Peneliti Eijkman Jelaskan Lengkap Rahasia Indonesia Kebal Virus Corona

Wawancara khusus Kepala Eijkman seputar virus corona

Jakarta, IDN Times - Indonesia menjadi sorotan dunia karena sampai saat ini, belum ada laporan kasus suspect virus corona baru yakni COVID-19 di Tanah Air. Padahal, hingga Jumat (21/2), angka infeksi virus ini di seluruh dunia sudah mencapai lebih dari 76 ribu orang, dengan korban menembus angka 2.247 jiwa.

Tidak heran, kondisi ini membuat sejumlah pihak meragukan kondisi Indonesia. World Health Organization (WHO) beberapa lalu sempat meragukan kemampuan Indonesia untuk mendeteksi penyebaran virus corona. Hal ini diperkuat prediksi peneliti dari Harvard yang mengatakan virus corona sudah masuk Indonesia.

Berbagai hipotesis ini dijawab secara gamblang oleh Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof.dr. Amin Soebandrio, PhD, SpMK(K) dalam wawancara khusus bersama IDN Times. Lembaga Eijkman punya pengalaman teruji soal penelitian virus. Mereka sudah pernah meneliti tentang virus corona. Bahkan, pada 2012 Eijkman untuk pertama kalinya menemukan virus west nile di Indonesia dan satu-satunya di Indonesia.

Berikut penuturan dokter Amin dalam wawancara dengan topik Rahasia Orang Indonesia Kebal Virus Corona di IDN Media HQ, Rabu (19/2).

Bagaimana sih karakter virus ini dan apa benar virus corona ini berasal dari kelelawar, ular, hingga trenggiling?

Peneliti Eijkman Jelaskan Lengkap Rahasia Indonesia Kebal Virus CoronaWawancara dengan Kepala Lembaga Eijkman, Amin Subandriyo di IDN Media HQ (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Sebelumnya, saya akan jelaskan mengenai virus corona. Sebenarnya ada 200 jenis virus corona yang sudah diketahui sebagian besar hidupnya di hewan-hewan liar mulai dari kelelawar, reptil ular, trenggiling juga bisa, atau juga bisa beberapa jenis hewan kecil di hutan, bahkan gajah dan sapi pun bisa. Praktis banyak hewan yang menjadi reservoir (pembawa atau perantara) tapi sebagian besar hewan itu tidak sakit kalau sakit mereka tidak ke dokter itu jadi biasa aja.

Mengenai virus corona, jadi ada enam jenis virus corona yang bisa menginfeksi manusia, dua di antaranya kita sudah kenal yakni yakni SARS dan MERS, sedangkan empat itu hanya menyebabkan gejala flu biasa aja.

Kami tiga tahun yang lalu, memang sengaja melihat kandungan virus yang ada di manusia dan hewan hewan liar itu. Kami mengamati karena semakin dekat antara manusia dengan hewan liar. Kedekatan itu bisa sebagai makanan atau sebagai piaraan atau karena tempat tinggalnya semakin dekat hutan.

Kami juga meneliti penjual dan yang ada di pasar yang menjual dari situ antara lain virus corona yang human tapi yang versi ringan hanya menyebabkan gejala flu biasa, dari situ sudah bisa mendeteksi virus corona sudah lama.

Baca Juga: Penumpang Kapal MS Westerdam yang Sempat Kena Virus Corona Sembuh

Lembaga Eijkman kabarnya sedang terlibat pembuatan vaksin corona dengan salah satu perusahaan farmasi di Indonesia. Senin lalu, Anda juga mengadakan rapat Komisi VII DPR. Bisa jelaskan perkembangan saat ini?

Peneliti Eijkman Jelaskan Lengkap Rahasia Indonesia Kebal Virus CoronaWawancara dengan Kepala Lembaga Eijkman, Amin Subandriyo di IDN Media HQ (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Mengenai vaksin, masih pembicaraan sangat awal, tetapi strategi yang akan diterapkan terutama kalau kita sudah memiliki virus corona. Kalau ada (virus corona), kita bisa deteksi bagian-bagian mana saja dari virus itu yang memiliki sifat antigenik yang bisa membangkitkan respons imun. Kemudian, kita pasti diuji. Jika ketemu (vaksin) baru, nanti akan kembangkan ke skala industri oleh industri vaksin, tapi penelitian dasarnya fundametalnya ada Lembaga Eijkman

Sedangkan strategi kedua adalah kalau misalnya kita tidak ketemu virusnya, kita gunakan biofarmatika berdasarkan informasi genetik yang sudah ada di Gene Bank. Bisa melihat rangkaian virus dan memprediksi bagian-bagian mana saja dari situ yang bisa membangkitkan kekuatan imun. Kalau rangkaian itu sudah diketahui kemudian kita membuat peptida (potongan protein kecil atau rangkaian asam amino pendek) kemudian disintesis dan diuji mana saja yang berhasil merangsang sistem imun.

Korban virus corona bertambah tapi banyak juga yang sembuh, jadi seberapa besar kemungkinan seseorang yang terjangkit virus corona untuk sembuh?

Peneliti Eijkman Jelaskan Lengkap Rahasia Indonesia Kebal Virus CoronaIlustrasi. Pasien virus corona COVID-19 (ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS)

Pada umumnya, infeksi oleh virus corona itu termasuk penyakit yang bisa sembuh sendiri. Jadi dalam hal ini, kita mengandalkan kekebalan tubuh manusia yang bagus. Kita lihat kasus di Tiongkok, orang yang sembuh itu bukan karena dia diberi anti-virus yang spesifik tapi sistem kekebalannya selama tidak ada gangguan di organ yang lainnya

Benarkah orang Indonesia lebih kebal terhadap virus corona dibanding negara lain?

Peneliti Eijkman Jelaskan Lengkap Rahasia Indonesia Kebal Virus CoronaMahasiswa yang baru menjalani observasi kesehatan di Natuna, diberikan sertifikat bebas Virs Corona dan kartu kesehatan (IDN Times/Saifullah)

Memang banyak hipotesis yang berkembang mengenai belum ditemukannya kasus virus corona di Indonesia. Hipotesis pertama, ada yang menduga hal ini karena suhu dan kelembapan yang tinggi di Indonesia.

Virus corona ini bukan merupakan virus yang tahan lama. Artinya virus yang cepat mati, suhu tinggi sedikit dia mati tapi ini virus corona, untuk virus corona jenis baru atau Covid 19 ini belum ada bukti ilmiah bahwa dia tahan atau tidak pada suhu (tinggi).

Hipotesis kedua, orang Indonesia diduga lebih kebal dibandingkan masyarakat di negara lain. Kekebalan tersebut juga belum ada bukti ilmiahnya apalagi dikaitkan dengan etnis tertentu. Meskipun secara teoritis seperti itu ada orang dengan latar belakang genetik tertentu, dia tidak disukai oleh virus, itu bisa terjadi tapi sekali lagi itu belum terbukti.

Jika virus corona sudah masuk pasti tempat tersebut sudah menjadi cluster. Sebab jika ada satu yang terinfeksi, pasti ada yang tertular dua atau tiga. Tapi, hingga sekarang belum ada laporan.

Untuk menjawab mengapa Indonesia kebal karena saya lihat belum ada kasusnya, dan di laboratorium belum ada yang terkonfirmasi sejauh ini.

WHO sudah memeriksa laboratorium Litbangkes dan dinyatakan layak prosedur dan memang 100 spesimen yang dikirim ke Litbangkes hasilnya negatif virus corona. Mereka belum menemukan virusnya sampai saat ini dari spesimen yang dikirim.

Menurut informasi yang berkembang, korban virus corona ini mayoritas usia lanjut, usia 55 ke atas, juga mempunyai background penyakit kronis. Apakah memang seperti itu atau orang-orang muda bisa mudah terkena virus corona juga?

Peneliti Eijkman Jelaskan Lengkap Rahasia Indonesia Kebal Virus CoronaWawancara dengan Kepala Lembaga Eijkman, Amin Subandriyo di IDN Media HQ (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Memang yang meninggal itu 80 persen itu usianya di atas 60 tahun dan sudah diketahui ada penyakit kronis bawaan yang menjadi berat jadi yang dirawat. Kalau gangguan organ tubuhnya diganggu otomatis akan cepat mematikan korbannya gitu virus ini.

Virus corona ini memiliki keganasan tidak setinggi seperti virus corona sebelumnya. Jadi kalau dilihat dari persentasenya itu lebih rendah daripada yang pertama tapi karena jumlah yang terinfeksi itu begitu banyak. Mereka para korban itu kemudian meninggal sebagian besar karena kerusakan organ pada infeksi oleh virus itu.

Virus itu menginfeksi tubuh manusia, dan tubuh manusia mengeluarkan beberapa komponen di dalam tubuhnya untuk membunuh virus. Tapi kalau itu terlalu banyak (virus) maka akan merusak organ organ lain.

Sebuah analisis yang diterbitkan oleh jurnal RS mengungkapkan bahwa virus ini dapat bertahan hidup di benda seperti kaca plastik atau logam selama 9 hari, tapi ada juga yang mengatakan bahwa dia akan mati dalam waktu 24 jam, mana yang benar?

Peneliti Eijkman Jelaskan Lengkap Rahasia Indonesia Kebal Virus Coronapasien terduga corona saat diisolasi di RSUD Dr Iskak Tulungagung, IDN Times/ istimewa

Jadi harus dibedakan antara virus dengan bakteri, bakteri bisa hidup di tanah 60 sampai 100 tahun dalam bentuk spora, sedangkan bakteri lain di air bisa bertahan sampai berhari-hari. Namun, untuk virus jika di luar sendirian ya pasti akan mati dalam beberapa jam, tetapi kalau dalam sel bisa bertahan hidup.

Jadi kita bisa memahami kalau seorang pembawa virus corona batuk atau bicara keras, bisa melemparkan virus dalam cairan pernapasan maka virus tersebut akan terlempar keluar. Meskipun jatuh di meja yang kering, dia bisa bertahan lama kalau tidak dibersihkan.

Nanti kalau ada orang tidak sengaja memegang itu kemudian memegang mukanya, mulutnya, hidungnya, itu biasanya yang menyebabkan penularan dari satu manusia ke manusia menjadi lebih efektif.

Baca Juga: Terdampak Virus Corona, Hotel dan Restoran Berharap Bebas Pajak

Apakah orang yang memiliki imunitas yang tinggi bisa tertular?

Peneliti Eijkman Jelaskan Lengkap Rahasia Indonesia Kebal Virus CoronaSuasana penantian WNI tiba di Jatim usai diobservasi di Natuna. IDN Times/Fitria Madia

Otomatis jika bisa menjaga sistem kekebalan bagus maka efeknya rendah, tetapi jika jumlah virus yang masuk dikalikan hasilnya tidak berubah, misalnya seseorang walaupun sehat tetapi kalau dia terus menerus dibombardir oleh virus, misalnya petugas rumah sakit setiap hari kena virus dosis yang tinggi lama-lama kalah.

Kondisi ini yang terjadi pada petugas kesehatan karena mereka merawat pasien secara langsung. Ya mungkin terjadi dengan teman teman yang ada di kapal karena terisolir maka makin lama virus makin tinggi.

Virus corona ini masuk ke dalam sel kita karena ada kecocokan reseptor-reseptor yang mengenali atau mahkota virus corona ini dalam tubuh manusia itu bernama ACE2 dan banyak ditemukan di pernapasan dan pencernaan manusia, apakah benar begitu?

Peneliti Eijkman Jelaskan Lengkap Rahasia Indonesia Kebal Virus CoronaSeorang pekerja memakai baju pelindung sebelum masuk ke laboratorium di pusat kontrol dan pencegahan penyakit, saat negeri tersebut sedang terjadi penularan virus corona di Taiyuan, provinsi Shanxi, Tiongkok, pada 14 Februari 2020. (ANTARA FOTO/cnsphoto via REUTERS)

Sebagian besar hanya lewat, jika pertanyaan mengapa tidak sejak dulu? Ya karena dia tidak mengenali reseptor yang ada di manusia. Tapi karena hubungan antara manusia dengan hewan liar semakin dekat maka virusnya loncat dari hewan liar ke manusia.

Memang awalnya virus tidak merasakan nyaman, karena dia tidak mengenal reseptor, kemudian kembali lagi ke manusia, begitu seterusnya bolak-balik, jadi itu butuh waktu cukup lama bisa bertahan.

Akhirnya si virus di hewan bisa mengenali reseptor di manusia, bisa di saluran cerna bahkan sudah ditemukan virus corona 2019 ini ada di feses. Kalau cocok dia akan berkembang biak di situ.

WNI yang diobservasi di Natuna kemarin hanya dites suhu badan. Sebaiknya observasi untuk seseorang yang kita belum tahu terkena virus corona seperti apa?

Peneliti Eijkman Jelaskan Lengkap Rahasia Indonesia Kebal Virus CoronaPelepasan WNI yang diobservasi di Natuna. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Khusus saudara di Natuna itu untuk bisa dipulangkan ke Indonesia syaratnya adalah tidak ada gejala klinis. Kita yang di Wuhan itu untuk 3 orang yang tidak lolos karena ada gejala psikis yang lainnya yang sehat dipulangkan.

Jadi mereka tidak dianggap sebagai suspect tapi dianggap sebagai orang yang kemungkinan terpapar tapi tidak menyebar gejala. Oleh karena itu, tindakan yang harus dilakukan adalah mengamati mereka selama 2 minggu. Kalau tidak timbul gejala tidak perlu diperiksa jika tidak ada gejala klinis sampai 14 Hari.

Untuk mereka yang diperiksa, syaratnya tuh syaratnya harus ada gejala, orangnya harus dimasukkan dalam kelompok "tertangkap". Kalau tidak menjadi tersangka, tidak ada indikasi untuk diperiksa.

Kabarnya ada pasien terkena virus corona menggunakan obat HIV, apakah memang obat itu efektif?

Peneliti Eijkman Jelaskan Lengkap Rahasia Indonesia Kebal Virus CoronaWawancara dengan Kepala Lembaga Eijkman, Amin Subandriyo di IDN Media HQ (IDN Times/Besse Fadhilah)

Tentu semua orang akan berupaya mencari pengobatan dan membuat obat baru dan lama serta mencari vaksin virus corona, tapi kalau dari sendiri penjelasannya pembuatan vaksin mengikuti alur yang normal. Jadi membuat sesuatu ada prosesnya.

Dari sekian banyak kita lihat mana yang punya mekanisme kerja yang sesuai, juga dicoba yang menunjukkan antivirus lalu dari sekian banyak anti-virus yang ada itu di lihat mana yang punya mekanisme kerja yang sesuai untuk coba-coba. Tapi, sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang final yang bisa dipakai untuk mengeliminasi dan belum terbukti.

Baca Juga: Erick Thohir Minta Holding Farmasi Segera Riset Vaksin Virus Corona

Berapa lama membuat vaksin?

Peneliti Eijkman Jelaskan Lengkap Rahasia Indonesia Kebal Virus Coronaorgandonationalliance.org

Ya kalau mengikuti alur yang normal membuat vaksin butuh waktu tahunan karena prosesnya harus mencari bagian dari virus yang dipakai sebagai hewan. Lalu, setelah sukses diuji di hewan lalu di manusia terbatas itu juga butuh waktu lama, setelah itu semuanya baru dikemas untuk bisa dipasarkan dan ada pengujiannya.

Namun, saat menghadapi situasi ancaman, proses (pembuatan vaksin) bisa dipersingkat termasuk proses perizinan, prosedur marketing dan sebagainya. Contohnya waktu ancaman flu burung yang lalu disarankan dalam tiga bulan harus selesai, karena kalau dalam tiga bulan tidak selesa akan menyebar luas.

Tapi tidak boleh sebenarnya berarti begitu ditemukan vaksinnya langsung dicoba belum terlalu memiliki bukti tentang keamanannya dan sebagainya ini lagi beberapa proses.

Bicara pencegahan, selain mencuci tangan, menjaga sistem imun tubuh, apa ada antisipasi lain untuk mencegah virus ini masuk ke tubuh kita?

Peneliti Eijkman Jelaskan Lengkap Rahasia Indonesia Kebal Virus CoronaDua orang yang berperan sebagai pasien suspek corona di Bandara SAMS. (IDN Times/Surya Aditya)

Virus itu bisa ke mana saja, dia bisa melewati batas negara tanpa minta izin tanpa harus pakai paspor, jadi kita tidak tahu kapan dia akan masuk. Negara kita punya prosedur pertama, itu harus punya kemampuan bisa memprediksi masuk. Kemudian yang kedua adalah kemampuan untuk mendeteksi termasuk bagian awal masuk dari luar negeri terutama dari daerah tertular itu deteksi.

Alat screening sangat baik untuk deteksi jika ada demam tapi gak semua demam. Jika ada kasus diduga kuat terbukti COVID-2019 supaya dibatasi geraknya agar tidak menular orang lain, lalu semua kontaknya harus diidentifikasi. Indonesia sudah melakukan deteksi virus corona dengan baik.

Baca Juga: WHO: Vaksin untuk Atasi Virus Corona Baru Tersedia 1,5 Tahun Lagi 

Peneliti dari Harvard T.H. Chan School of Public Health berupaya untuk mengidentifikasi lokasi yang telah terpapar virus corona tapi belum diumumkan secara resmi, salah satunya Indonesia. Menurut Anda bagaimana?

Peneliti Eijkman Jelaskan Lengkap Rahasia Indonesia Kebal Virus CoronaWarga Beijing masih menggunakan masker terkait mewabahnya virus corona. Photo: nytimes.com

Prediksi yang dibuat (Peneliti Harvard) berdasarkan situasi di pertengahan Januari sebelum Wuhan ditutup. Lalu, berdasarkan data tersebut kemudian mereka membuat prediksi di mana negara dianggap Ini kemungkinan besar termasuk yang paling rendah. Sebenarnya prediksi itu baik agar kita waspada karena Indonesia termasuk negara yang mungkin tertular.

Berdasarkan informasi kita ketahui seminggu setelah itu, semua kebijakan negara-negara berubah, termasuk parameter juga kalau diprediksi diulang lagi pada akhir Januari, karena itu sebagai upaya mengingatkan bahwa kita juga berisiko tapi jangan dianggap sebagai pedoman.

Di laboratorium kami bisa memastikan bahwa kami bisa mendeteksi virus corona, sampai saat ini sampel-sampelnya yang di tenggorokannya (spesimen) masih belum ketemu (negatif).

Apakah jika seseorang terkena virus corona dapat sembuh dengan obat-obatan yang dijual di apotek?

Peneliti Eijkman Jelaskan Lengkap Rahasia Indonesia Kebal Virus CoronaSeorang perempuan memakai masker pelindung berjalan di area komersial utama di Wuhan, pusat terjadinya penularan virus corona baru, provinsi Hubei, Tiongkok, pada 20 Februari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer

Sampai saat ini belum ada anti-virus yang spesifik tapi vitamin apapun baik dikonsumsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga memperkecil kemungkinan virus masuk ke dalam sel dalam tubuh. Jadi vitamin baik dikonsumsi sebagai perlindungan umum.

Sebenarnya tidak hanya virus corona yang mengancam kita, ada virus influenza, masih banyak di luar sana. Itu lebih menular dan juga sama bisa menimbulkan kematian pada mereka yang ada penyakit (bawaan).

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Data Terbaru: Virus Corona Renggut Nyawa 2.360 Orang di 32 Negara

Topik:

  • Anata Siregar
  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya