Satgas COVID-19: Efikasi Vaksin Sinopharm 78,02 Persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, mengungkapkan, studi klinis fase ketiga Uni Emirat Arab dengan lebih dari 42 ribu dan sejumlah negara, menunjukkan efikasi vaksin Sinopharm sebesar 78,02 persen.
"Hasil pengukuran imunogenesitas penggunaan vaksin menunjukkan pembentukan antibodi tergolong tinggi pada orang lansia dan dewasa," ujarnya dalam dikutip laman covid.go.id, Sabtu (29/5/2021).
Baca Juga: MUI: Vaksin Sinopharm Haram, Tapi Boleh jika Darurat
1. Vaksin Sinopharm sudah dapatkan EUA
Wiku menjelaskan vaksin COVID-19 produksi Sinopharm telah mendapat persetujuan Emergency Use of Authorization (EUA) di lebih dari 27 negara, termasuk Indonesia yang sudah mengeluarkannya sejak April 2021.
"Vaksin ini juga telah mendapatkan Emergency Use of Listing (EUL) dari WHO pada 7 Mei 2021," terang Wiku.
2. Indonesia masih fokus vaksinasi kelompok rentan
Meski demikian, Wiku mengingatkan vaksinasi saja belum cukup memberi perlindungan prima dalam mencegah penularan karena seluruh jenis pengendalian COVID-19 saling melengkapi, tidak bisa berdiri sendiri, dan dijalankan dalam waktu bersamaan.
Editor’s picks
"Indonesia saat ini masih fokus pada kelompok rentan terpapar COVID-19," terang Wiku.
3. Vaksin COVID-19 belum diuji ke anak-anak
Untuk itu, Wiku mengatakan, vaksinasi terhadap anak-anak belum diutamakan mengingat di tingkat dunia, sebagian merek vaksin belum sepenuhnya diuji pada kategori pada anak-anak.
"Saat ini Indonesia fokus kelompok rentan, dan secara statistik didominasi usia 18 tahun. Hal ini untuk memperlambat laju penularan," jelas Wiku.
4. Pemerintah terima satu juta dosis Sinopharm
Pemerintah terus menjaga ketersediaan stok vaksin agar pelaksanaan vaksinasi sesuai dengan target tahapan yang telah ditetapkan. Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan vaksin yang sudah diterima pemerintah Indonesia adalah Sinovac sebanyak tiga juta dosis, AstraZeneca 6,4 juta, Sinopharm satu juta dosis. Ketersediaan vaksin Sinovac bertambah setelah delapan juta dosis dalam kedatangan tahap 13 sudah diterima. Jadi, secara total, Indonesia telah menerima vaksin sebanyak 83,9 juta dosis.
"Pemerintah selalu memastikan faktor keamanan mutu dan khasiat. Sehingga, tidak perlu ada keraguan bagi masyarakat dalam menerima vaksin-vaksin yang disediakan di Indonesia melalui proses evaluasi oleh Badan POM," katanya dalam siaran pers Selasa (25/5/2021).
Untuk mencapai kekebalan imunitas masyarakat Indonesia, diperlukan 181,5 juta vaksin atau 70 persen penduduk, yang terdiri dari SDM Kesehatan di tahap pertama, lansia dan petugas publik, yang jumlahnya sekitar 40 juta jiwa pada tahap kedua.
Baca Juga: Erick Thohir: Indonesia Tambah Vaksin Sinopharm dan CanSino