Rumah Sakit Dituduh Rekayasa Pasien COVID-19, PERSI Beberkan Fakta Ini

PERSI pertimbangkan mengambil langkah hukum

Jakarta, IDN Times - Baru-baru ini sebuah kicauan viral di Twitter. Kicauan itu datang dari akun @BalqisRrzq, yang menuding rumah sakit di Surabaya memanipulasi kondisi pasien COVID-19 untuk mendapatkan keuntungan.

"Ini, Ayah aku ngetik buat grup keluarga ya. Pas ini posisi ayahku udah minta pulang paksa dan isolasi mandiri di rumah karena HASIL SWAB hampir 3 Minggu Ga KELUAR. Tapi aneh nya rs kekeh kalo ayah positif covid. Pdhal setelah swab dari program BU RISMA ayah 2 kali negatif," tulis akun @BalqisRrzq.

Baca Juga: Menkes Terawan Bantah Rumah Sakit Manfaatkan COVID-19 untuk Bisnis

1. Rumah sakit dituding merekayasa hasil tes untuk dapat ratusan juta

Rumah Sakit Dituduh Rekayasa Pasien COVID-19, PERSI Beberkan Fakta IniIlustrasi Rapid Test Tim IDN Times (IDN Times/Herka Yanis)

Akun tersebut juga mengunggah percakapan yang menuliskan Rumah Sakit Wiyung telah merekayasa hasil tes, untuk mendapatkan dana bantuan Rp200 juta dari pemerintah.

Selain itu, akun tersebut juga menganggap rumah sakit melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang ratusan juta rupiah.

2. Tanggapan Humas Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia terkait tudingan itu

Rumah Sakit Dituduh Rekayasa Pasien COVID-19, PERSI Beberkan Fakta IniIlustrasi Tenaga Medis (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Terkait tudingan itu, Humas Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Anjari Umarjiyanto menegaskan, tulisan dan gambar di Twitter yang diunggah oleh akun @BalqisRrzq (Sandekala) pada tanggal 20 Juli 2020 jam 8.48 WIB, sudah diklarifikasi langsung oleh PERSI.

Anjari mengungkapkan, akun tersebut mengunggah sejumlah tudingan yakni menuduh Rumah Sakit Wiyung merekayasa hasil tes agar dapat bantuan Rp200 sampai Rp350 juta.

Kemudian juga menuliskan bahwa jika pasien masuk ke RS Siloam dan RS Mayapada, pasti mati karena disuntik mati agar dapat Rp350 juta.

"Lalu dituliskan juga pemerintah menargetkan 70 juta jiwa rakyat mati, kemudian setiap ambulans dapat jatah Rp15 juta per jenazah yang diantar sopir dapat Rp9 juta, sisanya bancakan," papar Anjari kepada IDN Times, Rabu (22/7/2020)

3. PERSI sebut tuduhan itu fitnah dan menyesatkan karena tak ada bukti

Rumah Sakit Dituduh Rekayasa Pasien COVID-19, PERSI Beberkan Fakta IniHumas Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Anjari Umarjiyanto

Anjari mengungkapkan, pihaknya langsung menanyakan kebenaran cuitan tersebut kepada pemilik akun. Terkuak, pemilik akun tersebut mengakui tuduhan terhadap RS Wiyung, RS Siloam, dan RS Mayapada hanya didasarkan pada informasi dari orang lain.

"Dia hanya dapat dari hasil teman ayahnya yang katanya orang dinkes, Saudara Balqis tidak dapat menunjukan bukti apa pun. Artinya tuduhan itu tidak didasarkan pada informasi yang dapat dipertanggungjawabkan, baik isi maupun sumbernya. Dengan kata lain, unggahan itu keliru, disinformatif, bersifat fitnah, dan menyesatkan," tegas Anjari.

4. PERSI pertimbangkan mengambil langkah hukum menindaklanjuti kicauan tersebut

Rumah Sakit Dituduh Rekayasa Pasien COVID-19, PERSI Beberkan Fakta IniInstagram@anjarisme

Anjar menambahkan, berdasarkan hasil rapat antara PERSI Pusat, PERSI Jawa Timur, BPRS Jawa Timur, manajemen RS Wiyung dan RS Siloam Surabaya pada 20 Juli 2020, RS Wiyung menyebutkan, hasil tes swab dari laboratorium RS dr. Soetomo, pasien tersebut positif COVID-19.

"Ini diperkuat dengan salinan dokumen hasil pemeriksaan dan ringkasan pulang pasien," ujar Anjar.

Karena itu, dia meminta kepada pemilik akun @BalqisRrzq, secepatnya meluruskan informasi melalui media sosial dan menyampaikan permintaan maaf kepada RS Wiyung Sejahtera, RS Siloam, RS Mayapada, dan publik atas informasi menyesatkan yang disebarkannya di media sosial.

"PERSI atau pihak rumah sakit mempertimbangkan untuk mengambil langkah lanjutan yang dianggap perlu, termasuk upaya hukum, apalagi jika tidak ada itikad baik dan permintaan maaf dari sdr Balqis," terangnya.

5. PERSI minta publik kroscsek kebenaran sebuah informasi sebelum disebarkan

Rumah Sakit Dituduh Rekayasa Pasien COVID-19, PERSI Beberkan Fakta IniIlustrasi hoaks. IDN Times/Sukma Shakti

Dari kasus ini, Anjari meminta kepada publik jika ada informasi terkait pelayanan kesehatan agar diklarifikasi dan kroscsek berulangkali untuk mengetahui kebenaran informasi tersebut.

"Bila ada keluhan silakan ke jalur resmi Kemenkes atau PERSI, yok sama-sama kita berjibaku tangani COVID-19, daripada saling curiga lebih baik kita saling membantu, bahu membahu agar pandemik COVID-19 berlalu," pesan Anjar.

Baca Juga: Rumah Sakit 'Nakal' Jadikan COVID-19 Ladang Bisnis? Jawabannya di Sini

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya