Menkes Lakukan Pendekatan ke Homo-Gay, Cegah Penularan Cacar Monyet

Kaum homoseksual, gay dan biseksual punya risiko tinggi

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, akan melakukan pendekatan terhadap kelompok homoseksual, gay, dan biseksual untuk mencegah penularan penyakit cacar monyet atau monkeypox di Indonesia.

Dari 75 negara yang sudah ditemukan cacar monyet, mayoritas penderita cacar monyet merupakan kelompok tersebut.

"Benar, bahwa ini memang ada di kelompok tertentu yang memang penularannya relatif tinggi, sama seperti HIV/Aids. Jadi kita sekarang sudah melakukan pendekatan ke organisasi-organisasi yang mengelola kelompok-kelompok ini, untuk bisa melakukan surveillance secara aktif," ujar Menkes usai peluncuran Transformasi Kesehatan, Selasa (26/7/2022).

1. Cacar monyet menular jika ada gejala

Menkes Lakukan Pendekatan ke Homo-Gay, Cegah Penularan Cacar Monyetilustrasi cacar monyet (who.int)

Budi berharap melalui pencegahan tersebut, wabah yang sudah menyebar ke Singapura ini bisa diantisipasi penularannya di Indonesia.

"Kita lakukan pendekatan organisasi yang mengelola kelompok ini untuk sering melakukan tes secara aktif, karena cacar monyet ini menular jika ada gejala jadi lebih mudah terdeteksi," terangnya.

Baca Juga: 5 Gejala Cacar Monyet yang Kini Menjadi Wabah Global

2. Sembilan suspek cacar monyet negatif

Menkes Lakukan Pendekatan ke Homo-Gay, Cegah Penularan Cacar MonyetIlustrasi laboratorium (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Budi mengungkapkan, sampai saat ini sudah ada sembilan kasus suspek cacar monyet di Indonesia.

“Sudah ada sembilan kasus suspek (cacar monyet) tersebar di Indonesia. Tapi hasil tes menunjukkan negatif,” ujar Budi.

Budi mengatakan, Kementerian Kesehatan sudah memiliki 1.100 laboratorium yang bisa mendeteksi cacar monyet. Pihaknya juga telah menyediakan reagen untuk pemeriksaan RT-PCR guna mendeteksi virus penyebab penyakit cacar monyet di laboratorium.

3. Cacar monyet mayoritas menginfeksi homoseksual

Menkes Lakukan Pendekatan ke Homo-Gay, Cegah Penularan Cacar MonyetIlustrasi LGBT (IDN Times/Arief Rahmat)

Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengungkapkan kasus ini menginfeksi semua kelompok usia, namun mayoritas mewabah pada kelompok tertentu.

"Kasusnya mayoritas terjadi pada kelompok laki-laki suka laki-laki atau gay, ini tentu harus dipahami, bukan karena penyakit kalangan (gay) tetapi klusternya ada di situ," ujarnya saat dikonfirmasi IDN Times, Selasa (26/7/2022).

Dicky menjelaskan, klaster tersebut terjadi karena hubungan seksual yang tidak sehat dan bergonta-ganti pasangan.

"Ini yang dominan terjadi walaupun beberapa sedikit laporan kasus ini terjadi pada wanita dan anak, tetapi saat ini yang berisiko adalah kelompok yang memiliki pasangan berganti-ganti, para pengguna atau penjaja seks komersial dan juga kliennya," katanya.

Baca Juga: Ngeri, Epidemiolog Sebut Mayoritas Kalangan Ini Penderita Cacar Monyet

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya