Muhadjir: Kemiskinan Ekstrem Tinggi di Wilayah Industri Tambang Malut

Pemprov Maluku kaya hasil tambang tapi banyak stunting

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, meminta Pemerintah Provinsi Maluku Utara memanfaatkan banyaknya perusahaan tambang di daerahnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Menurutnya, pemerintah provinsi harus menegaskan kepada seluruh perusahaan tambang yang ada di Maluku Utara untuk melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk memberikan manfaat pada masyarakat, khususnya pada program-program percepatan penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem.

"Saya harap Pemprov melakukan koordinasi dengan semua perusahaan, kalau bisa ada surat perintah gubernur yang mewajibkan CSR perusahaan untuk penanggulan stunting dan kemiskinan ekstrem di Maluku Utara baik untuk intervensi spesifik terutama intervensi sensitif," jelas Muhadjir dalam siaran tertulis, Jumat (31/3/2023).

1. Angka kemiskinan ekstrem di Maluku Utara berada di angka 1,12 persen

Muhadjir: Kemiskinan Ekstrem Tinggi di Wilayah Industri Tambang MalutIlustrasi pencegahan stunting. (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalensi stunting di Provinsi Maluku Utara pada tahun 2022 mengalami penurunan menjadi 26,1 persen, dibandingkan tahun 2021 sebesar 27,5 persen. Kemudian, angka kemiskinan ekstrem di Maluku Utara, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Tahun 2022 angka kemiskinan ekstrem di Maluku Utara berada di angka 1,12 persen.

"Dalam menangani stunting dan kemiskinan ekstrem di Provinsi Maluku Utara, terdapat berbagai permasalahan, seperti terbatasnya Sumber Daya Manusia dan fasilitas kesehatan, sulitnya akses transportasi dan komunikasi, ekonomi industri yang belum optimal, kurangnya ketersediaan rumah layak huni, terbatasnya air bersih dan jamban sehat, serta kurangnya keterampilan dan tingkat pendidikan yang masih rendah bagi para pencari kerja,"tegas Muhadjir.

Baca Juga: Di Hadapan Polri, Mensos Paparkan Dua Strategi Penanganan Kemiskinan 

2. Angka stunting dan kemiskinan ekstrem tertinggi ditemukan di wilayah industri

Muhadjir: Kemiskinan Ekstrem Tinggi di Wilayah Industri Tambang MalutIlustrasi industri. (IDN Times/Arief Rahmat)

Kabupaten Halmahera Tengah merupakan salah satu daerah yang mengalami peningkatan prevalensi stunting yaitu mencapai 32,2 persen. Menurut Penjabat Bupati Halmahera Tengah, Ikram M. Sangadji, kebutuhan ekonomi keluarga juga akan mempengaruhi psikologi dari seorang ibu hamil dan menyusui. Melihat kondisi tersebut, pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah melakukan beberapa upaya seperti memberikan insentif kepada ibu hamil dan juga ibu menyusui yang telah memenuhi kriteria.

Daerah yang mengalami penurunan angka stunting yaitu Kabupaten Halmahera Timur. Pada 2021, daerah tersebut memiliki prevalensi stunting sebesar 32,7 persen, dan di 2022 menurun menjadi 32,3 persen. Meskipun telah menurun, Kabupaten Halmahera Timur tetap menjadi daerah yang memiliki prevalensi stunting tertinggi di Provinsi Maluku Utara. Hal ini juga disebabkan dengan masih tingginya angka kemiskinan ekstrem di daerah tersebut sebesar 3,82 persen.

"Setelah dilakukannya evaluasi, angka stunting dan kemiskinan ekstrem tertinggi ditemukan di wilayah industri. Hal ini disebabkan karena di wilayah tersebut harga barang yang terlalu tinggi, dan aksebilitas yang sedikit tertutup harga barang untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat," imbuhnya.

3. CSR perusahaan untuk membangun prasarana dan infrastruktur

Muhadjir: Kemiskinan Ekstrem Tinggi di Wilayah Industri Tambang MalutIlustrasi tambang (IDN Times/Uni Lubis)

Muhadjir menyatakan keberadaan pertambangan tersebut seharusnya bisa dimanfaatkan untuk mensejahterakan masyarakat sekitar dan membantu percepatan penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem di Maluku Utara. Menurutnya kekayaan sumber daya alam khususnya pertambangan nikel yang ada di Maluku Utara jangan sampai hanya dieksploitasi dan dirasakan manfaatnya oleh pihak luar saja.

"Sehingga mestinya CSR perusahaan bisa digunakan untuk membangun prasarana dan infrastruktur misalnya jalan, mck sanitasi lingkungan, air minum, air bersih, dan seterusnya," ungkapnya.

 

4. Kekayaan alam Maluku Utara sangat melimpah

Muhadjir: Kemiskinan Ekstrem Tinggi di Wilayah Industri Tambang MalutTambang nikel PT Makmur Lestari Primatama di wilayah Langgikima, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. (dok. MLP)

Seperti diketahui, kekayaan sumber daya alam nikel di Provinsi Maluku Utara sangat melimpah. Sejak dulu, sudah banyak perusahaan asing dan perusahaan nasional yang berinvestasi dan melakukan kegiatan pertambangan di sana. Ditambah dengan meningkatnya tren kendaraan listrik yang mana bahan utamanya adalah nikel semakin menambah banyaknya perusahaan yang berlomba-lomba untuk mengeruk kekayaan nikel Maluku Utara.

Beberapa daerah yang memiliki kekayaan tambang nikel di Provinsi Maluku Utara adalah Kabupaten Halmahera Utara, Halmahera Timur, Halmahera Selatan, dan beberapa wilayah lainnya.

Baca Juga: Risma Menangis Dengar Anggaran Rakyat Miskin Diblokir Menkeu di Raker

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya