awan Arcus
Ina menerangkan, awan itu biasanya terbentuk pada ketinggian dekat permukaan sampai 1,9 kilometer (km). Arcus berbentuk gulungan panjang secara horizontal biasanya terpisah dari awan induk (Cb). Sedangkan awan Arcus datar atau papan panjang secara horizontal bersatu dengan dasar awan Cb.
"Awan Arcus terbentuk jika udara dingin dari dalam sistem badai turun dan menyebar. Udara dingin tersebut, menghambat kenaikan massa udara panas, dan ketika udara dingin naik bersamaan dengan udara panas yang lembab, mengalami kondensasi," jelasnya.
3. Kemunculan awan Arcus pertanda akan terjadi angin yang kuat
Ina menerangkan, gulungan awan terbentuk karena angin yang berubah. Bagian luar awan nampak halus sementara bagian dalam awan terlihat kasar, karena angin yang kuat.
Awan Arcus bentuk gulungan sangat jarang, bentuk datar lebih sering ditemukan. Awan tersebut biasanya ditemukan sepanjang pantai, namun bisa juga terbentuk di wilayah bukan pantai.
"Kemunculan awan Arcus menjadi tanda angin yang kuat akan segera muncul. Baik Arcus berbentuk gulungan maupun Arcus datar, merupakan peringatan akan adanya hujan badai," imbuhnya.
Baca Juga: [BREAKING] Fenomena Awan Smong Gegerkan Warga Meulaboh