Lapas Overkapasitas Jadi Pemicu Narapidana Terpikat Sesama Jenis

Mereka tidur dan mandi bersama 

Jakarta, IDN Times - Fenomena penyimpangan orientasi seksual yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan ternyata merupakan hal yang wajar. Salah satu penyebabnya adalah kelebihan kapasitas atau overcapacity.

"Kalau mereka (warga binaan) jadi gay gitu ya wajar saja," ungkap Kalapas Kelas I Cipinang, Hendra Eka Putra, kepada IDN Times di Lapas Kelas I Cipinang, Senin (15/10).

1. Daya tampung lapas 850 orang namun terisi 4.127 narapidana

Lapas Overkapasitas Jadi Pemicu Narapidana Terpikat Sesama JenisDok.Istimewa

Hendra mengatakan daya tampung Lapas Kelas I Cipinang hanya 850, faktanya terdapat 4.127 narapidana.

"Hari ini ada lima napi yang keluar, tetapi nanti ada 50 napi pindahan yang akan masuk sini, coba bayangkan betapa sesaknya rutan ini," ungkapnya.

Baca Juga: Lapas di DKI Jakarta Overkapasitas 212 Persen

2. Tiap hari tidur dan mandi bersama, kulit bersentuhan dengan kulit

Lapas Overkapasitas Jadi Pemicu Narapidana Terpikat Sesama JenisIDN Times / Dini suciatiningrum

Menurut Hendra wajar jika ada narapidana yang orientasi seksual berubah setelah tinggal di Lapas. Pasalnya hampir setiap hari mereka tidur bersama, kulit bersentuhan dengan kulit, bahkan mandi bersama dan aktivitas tersebut terjadi dalam jangka waktu yang lama.

"Apalagi jumlah napi dan petugas gak seimbang, petugas yang jaga cuma 40 orang," ujarnya.

3. Tiap sudut ada CCTV

Lapas Overkapasitas Jadi Pemicu Narapidana Terpikat Sesama JenisIDN Times/Dini Suciatiningrum

Terlebih di Lapas tidak ada ruangan khusus untuk hubungan suami istri. Selain ketiadaan tempat, tiap ruang juga harus terpasang Closed Circuit Television (CCTV).

"Setiap sudut di Lapas terpasang CCTV, ya gak bisa juga sih ada ruangan khusus (bilik bercinta) masak dipasang juga," ungkapnya.

4. Kami telanjang bareng

Lapas Overkapasitas Jadi Pemicu Narapidana Terpikat Sesama JenisDok.istimewa

Pantauan IDN Times, ratusan narapidana memenuhi penjara type 7. Jangankan berselonjor, kedua kaki mereka harus dilipat agar ruangan tersebut bisa menampung mereka

Seorang narapidana narkotika berinisial Np (16) mengatakan dirinya harus tidur di lantai teras ruangan beralas kardus bersama ratusan napi lain. "Kami gak dapat kamar jadi tidur di sini, bahkan mandi bareng, ya telanjang sama-sama sepuluh orang," ungkapnya.

Baca Juga: Merinding, Ini yang Dialami Kalapas Usai Antar Terpidana Eksekusi Mati

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya