Pulau Baru Muncul Setelah Siklon Tropis NTT
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sebuah pulau baru di perairan Kabupaten Rote Ndao muncul setelah terjadinya Siklon Tropis Seroja. Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi membenarkan adanya pulau baru di perairan Kabupaten Rote Ndao tersebut.
"Kami informasikan memang ada satu daerah, yaitu di Kabupaten Rote Ndao, ada tanah yang muncul di atas permukaan laut. Namun, mesti diuji dulu apakah ini memang akibat bencana kemarin," ujar Josef Nae Soi dilansir dari ANTARA, Kamis (15/4/2021).
1. Pulau yang muncul akibat air laut surut
Josef mengungkapkan, ada kemungkinan pulau yang muncul itu akibat air laut yang surut. Untuk itu harus dilakukan pengujian terkait kemunculan pulau kecil itu.
Dalam kesempatan tersebut, ia mengatakan adanya pertumbuhan bibit Siklon Tropis 94W di Samudera Pasifik utara Papua diharapkan tidak mengarah ke Indonesia.
"Kita berdoa siklon tropis itu jangan sampai ke Indonesia," ucapnya.
Baca Juga: [UPDATE] 2 Pengungsi di NTT Terpapar COVID-19, Korban Jiwa 181 Orang
2. Korban meninggal capai 181 jiwa
Editor’s picks
Dia juga menyampaikan korban meninggal akibat bencana Siklon Tropis Seroja mencapai 181 jiwa.
"Per hari ini tercatat yang meninggal 181 jiwa, sementara yang hilang masih seperti kemarin 47 jiwa," ujar Josef.
Ia menambahkan total pengungsi akibat bencana Siklon Tropis Seroja itu mencapai 49.512 jiwa.
"Namun, sebagian mulai pindah ke rumah keluarganya, bahkan ada yang kembali ke rumahnya sendiri karena rumahnya tergolong rusak ringan, jadi mereka bisa memperbaiki sendiri," katanya.
3. Bibit siklon tropis utara Papua menjadi Siklon Tropis Surigae
Secara terpisah, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKH), D Dwikorita Karnawati mengungkapkan saat ini bibit siklon tropis di Utara Papua telah berkembang menjadi Siklon Tropis Surigae yang bergerak ke arah barat laut mendekati wilayah Filipina.
"Akibatnya, saat ini terjadi peningkatan kecepatan angin rata-rata di wilayah Utara Sulawesi dan sekitarnya berkisar 8 - 20 knot," ujar Dwikorita dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu.
Penamaan siklon atau Badai Tropis Surigae ini dilakukan oleh Japan Meteorogical Agency (JMA), termasuk analisis dan pergerakannya.
Baca Juga: Bibit Siklon Tropis 94W di Utara Papua, Waspadai Bencana Wilayah Ini