Malaria Terkendali Selama PON Papua, Dinkes Mimika: Hanya 3 Spesimen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika memastikan penyebaran penyakit malaria di wilayah tersebut hingga kini terkendali, seiring dengan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
"Bersamaan PON ini, malaria terkendali," kata Kepala Dinkes Mimika Reynold Ubra, dilansir ANTARA, Minggu (3/10/2021).
Berbagai langkah antisipasi malaria menyambut PON sudah dilakukan sejak setahun lalu, mulai survei jentik, mass blood survey (MBS), hingga pembagian kelambu. Bahkan, Dinkes Mimika sudah menyemprot tempat penginapan kontingen untuk mengantisipasi penyebaran nyamuk malaria.
Baca Juga: Anggota DPR: PON XX Bukti Papua Tak Dianaktirikan dalam Pembangunan
1. Penyemprotan dilakukan di dinding-dinding ruang penginapan
Reynold menjelaskan penyemprotan atau Indoor Residual Spraying (IRS) nyamuk malaria dilakukan di dinding-dinding ruang penginapan, agar terhindar dari nyamuk Anopheles penular malaria.
Nyamuk Anopheles yang beraktivitas mulai pukul 18.00-06.00 WIT diketahui gemar hinggap di dinding atau tembok rumah, sehingga dilakukan IRS yang bisa bertahan efektivitasnya hingga tiga bulan.
"Penyemprotan IRS sudah kami lakukan dua bulan sebelumnya. Kalau untuk hotel-hotel, kami apresiasi mereka telah melakukannya secara mandiri," ujar Reynold.
2. Seluruh kontingen PON telah dites malaria
Seluruh kontingen PON, kata Reynold, juga telah dites malaria dan diberikan penyuluhan tentang penyakit tersebut, cara pencegahan, hingga langkah penanganannya.
Editor’s picks
"Dari lebih 500 spesimen yang kami cek, temuan kasus malaria ada tiga spesimen. Artinya, di bawah 1 persen. Dua orang di antaranya, atlet dari daerah endemik, salah satunya Mimika," kata dia.
3. Pemantauan dilakukan hingga tiga bulan
Tak hanya selama PON, pemantauan juga dilakukan Dinkes Mimika setelah kontingen kembali ke kampung halaman hingga tiga bulan.
"Setelah pemeriksaan malaria, kami lakukan survei migrasi. Jadi, kami pantau kontingen hingga tiga bulan sepulangnya ke daerah asal," kata Reynold.
4. Jika atlet mengalami gejala malaria segera hubungi Puskesmas
Seandainya ada kontingen dalam rentang waktu itu mengalami gejala malaria, kata Reynold, mereka bisa langsung menghubungi puskesmas atau dinas kesehatan setempat.
"Nanti mereka kan ditelusuri pernah ke daerah endemik malaria. Jadi, dari puskesmas atau dinkes setempat akan berkoordinasi dengan kami," kata dia.
PON Papua yang berlangsung pada 2-15 Oktober dengan mempertandingkan 37 cabang olahraga, pelaksanaannya dibagi empat klaster yakni di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, dan Merauke.
Meski baru dibuka pada 2 Oktober, ada beberapa cabang olahraga yang sudah memulai jalannya kompetisi dan perebutan medali.
Baca Juga: 9 Potret Pembukaan PON XX Papua, Semarak dan Megah!