Menkes Apresiasi Polisi Tangkap Pembunuh Dokter Mawartih di Papua

Pelaku diduga sakit hati karena insentif COVID-19 dipotong

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin mengapresiasi upaya kepolisian dalam mengusut kematian dr. Mawartih Susanti, dokter spesialis paru yang telah mengabdi selama 6 tahun di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah.

“Saya mengapresiasi, POLRI khususnya Polda Papua, yang telah mengusut dan menangkap tersangka,” ujar Menkes dalam keterangan tertulis, Kamis (30/3/2023).

1. Pemda diminta menjamin keselamatan nakes

Menkes Apresiasi Polisi Tangkap Pembunuh Dokter Mawartih di PapuaMenteri Kesehatan Budi G. Sadikin melayat ke rumah duka mendiang dokter Mawartih Susanty di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Senin (13/3/2023). (dok. Kemenkes)

Budi menegaskan jaminan keamanan, keselamatan, dan kesehatan merupakan hak dari setiap tenaga kesehatan, khususnya bagi mereka yang mengemban misi kemanusiaan hingga ke pelosok nusantara. Sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk dapat memastikan tenaga kesehatan yang sedang bertugas terlindungi keselamatannya, sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan baik.

“Saya secara khusus meminta TNI, Polri dan pemerintah daerah untuk memberikan jaminan keamanan yang baik bagi dokter dan tenaga kesehatan lainnya. Sehingga nakes dimanapun ditempatkan, bisa menjalankan tugasnya dengan baik” ucap Budi.

Baca Juga: Motif Pembunuhan Dokter Mawar: Sakit Hati karena Insentif Dipotong

2. Mawartih merupakan dokter spesialis satu-satunya di Nabire

Menkes Apresiasi Polisi Tangkap Pembunuh Dokter Mawartih di PapuaMenteri Kesehatan Budi G. Sadikin melayat ke rumah duka mendiang dokter Mawartih Susanty di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Senin (13/3/2023). (dok. Kemenkes)

Budi mengungkapkan Mawar adalah sosok dokter yang penuh dedikasi, cinta dan tanggung jawab akan profesinya. Kecintaannya ini dibuktikan dengan menjadi dokter spesialis paru satu-satunya di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, selama 6 tahun.

Budi menerangkan Mawar merupakan anggota keluarga Kemenkes karena dia mendapatkan beasiswa untuk mengambil dokter spesialisnya di Universitas Airlangga selama 4 tahun.

"Sesudah mendapatkan beasiswa yang bersangkutan harus bertugas di tempat terpencil dan tertinggal. Itu menunjukkan dedikasi beliau yang luas biasa,” ujar Menkes.

Budi menambahkan tahun ini seharusnya menjadi tahun terakhir bagi Mawar bekerja di RSUD Nabire, untuk selanjutnya pindah ke tempat lain.

"Namun, karena beliau adalah satu-satunya dokter spesialis paru di Kabupaten Nabire, maka almarhum harus menunggu juniornya tiba untuk menggantikan posisinya," imbuh Budi.

3. Polisi tangkap pelaku pembunuh dokter Mawartih

Menkes Apresiasi Polisi Tangkap Pembunuh Dokter Mawartih di PapuaKediaman almarhum dokter Mawartih di Jalan Manuruki Makassar, Senin (13/3/2023). IDN Times/Istimewa

Polisi akhirnya mengungkap kasus kematian dokter spesialis Mawarti Susanty. Ia dibunuh oleh pria berinisial KW yang merupakan cleaning service di tempat kerja korban.

Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri mengungkapkan pelaku saat ini telah ditangkap dan ditahan. KW membunuh dokter Mawar karena sakit hati atas tindakan korban yang diduga memotong hasil Upah Insentif COVID-19 milik pelaku pada Tahun 2020.

“Diketahui dari keterangan pelaku bahwa motif pelaku melakukan penganiayaan tersebut lantaran sakit hati atas tindakan korban yang diduga memotong hasil Upah Insentif Covid milik pelaku pada tahun 2020,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (29/3/2023).

 

Baca Juga: Usut Kematian Dokter Mawartih di Papua, Polisi Sita CCTV Sekitar TKP

4. Pelaku akui perbuatannya

Menkes Apresiasi Polisi Tangkap Pembunuh Dokter Mawartih di PapuaIlustrasi TKP (IDN Times/Mardya Shakti)

Mathius mengatakan pelaku akhirnya berhasil diungkap setelah tim medis melakukan hasil otopsi maupun swab. Polisi kemudian mengembangkan menggunakan Scientific Crime Investigation dan mencocokkan dengan DNA yang ditemukan dari korban dan pelaku.

Pelaku saat ini tengah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh Penyidik Polres Nabire apakah perbuatan tersebut dilakukan pelaku seorang diri atau ada pelaku lainnya dan selanjutnya hasil akhir akan disampaikan kepada publik.

“Salah satu saksi yang juga merupakan pelaku kasus tersebut yakni pria berinisial KW seorang cleaning service di tempat kerja yang sama dengan korban, pelaku telah mengakui perbuatannya,” ungkapnya.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya