Lapor Pak Menag, UIN Jakarta Habiskan Rp1,1 M untuk Internet Mahasiswa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Amany Burhanudin Umar Lubis mengatakan, pandemik COVID-19 berdampak pada sistem perkuliahan.
Amany mengungkapkan sejak awal Maret 2020 aktivitas perkuliahan di kampus UIN Jakarta itu sudah ditutup. Kendati, mahasiswa masih berada di sekeliling kampus karena ada kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Terpikir bagi saya untuk memberikan bantuan logistik siap saji, sembako serta pulsa, karena mereka belajar menggunakan internet," ujar dia dalam webinar Ngobrol Seru by IDN Times, Kamis (23/7/2020).
1. Bantuan kuota 50 GB tidak cukup
Amany menjelaskan hampir seluruh pembelajaran pada semester genap dilakukan secara daring dengan berbagai platform, sehingga diusulkan ada bantuan kuota.
"Melalui program kampus kita berikan kuota 50 GB kepada mahasiswa, tetapi ini dirasa kurang. Apalagi kebutuhan juga banyak, terlebih daerah-daerah tidak selalu, atau hanya ada dengan provider tertentu, sehingga masih dibutuhkan pembiayaan untuk pulsa langsung," kata dia.
Baca Juga: Support WFH, UGM Beri Dana Pulsa Gratis untuk Dosen dan Mahasiwa
2. Pembelian pulsa mahasiswa selama dua bulan mencapai Rp1,1 miliar
Editor’s picks
Amany bersyukur, Kementerian Agama mengabulkan atau merespons permasalahan ini, dengan membolehkan kampus membelikan kuota langsung dan juga pulsa pendanaan untuk pembelian kuota.
"Alhamdulillah, saya hitung itu minggu lalu untuk dua bulan pembelian pulsa saya laporkan Pak Menteri Agama sebesar Rp1,1 miliar," ungkap dia.
3. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan keringanan pembayaran UKT
Amany menyebutkan kampus juga memberikan keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) kepada mahasiswa terdampak COVID-19, dengan berbagai skenario.
"Jadi bagi mahasiswa yan mengajukan keringanan, mahasiswa semester atas atau yang menulis skripsi hanya membayar 25 persen, jika orang tua terdampak PHK, meninggal juga gitu," terang dia.
4. Selain keringanan, sebanyak 2.300 mahasiswa juga mendapat beasiswa
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga berinisiatif mempunyai lembaga keuangan seperti Baitul Maal wat Tamwil (BMT) yang dikelola alumni, untuk membantu pembiayaan. Sehingga orang tua bisa mencicil ke lembaga tersebut.
"Kami juga perbanyak beasiswa, alhamdulillah kira-kira lebih dari 2.300 mahasiswa nenerima beasiswa selain keringanan tadi," kata Amany.
Baca Juga: Anggaran Rp2,6 T Ditarik Kemenkeu, Bantuan UKT dari Kemenag Batal