Seger, Bos WHO dan Menkes Budi Sarapan Mi Instan di G20 

Mi instan sudah jadi makanan pokok warga Ethiopia 

Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menghadiri agenda The 1st G20 Health Ministerial Meeting And The 1st G20 Joint Finance And Health Ministerial Meeting, di Yogyakarta mulai 20 sampai 21 Juni 2022.

Momen kedekatan bos WHO dengan Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, tergambar dalam sebuah potret yang diterima IDN Times. Sebelum agenda kedua G20 digelar, Tedros menikmati sarapan pagi dengan semangkuk mi instan bersama Menkes.

Mie instan ini bisa disebut sudah menjadi makanan pokok bagi Tedros yang berasal dari Ethiopia, karena PT Indofood sudah menjual mi instan sejak 2005 di Ethiopia.

Baca Juga: Puji Bos WHO Pakai Batik Sawunggaling, Menkes: Terlihat Lebih Muda

1. Sebanyak 30 persen bahan baku pembuatan Indomie didatangkan dari Indonesia

Seger, Bos WHO dan Menkes Budi Sarapan Mi Instan di G20 instagram.com/indomie

Dalam kunjungan IDN Times di Addis Ababa, Ibu Kota Ethiopia pada hari Sabtu, 4 Mei 2019, Adrianto Yuliar Salam, Deputi General Manager PT Indofood Ethiopia mengungkapkan, sekitar 30 persen bahan baku pembuatan Indomie didatangkan dari Indonesia.

“Di seluruh dunia, apalagi di Indonesia, produksi bumbu dipasok dari pabrik pusat di Cibitung. Jadi kualitas dan rasanya sama,” kata Adrianto.

2. Pabrik Indomie di Ethiopi memproduksi 80 juta bungkus setahun

Seger, Bos WHO dan Menkes Budi Sarapan Mi Instan di G20 instagram.com/martabakgue_id

Pabrik Indomie di Ethiopia kini memproduksi 80 juta bungkus mi instan selama setahun. Potensi pasarnya besar, karena itu kapasitas produksi akan ditingkatkan.

“Masyarakat di Ethiopia terbiasa makan spageti, karena pernah dikuasai Italia. Jadi mie instan ini mudah diterima sebagai campuran makanan lokal,” ujar Adrianto. Italia menguasai Ethiopia pada 1935-1941.

Baca Juga: 10 Rasa Indomie dari Berbagai Negara, tapi Malah Gak Ada di Indonesia

3. Indomie di Ethiopia tanpa bumbu lengkap

Seger, Bos WHO dan Menkes Budi Sarapan Mi Instan di G20 Indomie Keliling Rasa Nusantara (Dok. Indomie)

Ketika IDN Times melihat proses produksi mi instan, hampir semua karyawan adalah warga lokal. Kebanyakan tinggal di sekitar pabrik. Usia minimal sesuai dengan aturan pemerintah, yaitu 18 tahun. Ada 200-an karyawan, enam di antaranya warga Indonesia.

Di pasaran, Indomie dijual dengan harga setara Rp3.000. Itupun tanpa minyak bumbu lengkap sebagaimana yang kita temui di Tanah Air.

Menurut Adrianto, kalau dengan minyak bumbu termasuk saus, harganya akan lebih mahal dan sulit dijangkau warga setempat. Pesaingnya adalah mie instan dari Vietnam. Tapi, pangsa pasarnya jauh di bawah Indofood.

Topik:

  • Rochmanudin
  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya