Pak Jokowi, Ini Lho Harapan 170 Anak Indonesia soal Pendidikan

Semoga Pak Jokowi segera membaca suratnya ya, adik-adik!

Jakarta, IDN Times – 170 anak perwakilan anak dari daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) Indonesia menulis surat untuk Presiden Joko Widodo di Hari Anak Nasional yang jatuh pada hari Kamis, (23/6/2020) kemarin.

Anak-anak yang menjadi wilayah dampingan Wahana Visi Indonesia (WVI) juga menyampaikan surat kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Direktur Strategi dan Manajemen WVI Candra Wijaya mengatakan, anak-anak di pedalaman harus berjuang untuk bisa belajar. Demikian juga guru harus meluangkan waktu untuk mengunjungi anak-anak didik mereka yang kesulitan belajar.

"Lewat surat ini anak anak mengungkapkan isi hati dalam kesulitan untuk belajar karena
ketiadaan gawai dan sinyal internet. Bahkan di beberapa lokasi tempat mereka tinggal belum ada listrik," ujarnya melalui siaran tertulis, Kamis (23/7/2020).

1. Tidak semua anak bisa belajar dengan maksimal

Pak Jokowi, Ini Lho Harapan 170 Anak Indonesia soal PendidikanSurat anak/ dok Wahan Visi

Berikut ini beberapa surat anak Indonesia untuk pemimpin negara, Ivon (13) dari Ende, menyampaikan sejak pandemik COVID-19 dan anak-anak harus belajar di rumah, tidak semua anak bisa belajar dengan maksimal.

“Aku dan teman-teman yang tidak punya HP dan laptop harus mengerjakan tugas-tugas, padahal tidak semua pelajaran bisa kami mengerti karena tidak dijelaskan lebih dulu. Kita harus pergi ke tempat yang ada sinyal dan membeli paket data untuk mengerjakan tugas,” tutur Ivon.

2. Akses internet terbatas

Pak Jokowi, Ini Lho Harapan 170 Anak Indonesia soal PendidikanIlustrasi anak belajar di rumah selama pandemik COVID-19 (IDN Times/Ita Malau)

Anak-anak di pedalaman Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku hingga Papua mengalami hal yang serupa. Di Sambas, Kalimantan Barat, Endy (17) menceritakan bagaimana banyak warga kesulitan mencari nafkah untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bantuan dari pemerintah pun banyak yang tidak tepat sasaran.

Dalam belajar, Endy juga mengungkapkan sulitnya mengakses internet. Akibatnya ia dan teman-temannya tidak dapat belajar dan mendapatkan pengetahuan baru dengan optimal.

“Sebagai pelajar, tentunya saya juga ingin memiliki wawasan pengetahuan yang lebih luas agar dapat bersaing dengan orang-orang berprestasi lainnya,” tutur Endy.

Baca Juga: Euforia MPLS Era COVID-19, Siswa Bahagia ke Sekolah, Orangtua Dilema

3. Di Papua, anak-anak tidak nikmati buku dan internet

Pak Jokowi, Ini Lho Harapan 170 Anak Indonesia soal PendidikanIlustrasi anak-anak (IDN Times/Dwifantya Aquina)

Di Papua, Keti, siswa kelas VIII di Asmat, mengungkapkan segala keterbatasan di tengah pandemik.

"Saya ingin belajar, tapi internet di kampung tidak ada. Saya ingin membaca, tapi buku tidak ada. Saya ingin olahraga, tapi tidak ada lapangan olahraga. Saya ingin menggambar tapi tidak ada buku gambar” ujarnya

4. isi surat tersebut menggambarkan isi hati anak

Pak Jokowi, Ini Lho Harapan 170 Anak Indonesia soal PendidikanSurat anak / dok Wahana Visi

Manajer Advokasi Wahana Visi Indonesia, Junito Drias mengungkapkan, isi surat tersebut
menggambarkan isi hati anak, apa yang mereka rasakan selama pandemik COVID-19.

"Isi hati yang mungkin selama ini tidak terdengar karena mereka tinggal jauh dari pusat kota dan keramaian, serta tidak punya akses internet. Kami mengumpulkan dan menghantarkan surat ini dan berharap surat-surat ini dapat sampai dan dibaca oleh Presiden Joko Widodo,” kata Drias.

5. Ada hal-hal yang ternyata belum cukup dari apa yang sudah dilakukan pemerintah

Pak Jokowi, Ini Lho Harapan 170 Anak Indonesia soal PendidikanPresiden Jokowi bersama dengan Istrinya Ibu Iriana (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Deputi II Kantor Staf (KSP) Abetnego Tarigan menyampaikan, permasalahan yang dihadapi oleh anak di Indonesia merupakan tanggung jawab bersama.

Dia mengakui ada banyak keterbatasan di masa pandemi COVID-19. Namun, pemerintah terus berupaya memenuhi hak-hak anak atas pendidikan serta melindungi anak dari risiko terpapar COVID-19.

"Jika ada hal-hal yang ternyata masih belum cukup dari apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah, maka hal ini dapat menjadi masukan untuk mencari solusi ke depan.Terima kasih kepada WVI yang telah bekerja, memotret kondisi di daerah dan membawa suara anak-anak ke tingkat yang lebih tinggi. Kami akan teruskan surat-surat ini kepada pimpinan. Biasanya kami akan buatkan memo Kepala Staf Kepresidenan untuk Bapak Presiden,” kata Abetnego.

Baca Juga: Hari Anak Nasional, Tiap Anak Indonesia Wajib Merasakan Kebahagiaan

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya