PB IDI Kutuk Keras Tindakan Anarkis KKB

IDI minta semua nakes ditarik ke tempat yang aman

Jakarta, IDN Times - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengutuk keras tindak kekerasan dan anarkis terhadap Fasilitas Kesehatan (Faskes) dan Tenaga Kesehatan (Nakes) yang sedang menjalankan tugas kemanusiaan. Ketua Umum PB IDI, Daeng M Faqih, menegaskan nakes yang menjalankan tugas harus mendapatkan perlindungan dan tidak menjadi sasaran tindak kekerasan.

"Untuk itu, PB IDI meminta pemerintah dan pihak keamanan untuk menarik nakes ke tempat-tempat yang lebih aman," ujarnya dalam siaran tertulis, Jumat (17/9/2021).

1. IDI minta pelaku ditindak tegas

PB IDI Kutuk Keras Tindakan Anarkis KKBIDN Times/Lia Hutasoit

Daeng mengapresiasi aparat keamanan yang melakukan aksi pemulihan di seluruh kawasan Papua khususnya di Distrik Kiwirok. IDI juga meminta agar pelaku ditindak tegas.

"Kepada aparat keamanan agar menindak tegas para pelaku kekerasan dan anarkisme agar kejadian seperti ini tidak terulang," tegas Daeng.

Baca Juga: IDI Papua: Aksi KKB Bakar Fasilitas Kesehatan Rugikan Warga

2. IDI berduka

PB IDI Kutuk Keras Tindakan Anarkis KKBIlustrasi Duka Cita (IDN Times/Arief Rahmat)

Tidak lupa, Daeng menyampaikan rasa duka cita atas serangan KKB ke sejumlah fasilitas kesehatan yang terjadi pada 14 September 2021 silam. Apalagi, dari serangan tersebut, satu orang nakes meninggal dunia. 

"Turut berduka cita atas meninggalnya nakes, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberi tempat yang layak dan keluarga yang ditinggalkan ketabahan," imbuh Daeng.

3. Satu nakes ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa

PB IDI Kutuk Keras Tindakan Anarkis KKBANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes (Pol) AM Kamal mengatakan, KKB beraksi di Distrik Kiwirok pada 13 September 2021 lalu. Mereka menyerang dan membakar sejumlah fasilitas umum, termasuk Puskesmas Kiwirok. 

Pasukan KKB saat melakukan penyerangan diperkirakan 50 orang dan menyerang 10 nakes. Sebanyak empat nakes memilih melompat ke jurang. Dua orang sempat dinyatakan hilang. 

Pada 15 September 2021, dua nakes itu ditemukan di jurang di kedalaman 30 meter. Satu nakes bernama Gabriella Meilani ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Sementara, korban lainnya Kristina Sampe Tonapa ditemukan masih hidup. 

Jenazah Gabriella semula dievakuasi pada Kamis (16/9/2021). Tetapi, proses evakuasi ditunda karena cuaca buruk. Lokasi medan pun begitu terjal.

Baca Juga: IDI Papua Minta Pemerintah Beri Jaminan Keamanan bagi Nakes

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya