Profil Sekjen Kemensos yang Diusir dari Raker Komisi VIII DPR

DPR nilai cara komunikasi Sekjen Kemensos Harry Hikmat buruk

Jakarta, IDN Times - Sosok Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial, Harry Hikmat, tengah menjadi sorotan setelah diusir dari ruang rapat Komisi VIII DPR RI, Rabu (19/1/2022). Rapat tersebut beragendakan evaluasi pelaksanaan APBN 2021, pelaksanaan APBN 2022, hingga membahas isu-isu terkini.

Namun, sejumlah anggota Komisi VIII DPR RI menyoroti cara berkomunikasi yang buruk Sekjen Kemensos tersebut saat berbicara dengan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily.

Berikut profil singkat Sekjen Kemensos Harry Hikmat yang dilansir website pribadi Harry Hikmat.

Baca Juga: Drama! Komisi VIII Usir Sekjen Kemensos saat Rapat, Risma Pasang Badan

1. Jejak pendidikan Harry Hikmat

Profil Sekjen Kemensos yang Diusir dari Raker Komisi VIII DPRIDN Times/Indiana Malia

Harry merupakan pria kelahiran Denpasar 9 Juli 1963 yang tinggal di Teluk Pucung, Kota Bekasi, Jawa Barat saat ini.

Harry menamatkan pendidikan S1 bidang Statistika di Fakultas MIPA Institut Pertanian Bogor (IPB) 1987. Dia kemudian melanjutkan menamatkan S2, bidang Ilmu Kesejahteraan Sosial di Universitas Indonesia tahun 1996, lalu menamatkan Doktor bidang Ilmu Sosial di Universitas Padjadjaran 2003.

Baca Juga: Risma Ngaku Aksi Mengais Batu di Semeru Bukan untuk Cari Popularitas

2. Harry gantikan Hortono Laras sebagai sekjen saat ada kasus korupsi bansos COVID-19

Profil Sekjen Kemensos yang Diusir dari Raker Komisi VIII DPRSekjen Kemensos, Harry Hikmat (youtube.com/Komisi VIII DPR RI)

Sebelum ditunjuk jadi Sekjen di Kemensos, Harry memulai karier dengan menjadi Tenaga Pengajar Tetap di STKS Bandung pada 1987-1994. Pada 1997, Harry menjabat sebagai Kasubabbag Perencanaan Pembangunan Wilayah Timur Biro Perencanaan Dinas Sosial.

Karier Harry terus naik hingga pada 2009, Harry menjabat Direktur Kesejahteraan Anak Ditjen Yanrehsos Kemensos. Lalu pada 2014, dia menjadi Staf Ahli Menteri Bidang Kemensos.

Harry ditunjuk menjadi Sekjen Kemensos pada 24 Desember 2020, menggantikan Hartono Laras yang tersandung dugaan korupsi Bansos COVID-19 di era Juliari Batubara.

Baca Juga: Demi Lansia, Risma Pangkas Jabatan Eselon I dan II di Kemensos

4. Ace Hasan mengaku tak ada masalah dengan Sekjen Kemensos

Profil Sekjen Kemensos yang Diusir dari Raker Komisi VIII DPRIDN Times/Lia Hutasoit

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily mengaku tak ada masalah pribadi dengan Sekjen Kemensos. Dia mengatakan selama berada di Komisi VIII DPR RI sejak 2013, dia tidak pernah sinis terhadap pejabat lain.

"Saya gak pernah sinis. Tugas anggota DPR adalah mengawasi, tapi kalau cara mengawasi dianggap sinis fungsi DPR, saya terus terang saja ketika Ibu ke dapil saya, lalu tidak memberi tahu kami, padahal kesempatan kita bersama setiap kali ke dapil, kita setidaknya diberi tahu dan itu yang ngatur adalah Sekjen," kata Ace.

"Sekjen memang waktu itu telah minta maaf, tapi setelah itu nyerocos bu, bilang apa yang kami lakukan itu sinis, bahwa saya diundang oleh Kemensos gak pernah datang. Apa urusannya bicara seperti itu," sambung Ace.

Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto, mengatakan ini bukan hanya masalah antara Sekjen Kemensos dengan politikus Partai Golkar itu. Tapi sudah menjadi masalah Komisi VIII DPR RI. Dia meminta kepada Sekjen Kemensos untuk keluar ruang rapat Komisi VIII DPR RI. Hal itu dilakukan agar rapat bisa dilanjutkan.

"Saya kira gak perlu diperpanjang lagi, dan Bu Menteri gak usah memperpanjang lagi supaya enak semua. Tapi Pak Sekjen sebaiknya meninggalkan tempat dulu Bu, kalau gak, gak mungkin ini berlanjut Bu. Memang benar Pak Ace, ini bukan pribadi ini, semua fraksi," kata Yandri.

4. Risma minta maaf saat rapat

Profil Sekjen Kemensos yang Diusir dari Raker Komisi VIII DPRMensos Tri Rismaharini (Dok. Kemensos)

Mengetahui kejadian ini menimpa sekjennya, Mensos Tri Rismaharini pasang badan. Dia meminta maaf kepada seluruh anggota Komisi VIII DPR RI.

"Saya selalu berprinsip jenderallah yang salah, Kalau ada komunikasi yang tidak baik, saya yang salah. Saya mohon maaf sebesar-besarnya cara apa pun akan saya lakukan. Kalau memang saya harus berada di tempat Pak Ace dan saya duduk di bawah, saya akan lakukan," kata Risma.

Risma kemudian meminta maaf kembali kepada Ace. "Kami mohon maaf sekali Pak Ace, mohon maaf sekali," ujar mantan Wali Kota Surabaya itu.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya