Lima Peristiwa Banjir Terdahsyat yang Pernah Melanda Jakarta

Tahun 2007 menjadi banjir terparah sepanjang 3 abad Jakarta

Jakarta, IDN Times - Dalam sejarahnya, Jakarta tak pernah lepas dari kepungan banjir. Selain identik dengan kemacetan lalu lintas, Jakarta juga identik dengan musibah banjir yang setiap tahunnya merendam sejumlah kawasan di ibu kota.

Sejarah mencatat, banjir bahkan sempat melumpuhkan Jakarta dan menewaskan puluhan orang. Dari tahun ke tahun, masalah banjir belum juga terselesaikan. Bahkan menjadi tantangan terberat bagi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang kini memimpin ibu kota.

Berikut lima peristiwa banjir dahsyat yang pernah melanda Jakarta yang dirangkum IDN Times dari data.jakarta.go.id, buku Banjir Jakarta karya Zaenuddin HM, dan berbagai sumber lainnya.

1. Banjir 1976 membuat Gubernur Ali Sadikin pasrah

Lima Peristiwa Banjir Terdahsyat yang Pernah Melanda JakartaDok. Wikimedia Commons

Banjir besar yang terjadi pada 1976, tidak hanya merendam pemukiman tetapi juga meluas sampai jalan raya. Berdasarkan laporan Wali Kota Jakarta Pusat, sekitar 8 hektare wilayah Jakarta terendam banjir meliputi Kebon Kacang, Karet Tengsin, Kebon Melati, Cikini, Proklamasi bahkan kawasan Monumen Nasional dengan ketinggian mencapai 90 cm.

Banjir ini hampir dirasakan warga selama satu bulan. Akibatnya, 200 ribu warga terpaksa mengungsi dan menelan korban jiwa sebanyak dua orang akibat kedinginan, ratusan orang sakit, dan fasilitas umum rusak.

Meski sudah berusaha menolong korban banjir, Gubernur Ali Sadikin hanya bisa pasrah karena kekurangan dana mengatasi banjir. Pemerintah dan warga pun mengalami kerugian besar karena banjir.

2. Banjir 1996 membuat wilayah Jakarta tergenang

Lima Peristiwa Banjir Terdahsyat yang Pernah Melanda JakartaANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Di awal 1996, hampir semua wilayah Jakarta tergenang dan ibu kota bagikan danau kecokelatan.

Hujan yang terus menerus selama sepekan di Jakarta serta derasnya arus dari hulu sejak Sabtu (6/1) 1996, membuat Sungai Ciliwung meluap dan dalam sekejap merendam puluhan ribu rumah.

Gubernur Jakarta (saat itu) Soerjadi Soedirdja mengakui banjir yang melanda ibu kota sangat parah.

Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) banjir 1996 disebabkan curah hujan yang deras, jika normalnya curah hujan 150 mm, maka rata-rata curah hujan 250 mm - 400 mm. Menurut para ahli juga disebabkan penurunan tanah.

Banjir saat itu tidak hanya merusak ribuan rumah, namun juga fasilitas umum, jalan raya, jembatan dan melumpuhkan aktivitas perekonomian. Kerugian akibat banjir capai triliunan.

Yang lebih memprihatinkan, banjir kala itu memakan enam korban jiwa, tiga orang tewas akibat tersengat listrik dan tiga orang hanyut.

Baca Juga: Korban Banjir Pejaten Timur Ingin Naturalisasi Sungai Dilanjutkan

3. Gubernur Sutiyoso dikecam karena banjir memakan 21 korban jiwa dan merugikan 70 persen warga Jakarta

Lima Peristiwa Banjir Terdahsyat yang Pernah Melanda JakartaInstagram/@h_sutiyoso

Akhir Januari hingga pertengahan Februari 2002, Jakarta kembali diterjang banjir besar. Berawal dari hujan lebat mulai Minggu (27/1) sampai Senin (28/1) membuat sejumlah tanggul air jebol.

Banjir tersebut membuat 42 kecamatan terendam, dengan luas genangan capai 16.041 hektare atau 24,25 persen kota Jakarta.

Tidak hanya itu, 365 ribu warga terpaksa mengungsi. Kelaparan pun juga melanda karena lumbung pangan berkapasitas 2,5 ton yang disiapkan pemerintah terus berkurang.

Gubernur Sutiyoso menjadi bulan-bulanan dan sasaran kemarahan publik. Bahkan banyak kalangan yang mengecam dan mendesaknya mundur dari jabatan.

29 lembaga swadaya masyarakat berencana menggugat Sutiyoso lewat pengadilan sebab banjir kala itu telah merugikan 70 persen warga Jakarta

Sebagai gubernur, dia dinilai gagal mengantisipasi dan menghalau banjir yang menewaskan 21 orang dan memaksa 365 ribu orang menjadi pengungsi.

4. 2007 banjir terdahsyat, 60 orang tewas

Lima Peristiwa Banjir Terdahsyat yang Pernah Melanda JakartaANTARA FOTO/Risky Andrianto

Banjir 2007 menjadi banjir terdahsyat dan terparah dalam tiga abad sejarah Jakarta. Lebih dari 60 persen wilayah Jakarta terendam. Bahkan banyak jalur protokol terputus.

1.500 rumah penduduk terendam dan 320 ribu warga terpaksa mengungsi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 60 orang tewas selama banjir sepuluh hari, akibat terseret air, tersengat arus listrik, dan sakit. Kerugian saat itu ditaksir capai Rp4,3 triliun.

Jakarta lumpuh total bahkan bagai kota mati berhari-hari.

Penyebab banjir terutama sistem drainase yang buruk ditambah hujan lebat yang turun selama tiga hari berturut-turut yakni 31 Januari sampai 2 Februari.

Kondisi tersebut diperparah dengan besarnya volume air di 13 sungai yang berasal dari Bogor yang melintasi Jakarta.

5. Banjir 2013 membuat Kompleks Istana Negara Kebanjiran

Lima Peristiwa Banjir Terdahsyat yang Pernah Melanda JakartaANTARA FOTO/Rumgapres-Anung

Banjir 2013 menjadi 'hadiah' sekaligus ujian bagi pasangan Gubernur DKI Jakarta Joko 'Jokowi' Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok.

Penyebab utama banjir tahun ini adalah curah hujan tinggi serta jebolnya beberapa tanggul, satu di antaranya Kanal Banjir Barat di Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat ada 16.167 warga mengungsi. 41 orang tewas akibat tersengat listrik, hanyut, dan sakit. Kerugian akibat banjir ini capai Rp20 triliun.

Yang menjadi pusat perhatian, kawasan Bundaran Hotel Indonesia yang tahun-tahun sebelumnya aman pun terkena banjir. Tidak kalah hebohnya, kompleks Istana Presiden pun kebanjiran setinggi lutut orang dewasa.

Tergenangnya kompleks Istana Presiden menunjukkan bahwa banjir semakin parah setidaknya dalam 10 tahun terakhir.

Gubernur Jokowi menetapkan Jakarta dalam status tanggap darurat bencana banjir selama 10 hari sejak Kamis (17/1) sampai Minggu (27/1).

Itulah daftar banjir terparah di Jakarta, semoga tidak terulang lagi ya.

Baca Juga: Ini Keseruan Event Babacakan Munggahan Bareng yang Banjir Pengunjung 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya