Nasib Pemulung Kerja di BUMN karena Risma, Kini Digaji Rp4,8 Juta

Mensos Risma bertemu pasangan pemulung itu saat di jalanan

Jakarta, IDN Times - Riyadi (65) tidak menyangka pertemuannya dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini awal Januari 2021 menjadi titik balik hidupnya. Siapa sangka, Riyadi yang sebelumnya mengais rezeki di jalanan sebagai pemulung kini bekerja di salah satu perusahaan BUMN.

"Ya Alhamdulilah kita diberikan pekerjaan di Waskita Karya. Dulu kita dihina sekarang tidak, Alhamdulilah kini penghasilan saya Rp4,8 juta per bulan," ujarnya dikutip dari YouTube Kemensos, Minggu (5/9/2021).

1. Penghasilan memulung Rp60 sampai Rp70 ribu per hari

Nasib Pemulung Kerja di BUMN karena Risma, Kini Digaji Rp4,8 JutaPasangan suami istri, Riyadi dan Heni terima kasih pada Kemensos/Youtube Kemensos

Riyadi menceritakan sebelum bertemu Risma, dia mencari barang-barang bekas di sekitar Jalan Kramat Raya, Jakarta.

"Kita mulung, ya kalau penghasilan kita tergantung barangnya, kalau botol plastik belum tentu sampai di atas Rp100 ribu, paling sekitar Rp60 sampai Rp70 ribu," tuturnya.

Baca Juga: Risma: Banyak Daerah Gak Berani Coret Nama yang Tak Layak Dapat Bansos

2. Tinggal di pinggir jalan

Nasib Pemulung Kerja di BUMN karena Risma, Kini Digaji Rp4,8 JutaMensos Risma serahkan 15 PPKS Bekerja di Waskita (Dok. Kemensos)

Istri Riyadi, Heni menambahkan, mereka tidak hanya mencari rezeki di jalanan tetapi juga tidur di pinggir jalan, tanpa alas yang nyaman, serta kedinginan di tengah hiruk pikuk ibu kota.

"Sebelum kita tinggal di Balai, kita mulung. Tinggalnya Kenari di pinggir jalan depan sekolah St.Yoseph," imbuhnya.

3. Sang istri kini buka usaha warung makan

Nasib Pemulung Kerja di BUMN karena Risma, Kini Digaji Rp4,8 JutaPasangan suami istri, Riyadi dan Heni terima kasih pada Kemensos/Youtube Kemensos

Riyadi mengatakan saat bertemu Mensos Risma, mereka ditawari pekerjaan dan rumah singgah Balai Pangudi Luhur di Bekasi.

Riyadi diberikan akses pekerjaan di Waskita Karya, sedangkan istrinya, Heni diberikan pelatihan memasak di Balai Pangudi Luhur.

Kini Heni membuka sebuah rumah makan dengan penghasilan sekitar Rp100 ribu sampai Rp 250 ribu per hari.

"Ya kadang-kadang kalau ramai sampai Rp250 ribu per hari, jam 14.00 WIB siang sudah habis, kalau sepi rata-rata Rp100 ribu sampai Rp150 ribu," kata Heni.

Kini pasangan suami istri ini bisa membesarkan dua anak dengan lingkungan dan kehidupan yang lebih baik.

"Saya sangat terima kasih pada Kementerian Sosial kita mendapatkan tempat yang layak bisa membesarkan anak-anak lebih baik," imbuh Riyadi.

 

Baca Juga: Kisah Suami Istri Mantan Pemulung yang Sukses Punya Rumah Makan

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya