Menkes Terawan: Para Kesatria Kesehatan Bertaruh Nyawa demi Raga Lain

89 dokter dan 50 perawat meninggal karena COVID-19

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto berjanji Kementerian Kesehatan akan terus mendukung dan membantu tenaga kesehatan yang berperang melawan COVID-19.

"Terima kasih untuk para kesatria tenaga kesehatan yang bertaruh nyawa demi raga lain dan berperang melawan pandemi COVID-19," kata Terawan ketika membuka acara diskusi virtual SDM tangguh yang diadakan RSPI Sulianti Saroso, Senin (24/8/2020).

Baca Juga: Menkes Terawan Sampaikan Duka saat Beri Insentif Nakes Rp843 Milliar

1. Tidak sedikit tenaga medis yang meninggal di tengah pandemik

Menkes Terawan: Para Kesatria Kesehatan Bertaruh Nyawa demi Raga LainTenaga medis memberikan hormat kepada almarhum (IDN Times/Patiar Manurung)

Terawan mengatakan, saat ini semua orang bisa terpapar COVID-19 termasuk tenaga medis baik dokter, perawat, dan paramedis. Bahkan, tidak sedikit tenaga kesehatan yang meninggal karena menangani COVID-19.

"Banyak teman-teman yang meninggal karena terpapar dan tertular pada saat menangani COVID-19, yang sampai saat ini masih berproses penemuan vaksin virus corona," ucapnya.

2. Terima kasih para kesatria kesehatan

Menkes Terawan: Para Kesatria Kesehatan Bertaruh Nyawa demi Raga LainIlustrasi. Seorang tenaga medis memakai pita hitam sebagai bentuk duka cita atas meninggalnya perawat RSVP dr Kariadi. Dok PPNI Jateng

Terawan mengucapkan terima kasih kepada para kesatria kesehatan yang terus bertaruh nyawa demi melayani manusia lain.

"Hormat kami yang setinggi-tingginya, tetap semangat dan senantiasa memohon perlindungan dari Tuhan Yang Maha Kuasa," tegas Terawan.

3. Tercatat 89 dokter dan 50 perawat meninggal di tengah pandemik COVID-19

Menkes Terawan: Para Kesatria Kesehatan Bertaruh Nyawa demi Raga LainWakil Ketua PD IDI, Adib Khumaidi (Youtube.com/rspi sulianti saroso video)

Sementara itu, Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mencatat, saat ini sudah ada 89 dokter yang meninggal karena menangani COVID-19. Selain dokter, virus COVID-19 juga telah merenggut nyawa 50 perawat.

"Sudah ada 89 dokter dan 50 perawat yang meninggal ini harus menjadi perhatian, karena perjalanan COVID-19 masih panjang," ujar Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Adib Khumaidi

4. Tenaga medis adalah benteng terakhir

Menkes Terawan: Para Kesatria Kesehatan Bertaruh Nyawa demi Raga LainTenaga medis RSPP Extention Modular Simprug Rujukan COVID-19 rayakan hari kemerdekaan Indonesia di rumah sakit (Dok. Humas RSPP)

Adib mengatakan, jumlah angka kematian di Indonesia pada 23 Agustus sebesar 4,35 persen. Jika dibandingkan dengan negara lain, persentase sekitar 4 persen kematian dokter dan juga di semua tenaga kesehatan yang saat ini bekerja.

"Tenaga medis adalah benteng terakhir sedangkan garda terdepan adalah masyarakat. Melalui ini kita harus ada komitmen bersama melindungi dan bersiap dengan kemungkinan terburuk dan peningkatan kasus," ungkapnya.

Baca Juga: Perawat Kena COVID-19, Puskesmas Kedungkandang Tutup Tiga Hari

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya