PERSI: Gelombang 3 COVID-19 Bisa Terjadi karena Euforia Vaksinasi

PTM dan euforia vaksin dinilai bisa memicu gelombang ketiga

Jakarta, IDN Times- Sekretaris Jenderal Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Lia G Partakusuma memprediksi gelombang ketiga COVID-19 bisa melanda Indonesia. Salah satu yang bisa menjadi pemicu adalah euforia vaksinasi berlebih.

Ditambah lagi, kata dia, adanya pembelajaran tatap muka (PTM) yang dilakukan di sejumlah daerah.

"Jangan sampai ada euforia vaksinasi, apalagi anak-anak sudah mulai masuk sekolah, kita harus tetap pantau dengan lebih baik," ujar Lia dalam rapat bersama DPR disiarkan di kanal YouTube Komisi IX DPR, Kamis (23/9/2021).

1. Diperkirakan melonjak tiga bulan usai Singapura

PERSI: Gelombang 3 COVID-19 Bisa Terjadi karena Euforia VaksinasiIlustrasi sekolah tatap muka (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Selain euforia vaksinasi dan PTM, ia menilai gelombang ketiga COVID-19 di Indonesia bisa saja terjadi usai adanya lonjakan kasus COVID-19 di Malaysia dan Singapura. Lia mengatakan hal tersebut merujuk pada pengalaman sebelumnya.

"Pada umumnya memang dari pengalaman yang lalu, tiga bulan setelah negara tetangga kita naik, kasus di kita (Indonesia) juga bisa tinggi," ujarnya.

Baca Juga: PERSI: Masyarakat Masih Trauma ke Rumah Sakit Meski COVID-19 Turun

2. Pandemik COVID-19 mengubah tatanan di rumah sakit

PERSI: Gelombang 3 COVID-19 Bisa Terjadi karena Euforia VaksinasiSuasana RS Darurat COVID-19, Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. (IDN Times/Arief Rahmat)

Lia mengatakan pandemik COVID-19 mengubah tatanan hidup, termasuk aturan-aturan pada fasilitas kesehatan Indonesia. Ia menjelaskan rumah sakit telah melakukan perubahan fisik yang luar biasa sejak COVID-19 melanda.

"Kami ubah semua mulai dari pintu masuk ada screening sama seperti gedung lain, penataan ruangan, tata udara dan ruangan isolasi," imbuhnya.

3. Ruang isolasi bisa untuk pasien penyakit menulat lain

PERSI: Gelombang 3 COVID-19 Bisa Terjadi karena Euforia VaksinasiIlustrasi Ruang Isolasi. IDN Times/Sunariyah

Lia menambahkan rumah sakit juga banyak membuat ruang isolasi yang bisa dual function. Sehingga, tidak hanya untuk merawat pasien COVID-19, namun untuk pasien dengan penyakit menular lain seperti TBC.

"Ketersediaan tempat tidur untuk pasien COVID-19 saat ini rendah dan berangsur kita turunkan, namun mungkin hati-hati juga jangan sampai saat diturunkan tiba-tiba banyak pasien COVID-19," katanya.

Baca Juga: Kenapa Virus Penyebab COVID-19 Bermutasi dan Apa Efeknya pada Vaksin?

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya