Puluhan Jurnalis Gelar Aksi Sejuta Masker untuk Korban Asap
IDN Times/Dini Suciatiningrum
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Puluhan jurnalis dari berbagai media yang tergabung dalam Mata Rantai Jurnalis Indonesia menggelar aksi sejuta masker di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Minggu, (22/9).
Aks penggalangan dana korban kabut asap di Sumatera dan Kalimantan cukup menarik perhatian warga yang sedang menikmati Car Free Day.
1. Para jurnalis bernyanyi hibur CFD
IDN Times/Dini SuciatiningrumDalam aksi sosial ini, para jurnalis menghibur pengunjung CFD dengan membawakan beberapa lagu yang diiringi musik akustik.
Tidak ketinggalan para mahasiswa dari Riau dan Kalimantan turut memeriahkan aksi dengan membacakan puisi.
Baca Juga: Kabut Asap Semakin Pekat, Mahasiswa Ini Cemaskan Nasib Ibu Bapaknya
2. Kabut asap di Riau menguning
IDN Times/Dini SuciatiningrumKetua aksi, Riman Wahyudi dari Radio Elshinta mengatakan aksi penggalangan dana ini digelar untuk meringankan beban korban yang terkena kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan, terlebih jurnalis merupakan profesi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Kami mendapat kabar dari Jurnalis di Riau, Kalimantan, Sumatera bahwa udara sana tidak hanya pekat tetapi sudah menguning, sehingga kami yang ada di Jakarta berusaha membantu mereka dengan menggalang, " ujar Riman.
Editor’s picks
3. Dana untuk diberikan masker dan obat batuk
IDN Times/Dini SuciatiningrumLebih lanjut Riman mengungkapkan dana yang terkumpul nantinya akan dibelikan masker N9 serta obat batuk untuk mengurangi penderitaan para korban kabut asap.
"Jika dana yang terkumpul banyak kami akan sebarkan di lokasi yang terkena karhutla namun jika terbatas mungkin akan kami prioritaskan obat batuk dulu karena banyak warga yang terkena dampak dari karhurla,"terangnya.
4. Aksi sosial jurnalis ke dua kalinya
IDN Times/Dini SuciatiningrumAksi yang dilakukan jurnalis mata rantai ini merupakan aksi kedua kali. Aksi pertama kali dilakukan pada 2015 lalu dengan tujuan yang sama
"Kebakaran hutan dan kabut asap parah juga dialami Riau di 2015 lalu, tahun ini juga tidak kalah parah kondisi di sana," jelasnya
Riman berharap karhutla tidak terjadi lagi lagi sehingga dia meminta agar pemerintah lebih tegas kepada pelaku pembakaran hutan terutama kelas kakap.
"Kalau bisa dimiskinkan hartanya dibagikan untuk para korban yang terkena kabut asap," tegasnya.
Baca Juga: Asap Pekat di Langit Pekanbaru, 4 Maskapai Alihkan Penerbangan
Berita Terkini Lainnya
