Mulai Longgar, Ini Rekomendasi IDAI Soal PTM Anak Sekolah

Pemerintah memberikan sejumlah kelonggaran PTM

Jakarta, IDN Times - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menerbitkan rekomendasi terbaru tentang pembelajaran tatap muka (PTM) untuk anak sekolah.

Ketua Umum (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso, mengatakan, pemerintah memberikan sejumlah pelonggaran syarat pejalanan domestik di Indonesia. Kondisi ini diikuti dengan meningkatnya mobilitas masyarakat menuju tatanan hidup baru (new normal), yang disertai dengan meningkatnya aktivitas anak-anak di luar rumah.

"Para orang tua harus mengawasi dengan ketat penerapan protokol kesehatan pada anak dan mengajarkan anak-anak mereka untuk mengenali tanda dan gejala awal sakit serta melapor kepada guru apabila diri sendiri atau teman ada tanda gejala sakit," ujar Piprim dalam siaran tertulis, Kamis (17/3/2022).

Untuk itu IDAI mengeluarkan sejumlah rekomendasi protokol kesehatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) anak.

1. Prokes anak balita

Mulai Longgar, Ini Rekomendasi IDAI Soal PTM Anak SekolahIlustrasi balita. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Untuk anak dibawah 6 tahun, IDAI belum menganjurkan sekolah tatap muka sampai dinyatakan tidak ada kasus baru COVID-19 atau tidak ada peningkatan kasus baru.

Sekolah dapat memberikan pembelajaran dengan metode daring dan mengaktifkan keterlibatan orang tua di rumah dalam kegiatan outdoor.

"Sekolah dan orangtua menciptakan kegiatan yang kreatif untuk anak," ujar Piprim.

Baca Juga: Gubernur Anies Kumpulkan Anak Buah Bahas Nasib PTM di Jakarta

2. PTM Anak usia 6-11 tahun

Mulai Longgar, Ini Rekomendasi IDAI Soal PTM Anak SekolahIlustrasi pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dasar. (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Rekomendasi protokol kesehatan untuk anak usia 6-11 tahun, pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid yaitu 50 persen luring, 50 persen daring. Dengan catatak, tidak ada peningkatan kasus COVID-19 dan tidak adanya transmisi lokal omicron di daerah tersebut.

Sementara, pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid, yakni 50 persen daring, 50 persen luring outdoor jika dalam kondisi masih ditemukan kasus COVID-19 namun positivity rate di bawah 8 persen dan ditemukan transmisi lokal omicron yang masih dapat dikendalikan.

"Fasilitas outdoor yang dianjurkan adalah halaman sekolah, taman, pusat olahraga, ruang publik terpadu ramah anak," ujar dia.

3. Rekomendasi PTM anak usia 12-18 tahun

Mulai Longgar, Ini Rekomendasi IDAI Soal PTM Anak SekolahIDN Times/ Mela Hapsari

Sedangkan, anak usia 12-18 tahun bisa menerapkan pembelajaran tatap muka 100 persen. Hal itu bisa dilakukan jika tidak ada peningkatan kasus COVID-19 dan tidak adanya transmisi lokal omicron di daerah tersebut.

Namun demikian, jika ditemukan kasus COVID-19 namun positivity rate di bawah 8 persen dan ditemukan transmisi lokal omicron yang masih dapat dikendalikan, pembelajaran metode hybrid, bisa dilakukan. 

"Anak, guru, dan petugas sekolah sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dan booster 100 persen.Selain itu, perilaku disiplin menjalankan protokol kesehatan harus dicontohkan oleh staf pengajar dan perangkat sekolah kepada murid-muridnya," kata dia.

Baca Juga: Pemerintah Izinkan Daerah PPKM Level 2 Hentikan PTM 100 Persen

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya