Pandemik COVID-19 Picu Kemiskinan, Tenang Bansos Tunai Lanjut di 2021
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 diperkirakan akan memicu kenaikan angka kemiskinan di sejumlah negara termasuk di Indonesia. Menteri Sosial Juliari P Batubara memastikan, Kementerian Sosial siap dengan sejumlah program untuk mengendalikan laju kenaikan angka kemiskinan.
"Kemensos memiliki program reguler yang selama ini sudah teruji efektif mengurangi kenaikan angka kemiskinan. Kami siapkan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako. Kedua program ini akan terus berjalan di tahun 2021," kata Juliari dalam siaran tertulis, Jumat (13/11/2020).
Baca Juga: Keluarga ini Ngotot Ingin Dapat Bansos Meski Punya Dua Mobil dan Rumah
1. DPR setuju Pagu Anggaran Kemensos Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp92,817 triliun
Juliari menjelaskan, DPR RI telah menyetujui Pagu Anggaran Kemensos TA 2021 sebesar Rp92,817 triliun. Dari angka tersebut, Rp91 triliun anggaran untuk bansos, atau meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp60,4 triliun
Untuk Bansos PKH ditetapkan pagu sebesar Rp30,4 triliun, dan untuk Program Sembako/Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) sebesar Rp44,7 triliun.
"Tahun depan bansos PKH akan menjangkau 10 juta KPM (Keluarga Penerima Manfaat), lebih besar dari tahun sebelumnya yang mencapai 9,2 juta KPM. Program Sembako menjangkau18,5 juta KPM. Indeksnya masing-masing masih sama yakni Rp200 ribu/KPM, " kata Juliari.
2. Bantuan Sosial Tunai dilanjutkan dari Januari sampai Juni 2021
Pemerintah melalui Kemensos juga akan melanjutkan satu bansos khusus selama pandemik, yakni BST (Bantuan Sosial Tunai).
Editor’s picks
"BST masih kita lanjutkan dari bulan Januari sampai Juni 2021. Mencakup 9 juta KPM dengan indeks Rp200 ribu/KPM/bulan, Ini sifatnya fleksibel dengan tetap mengikuti arahan Bapak Presiden," imbuh Juliari.
Kemensos juga terus melanjutkan berbagai program yang diharapkan menambah efektivitas upaya meredam dampak pandemik COVID-19, baik di bidang rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial, maupun penanganan fakir miskin.
3. Realisasi bansos 2020
Dalam kesempatan jumpa pers di Istana beberapa waktu lalu, Juliari menjelaskan tentang realisasi program penanganan pandemik. Ada tiga program bantuan sosial (bansos) telah selesai disalurkan.
Ketiga bansos tersebut yaitu Program Keluarga Harapan (PKH), program Bansos Tunai untuk Peserta Program Sembako/BPNT Non-PKH, dan Bansos Beras (BSB).
“Tiga bansos telah 100 persen tersalurkan. Untuk realisasi anggaran PEN di Kementerian Sosial per hari ini mencapai Rp112 triliun atau 87,44 persen. Untuk sisanya ini tinggal menunggu penjadwalan realisasi saja,” kata Juliari.
4. Bansos beras resmi ditutup
Juliari menerangkan, bantuan sosial PKH dengan jangkuan 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), nilai anggarannya mencapai Rp36,8 triliun (TA 2020).
Selain itu, lanjutnya, Bansos Tunai untuk Peserta Program Sembako Non-PKH menjangkau 9 juta KPM, anggarannya sebesar Rp4,5 triliun, dan Bansos Beras dengan jangkauan 10 juta KPM dengan pagu Rp5,26 triliun, telah tersalurkan semua sebanyak 450.000 ton beras medium. Untuk Bansos Beras, telah secara resmi ditutup beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Khusus DKI Jakarta, Diusulkan Tidak Ada Lagi Bansos Tunai Tapi Sembako