Pasien Reaktif COVID-19 Melahirkan Sendiri di RS, Ketua DPRD Bereaksi

Pihak rumah sakit klaim misskomunikasi dengan pasien

Jakarta, IDN Times - Seorang pasien yang dinyatakan reaktif COVID-19 dikabarkan melahirkan sendiri di RSUD Tobing Sibolga, Sumatera Utara. Kabar tersebut viral di media sosial setelah foto pasien dan bayi yang baru dilahirkan itu ramai dibagikan warganet.

Seorang warganet dengan nama akun Facebook Putri Shalu Amelia menuliskan ada seorang pasien ibu rumah tangga (IRT) di RSUD Sibolga melahirkan tanpa ditangani oleh petugas medis.

Pemilik akun mengaku pasien yang melahirkan itu adalah kakaknya sendiri. Postingan itu pun ditandai ke akun Facebook Tumori Solusion yang merupakan Wakil Ketua DPRD Sibolga, dengan nama lengkap Jamil Zeb Tumori.

"Bapak Tumori Solusion tolong kami," demikian akun Facebook Putri Shalu Amelia menuliskan,"ada seorang pasien ibu rumah tangga (IRT) di RSUD Sibolga melahirkan tanpa ditangani oleh petugas medis." 

1. Pasien melahirkan tanpa bantuan medis

Pasien Reaktif COVID-19 Melahirkan Sendiri di RS, Ketua DPRD BereaksiIlustrasi uji swab. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Putri Shalu dalam unggahannya di Facebook menceritakan bahwa sang kakak diabaikan oleh RS Sibolga sehingga melahirkan sendiri tanpa pertolongan dan pendampingan tenaga medis dengan alasan pasien reaktif COVID-19.

"Bapak Tumori Solusion tolong kami pak. Kakak saya diabaikan di RSU Sibolga. Ala setengah jam kakak ambo melahirkan tapi dk ada pihak dari RS merespon. Dengan alasan pekara Covid covid dan covid. Di bilang harus di oprasi dan dibiarkan sendirian di ruangan. Rpnya tbtb kakak ku melahirkan normal sendiri di kamar. Anak nya udh kluar pak tpi ndk ada satupun urg tu merespon. Ala manangi2 umak ambo pak menjerit2 di rs tu baru dtng dokter tu. Dimana keadilan pak? Ikolah suaro hati kami tolong bntu kami pak,” demikian tulis akun facebook Putri Shalu Amelia.

Baca Juga: Satgas COVID-19: Masih Banyak yang Tidak Percaya COVID-19

2. Ketua DPRD akan berkomunikasi dengan pasien

Pasien Reaktif COVID-19 Melahirkan Sendiri di RS, Ketua DPRD BereaksiIlustrasi pasien COVID-19. ANTARA FOTO/Ampelsa

Dilansir dari kantor berita ANTARA, Jamil Zeb Tumori, mengatakan ia mengetahui kabar itu lewat media sosial.

“Saya mengetahuinya lewat media sosial. Ini masih kita coba untuk bisa berkomunikasi dengan pihak keluarganya,” kata Jamil.

3. Rumah sakit klaim sedang siapkan ruang operasi

Pasien Reaktif COVID-19 Melahirkan Sendiri di RS, Ketua DPRD BereaksiIlustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19, ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Sementara itu Direktur RSU FL Tobing, dr Hotma Nauli Hutagalung, menjelaskan bahwa pasien tersebut bukan tidak ditolong, melainkan melahirkan sendiri sebelum dioperasi.

“Jadi, begini, pasien itu reaktif hasil rapid test. Kemudian kita masukkan ke ruangan isolasi setelah dari IGD, karena rumah sakit kita sudah memiliki ruang operasi covid, jadi tak ada lagi kita merujuk," jelasnya.

Hotma mengatakan ruangan sudah disiapkan untuk pasien tersebut dan obat juga sudah dikasih. Dan perawat yang menangani keluar sebentar. "Saat perawat keluar itulah si pasien melahirkan sendiri. Seperti itu ceritanya,” kata Hotma.

4. Rumah sakit bantah mengabaikan pasien

Pasien Reaktif COVID-19 Melahirkan Sendiri di RS, Ketua DPRD BereaksiPetugas isolasi menunjukkan peralatan di Tenda Isolasi Rumah Sakit Putri Hijau, Medan (IDN Times/Prayugo Utomo)

Dia melanjutkan, saat itu kebetulan dokter Obgyn sedang operasi di tempat OK, dan susternya sedang membantu di sana.

“Jadi sempatlah terfoto mungkin seakan tidak ada perawat, padahal ada lima orang perawat,” ujarnya. 

Hotma pun menegaskan bahwa rumah sakit tidak mengabaikan pasien, hanya saja ada miskomunikasi, karena kita rencanakan pasien itu operasi, ternyata lahir normal.

5. Ibu dan bayi dalam kondisi baik

Pasien Reaktif COVID-19 Melahirkan Sendiri di RS, Ketua DPRD BereaksiIlustrasi (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Hotma menambahkan saat ini kondisi ibu dan anak pascamelahirkan kondisinya baik.

“Alhamdulillah bagus. Dokter Obgyn tadi yang menjahit dan menanganinya. Jadi dokter kita tadi langsung berlari dari ruang OK,” jawabnya.

Ia pun menambahkan, bahwa si ibu Ny D (22), warga Aek Manis Sibolga, dan bayinya sudah berada di ruang isolasi bayi ada ruangan khusus untuk pasien yang reaktif.

Baca Juga: 10 Negara dengan Kenaikan Kasus COVID-19 Tertinggi di Dunia 

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya