Praktisi Kesehatan: Gas Air Mata Bisa Menurunkan Fungsi Paru-Paru  

Tim penilai risiko sebaiknya dilibatkan pada tiap even

Jakarta, IDN Times - Praktisi Kesehatan Dicky Budiman mengungkapkan peristiwa Stadion Kanjuruhan yang memakan ratusan korban meninggal menjadi tragedi kemanusian luar biasa di tengah pandemik COVID-19. Dicky menegaskan tiap acara yang melibatkan ribuan orang seharusnya ada tim penilai risiko aspek kesehatan apalagi saat pandemik COVID-19.

"Badan Kesehatan Dunia meminta tiap even yang libatkan ribuan orang baik agama, budaya dan olahraga harus ada penilai risiko kesehatan untuk menimalisir dampak fatalitas terlebih saat pandemik, ini bukan untuk covidnya saja tetapi juga aspek lain termasuk penangan darurat atau kerusuhan," ujar Dicky dalam pesan suara yang diterima IDN Times, Senin (3/10/2022).

1. Gas air mata bisa turunkan fungsi paru-paru

Praktisi Kesehatan: Gas Air Mata Bisa Menurunkan Fungsi Paru-Paru  Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman (dok. Dicky Budiman)

Dicky juga menyoroti lemahnya mitigasi membuat banyak masyarakat yang terinfeksi namun tidak terdeteksi, kondisi ini lebih rawan terlebih jika orang yang terpapar COVID-19 kena gas air mata.

"Itu mereka banyak yang teinfeksi dan kemungkinan long covid namun tidak terdeteksi abai akan mitigasi dengan adanya gas air mata ini akan menurunkan fungsi paru-paru," katanya.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, YLKI Desak PSSI Beri Sanksi Tegas Pada Klub

2. Gas air mata juga bisa sebabkan gagal nafas

Praktisi Kesehatan: Gas Air Mata Bisa Menurunkan Fungsi Paru-Paru  Ilustrasi - Gas air mata dan gas pemadam kebakaran melayang sekitar demonstran saat protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, Selasa (2/3/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/rwa. Sumber: antaranews.com

Sementara Dokter umum serta edukasi kesehatan Adam Prabata mengungkapkan, gas air mata mengandung berbagai gas kimia salah satunya chloroacetophenone yang bisa menimbulkan berbagai keluhan di tubuh.

"Bagi orang-orang yang punya masalah pernafasan misalnya asma bisa mengalami keluhan yang lebih berat bahkan gagal nafas," ujar Adam dalam akun instagram pribadnya yang sudah dikonfirmasi IDN Times, Senin (3/10/2022).

Adam menambahkan bila terpapar pada mata bisa menyebabkan mata merah, keluar air mata, pandangan kabur dan rasa terbakar, hal yang sama jika terhirup maka hidung akan meler, bengkak dan merasa terbakar.

"Jika terapapar pada anak-anak bisa lebih berat dari orang dewasa, baik jangka panjang atau pendek," imbuhnya.

3. Ratusan orang meninggal dunia dan luka-luka dalam peristiwa berdarah di Stadion Kanjuruhan

Praktisi Kesehatan: Gas Air Mata Bisa Menurunkan Fungsi Paru-Paru  Suasana Stadion Kanjuruhan pada Senin (3/10/2022). (IDN Times/Gilang Pandutanaya)

Sebelumnya, ratusan orang meninggal dunia dan luka-luka dalam peristiwa berdarah di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Sabtu (1/10/2022) malam.

Presiden Joko "Jokowi" Widodo memerintahkan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menghentikan sementara Liga 1. Hal itu imbas dari tewasnya 129 orang atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (2/10/2022) malam.

"Saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan," ujar Jokowi dalam konferensi pers virtual, Minggu (2/10/2022).

Jokowi memerintahkan, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Kapolri, dan Ketua Umum PSSI untuk segera melakukan evaluasi.

"Khusus kepada Kapolri, saya minta investigasi dan mengusut tuntas kasus ini," ucap dia.

Baca Juga: Pemerintah Gratiskan Biaya Pengobatan Semua Korban Tragedi Kanjuruhan

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya