Pencerah Nusantara, Tim Medis Muda yang Siaga di Zona Merah COVID-19

Tim Pencerah Nusantara ditempatkan di Jakarta dan Jabar

Jakarta, IDN Times - Ketika banyak orang menghindari tempat atau wilayah dengan kasus COVID-19 tertinggi, sebanyak 13 anak muda yang tergabung dalam Pencerah Nusantara justru mendatangi puskesmas di wilayah Jakarta dan Jawa Barat.

Senior Advisor on Gender and Youth untuk Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sekaligus Inisiator Pencerah Nusantara, Diah Saminarsih, mengatakan saat ini adalah momen yang tepat untuk kembali bergerak bersama masyarakat, dan kaum muda dalam memperkuat layanan kesehatan primer.

“Di masa pandemik, masyarakat merupakan garda terdepan pencegahan wabah. Tanpa peran masyarakat, tenaga kesehatan sebagai garda terakhir sistem kesehatan nasional akan kewalahan menghadapi jumlah kasus harian yang meningkat signifikan," kata dia dalam siaran pers tertulis, Rabu (24/6).

1. CISDI melibatkan tim tenaga kesehatan muda dalam penanganan pandemik virus corona

Pencerah Nusantara, Tim Medis Muda yang Siaga di Zona Merah COVID-19Tim Pencerah Nusantara COVID-19 ditempatan di daerah zona merah untuk menguatkan peran puskemas memutus rantai persebaran COVID-19 (Dok. CISDI)

Diah menuturkan kaum muda dapat memainkan peran penting dengan membawa pendekatan-pendekatan ke puskesmas, untuk menjawab tantangan kesehatan di masyarakat.

"Kami telah mempelajari potensi ini selama delapan tahun mengelola Pencerah Nusantara. Oleh karena itu, saya mendukung upaya CISDI untuk kembali menyelenggarakan Pencerah Nusantara pelibatan aktif tim tenaga-tenaga kesehatan muda, dalam penanganan wabah pada tingkat layanan kesehatan primer," kata dia.

Baca Juga: Jelang Berakhirnya PSBB, Anies Tinjau Kesiapan Fasilitas Puskesmas 

2. CISDI menerima 3.294 pendaftar dari seluruh Indonesia

Pencerah Nusantara, Tim Medis Muda yang Siaga di Zona Merah COVID-19ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Direktur Program Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) Egi Abdul Wahid menerangkan, CISDI menerima 3.294 pendaftar dari seluruh Indonesia sepanjang periode rekrutmen pada 4 hingga 7 Juni 2020. CISDI telah memilih 13 tenaga kesehatan muda profesional sebagai Pencerah Nusantara COVID-19.

"(Sebanyak) 13 tenaga kesehatan muda berprofesi dokter, perawat, dan ahli kesehatan masyarakat, akan memulai mengabdi kembali di puskesmas yang berlokasi pada kawasan zona merah COVID-19 di Jakarta dan Bandung," kata Egi.

Dia berharap upaya ini akan mendorong peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan masyarakat, untuk menurunkan angka kasus baru di wilayah tersebut.

3. Puskesmas menjadi simpul keterlibatan masyarakat dalam penanganan pandemik

Pencerah Nusantara, Tim Medis Muda yang Siaga di Zona Merah COVID-19Ganjar saat meninjau layanan puskesmas di Semarang. Dok Humas Pemprov Jateng

Sementara, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dr Lies Dwi Octavia mengatakan, sistem kesehatan sekarang ini masih perlu diperkuat, dimulai dari fondasi layanan kesehatan pada unit yang terdekat dengan masyarakat, yaitu layanan kesehatan primer.

Menurut Lies, dengan jumlah kasus virus corona yang terus bertambah, puskesmas menjadi simpul keterlibatan masyarakat dalam penanganan wabah, sekaligus pencegahan melalui komunikasi risiko, surveilans atau lacak kasus, pengobatan dan pelaksanaan sistem rujukan, serta isolasi pasien yang terkonfirmasi positif.

"Namun tantangan di lapangan masih cukup tinggi, seperti karakter masyarakat Jakarta yang sangat spesifik, hingga tingginya mobilitas masyarakat. Sehingga kami sangat terbuka untuk bisa berkolaborasi dengan pihak-pihak lainnya, untuk menciptakan inovasi di puskesmas," kata dia.

4. Transparansi data merupakan kunci melewati pandemik COVID-19

Pencerah Nusantara, Tim Medis Muda yang Siaga di Zona Merah COVID-19Salah seorang pedagang di pasar tradisional Bantu Kota ikuti rapid test. IDN Times/Daruwaskita

Inisiator laporcovid19.org, Irma Hidayana, menambahkan transparansi data menjadi kunci melewati pandemik COVID-19. Di masa pandemik, masyarakat dan pemerintah harus sama-sama dituntut untuk cepat merespon kasus virus corona.

Menurut Irma, data yang akuntabel menjadi modal utama yang menggerakkan infrastruktur dan sumber daya yang dimiliki, termasuk di puskesmas.

"Penting bagi kita untuk memastikan peran puskesmas sebagai penyedia data yang reliabel, sehingga data tersebut dapat digunakan untuk komunikasi risiko serta intervensi yang spesif," kata dia.

Baca Juga: Kisah Perawat Puskesmas di Padang, Siap Mental Jika Terpapar Corona

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya