Menkes: Aktivitas Sekolah akan Dihentikan Jika Ditemukan Kasus Positif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan, akan menyiapkan sarana prasarana kesehatan di sekitar sekolah menyambut Tahun Ajaran Baru 2020/2021.
"Kami secara teknis dan konsultatif sudah membuat protokolnya, dan dari Kementerian Kesehatan akan menyiapkan sarana prasarana kesehatan, fasilitas layanan kesehatan khususnya Puskesmas di sekitar sekolah," ujar Menkes Terawan saat webinar bersama Mendikbud, Senin (15/6).
1. Layanan kesehatan di sekitar sekolah bertujuan untuk memberikan pendampingan
Terawan mengatakan keberadaan layanan kesehatan tersebut adalah untuk melakukan pendampingan, promotif dan preventif dan konsultatif, memonitor kegiatan sekolah.
"Ini akan kami lakukan terus-menerus dan mudah-mudahan prioritas untuk keselamatan dan kesehatan dari para murid bisa berjalan dengan baik, kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar," ujarnya.
Baca Juga: Mendikbud: 94 Persen Siswa Masih Belajar di Rumah selama Pandemik
2. Jika ditemukan kasus positif di sekolah aktivitas belajar dihentikan
Editor’s picks
Terawan menerangkan jika nanti ditemukan kasus positif di sekolah, maka otomatis puskesmas dan dinas kesehatan Kabupaten/Kota akan berkoordinasi dengan sekolah tersebut untuk menjaga agar tidak terjadi penyebaran.
"Aktivitas sekolah akan diberhentikan dulu sementara dan juga terus dilakukan tracing pada anak yang sakit, dan tracing itu bisa ditelusuri dari lingkungan anak tersebut juga di lingkungan sekolahnya," paparnya.
3. Keputusan sekolah ditutup sesuai prosedur Kemendikbud
Terawan menegaskan keputusan apakah sekolah tersebut akan dibuka atau tidak akan mengikuti prosedur tatanan yang sudah ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Kami akan terus memantau, sehingga sekolah betul-betul menjadi hijau, tidak ada kasus lagi dan bisa dibuka agar berjalannya pendidikan bisa lancar, namun keselamatan dan kesehatan para murid menjadi prioritas utama," ungkapnya.
Baca Juga: Mendikbud: 6 Persen Siswa di Zona Hijau Diizinkan Belajar Tatap Muka