Pasokan Vaksin Tersendat, Jokowi Perintahkan Menkes Cari Solusi

Naiknya kasus COVID-19 di Eropa berdampak pasokan vaksin

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, lonjakan kasus positif COVID-19 yang terjadi di sejumlah negara Eropa dan India, mengganggu ketersediaan vaksin di Tanah Air.

Budi mengatakan program vaksinasi COVID-19 sudah menembus 10 juta orang di Tanah Air, dengan kecepatan penyuntikan mendekati 500 ribu per hari.

"Maret sampai April ketersediaan vaksin 15 juta per bulan sudah sesuai. Namun, karena terjadi lonjakan kasus di beberapa negara dan India, maka terjadi embargo vaksin, sehingga mengganggu ketersediaan vaksin," ujar Budi sepeti disiarkan dalam YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (26/3/2021).

Untuk itu, Budi akan mengatur laju kecepatan vaksinasi agar tidak terjadi kekosongan saat program vaksinasi berjalan di Indonesia sekarang ini.

Baca Juga: Menkes Budi: RI Masuk 7 Besar Negara Pengadaan Vaksinasi COVID-19

1. Pemerintah cari solusi agar lonjakan kasus COVID-19 di Eropa dan India tidak berdampak ke Indonesia

Pasokan Vaksin Tersendat, Jokowi Perintahkan Menkes Cari SolusiWalter Rivera, direktur pasar grosir Coche meneriakkan peraturan untuk mencegah penularan penyakit virus corona (COVID-19) ke penjual dan pembeli di tengah penyebaran penyakit tersebut di Caracas, Venezuela, 23 Juli 2020 (ANTARA FOTO/REUTERS/Manaure Quintero)

Budi menjelaskan beberapa negara Eropa terjadi kenaikan laju penularan kasus COVID-19, karena munculnya strain baru virus corona--yang juga sudah muncul di Indonesia sejak Januari. Selain itu, laju mobilitas terlalu agresif.

"Jadi sesuai arahan Bapak Presiden coba cari solusi titik keseimbangan, agar saat program PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dan vaksinasi terjadi momentum perbaikan dan tidak terjadi lonjakan (kasus)," kata dia.

2. Sudah divaksinasi belum tentu kebal COVID-19 lho!

Pasokan Vaksin Tersendat, Jokowi Perintahkan Menkes Cari SolusiPetugas menyuntikkan vaksin COVID-19 produksi Sinovac kepada tenaga kesehatan saat kegiatan vaksinasi massal dosis pertama di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Minggu (7/2/2021) (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Menkes mengingatkan meski sudah divaksinasi COVID-19 tetap bisa terpapar COVID-19, meski tidak mengalami gejala parah hingga dirawat di rumah sakit.

"Walau pun sudah divaksinasi tetap jaga jarak, pakai masker, cuci tangan, karena kita tetap bisa terkena tapi tidak akan parah. Vaksinasi tidak membuat kita kebal tetapi antibodi bisa membuat cepat sembuh, termasuk adanya strain baru," kata Budi.

3. Tren kasus kematian harian akibat COVID-19 tingkat global mengalami kenaikan

Pasokan Vaksin Tersendat, Jokowi Perintahkan Menkes Cari SolusiSeorang sukarelawan meletakkan bendera Amerika mewakili beberapa dari 200.000 nyawa yang hilang di Amerika Serikat dalam pandemi penyakit virus korona (COVID-19) di National Mall, Washington, Amerika Serikat, Selasa (22/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Joshua Roberts)

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, tren kasus kematian harian akibat virus corona tingkat global mengalami kenaikan selama 24 Februari hingga 24 Maret 2021. Kenaikannya 61,16 persen atau naik dari 6.517 ke 10.503 kasus.

Beberapa negara pun terlihat mengalami kenaikan, di antaranya Brasil naik 75,84 persen atau dari 1.275 ke 2.242 kasus, India naik 130 persen atau dari 108 ke 249, dan Italia naik 35 persen atau dari 192 ke 260 kasus.

Wiku mengatakan pasien meninggal dunia kembali meningkat selama tiga minggu terakhir. Padahal, angka kematian ini sempat mengalami penurunan pada Januari dan Februari 2021.

Meski demikian, kondisi di Indonesia lebih baik karena trennya mengalami penurunan. Wiku mengingatkan, fakta ini harusnya membuat semua pihak tidak lengah dalam penanganan COVID-19.

"Fakta ini harusnya menjadi refleksi dan agar tidak lengah mengevaluasi penanganan. Utamanya pada pelayanan pasien COVID-19 dengan gejala sedang dan berat," ujar Wiku dalam keterangan pers tertulis, Jumat.

Baca Juga: Pemerintah Klaim Angka Kematian Akibat COVID-19 Turun Tiap Bulan

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya