Rahasia Peti Jenazah COVID-19 Berbahan Sengon Hingga Lapisan Plastik

Harga peti jenazah mulai Rp1,5 juta hingga Rp11 jutaan

Jakarta, IDN Times - Tengah malam, tiba-tiba dering telepon milik Jimy berbunyi. Di ujung telepon terdengar suara dengan nada berat "Pak Saya mau pesan peti mati bisa," ujar suara laki-laki itu.

Panggilan pesanan peti jenazah untuk orang meninggal di tengah malam sudah jadi hal biasa bagi Jimy, yang bekerja sebagai pemasaran di pelayanan kedukaan di Cipayung Setu, Jakarta Timur.

"Sering banget (tengah malam) kita kan memang membuka pelayanan kedukaan selama 24 jam, jadi harus stand by 24 jam. Ya memang gak bisa tidur pulas tapi sudah jadi kerjaan dan rezeki saya," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Sabtu, 6 Maret 2021.

Baca Juga: Kisah Dokter ICU Saksi Kematian Pasien COVID-19 di Zona Merah

1. Rumah sakit dan pemerintah bekerja sama dengan perusahaan peti jenazah

Rahasia Peti Jenazah COVID-19 Berbahan Sengon Hingga Lapisan PlastikIDN Times/Candra Irawan

Pandemik COVID-19 yang sudah melanda selama satu tahun tidak terlalu berdampak signifikan pada bisnis yang satu ini. Sebab, sebagian besar pasien virus corona meninggal di rumah sakit.

"Kita sistemnya lepas tangan, artinya sebagian besar rumah sakit dan pemerintah bekerja sama dengan perusahaan peti mati, kalau kita gak kerja sama tapi melayani permintaan keluarga atau donatur, baik yang meninggal karena COVID-19 atau tidak," ungkap Yimy.

2. Peti jenazah COVID-19 standar dari kayu sengon

Rahasia Peti Jenazah COVID-19 Berbahan Sengon Hingga Lapisan PlastikIDN Times/Candra Irawan

Harga peti jenazah yang ditawarkan bervariasi, mulai dari standar hingga VVIP, seharga Rp1,5 juta hingga Rp11 jutaan.

"Yang bedakan kualitas kayu jika VVIP kayunya dari MDF, serta desainnya kadang sesuai permintaan keluarga, kalau peti mati COVID-19 sama juga tergantung permintaan keluarga, tapi yang standar terbuat dari kayu sengon," kata Yimy.

Pada dasarnya peti jenazah COVID-19 sama dengan peti jenazah dengan penyakit menular. Bedanya hanya ada beberapa lapisan plastik.

"Standar dari kita memang kita lapisi plastik agar tidak cepat rusak. Nah, sedangkan peti mati memang standar sama seperti peti mati untuk orang yang meninggal karena penyakit menular, jadi sama aja sih standar kita juga berlapis-lapis," kata dia.

3. Toko tidak terima layanan rias jenazah COVID-19

Rahasia Peti Jenazah COVID-19 Berbahan Sengon Hingga Lapisan PlastikIlustrasi mobil Jenazah. IDN Times/Aldila Muharma-Fiqih Damarjati

Selain jenazah pasien COVID-19, perusahaan tempat Yimy bekerja juga melayani peti jenazah non-COVID-19 yang menawarkan pelayanan pengawetan jenazah, rias jenazah, hingga ambulans.

"Kalau meninggal di rumah sakit, apalagi pasien COVID-19 kita gak akomodir, karena di luar kita. Kalau keluarga biasanya memang ingin terbaik, termasuk meninggal karena COVID-19 baik desain maupun layanan lain, tapi ya itu kami hanya sedia peti mati saja jika untuk COVID-19," kata dia.

Baca Juga: Makam Jenazah Pasien COVID-19 di Depok Ambles, Ini Penyebabnya

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya