Sejarah Hari Anak Nasional yang Masih Jarang Diketahui Banyak Orang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Hari ini, tepat 23 Juli 2020 seluruh anak Indonesia merayakan Hari Anak Nasional. Selamat Hari Anak Nasional!
Hari Anak Nasional tahun ini memang berbeda karena anak-anak Indonesia merasakan dampak pandemik COVID-19 yang mengubah berbagai sektor kehidupan termasuk dunia anak.
Tapi ngomong-ngomong kamu sudah tahu belum sejarah Hari Anak Nasional?
Berikut ini IDN Times rangkum fakta-fakta Hari Anak Nasional dari berbagai sumber khusus untuk kamu!
1. Hari anak muncul dari gagasan Kowani
Penetapan HAN melalui jalan yang berliku sebelum akhirnya ditetapkan oleh Presiden Soeharto.
Dilansir dari Majalah Rona (1988), peringatan hari anak di tanah air merupakan gagasan Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Kowani adalah organisasi kaum perempuan Indonesia lahir sejak Kongres Perempuan Indonesia I pada 22 Desember 1928 dan diresmikan tahun 1946.
Dalam sidang pada 1951 memutuskan untuk mengupayakan penetapan Hari Kanak-Kanak Nasional yang akhirnya digelar Pekan Kanak-Kanak pada 1952 saat itu anak-anak berpawai di Istana Merdeka dan disambut oleh Presiden Soekarno.
Baca Juga: Banyak Anak Jadi Korban COVID-19, IDAI: Layanan Kesehatan Belum Merata
2. Kowani ingin hari anak diperingati 6 Juni sama dengan hari lahir Bung Karno
Editor’s picks
Pada, pertemuan Kowani 1964 muncul usulan agar ditetapkan Hari Anak Indonesia sehingga pemerintah menetapkan pada 1-3 Juni sebagai hari anak di Indonesia.
Namun, Kowani mengusulkan agar Hari Kanak-Kanak Indonesia diperingati setiap 6 Juni karena bertepatan dengan hari lahir Bung Karno.
Pergantian pemimpin di tanah air ternyata berdampak juga pada peringatan Hari Kanak-Kanak Indonesia hingga menuai beragam polemik.
3. Presiden Soeharto akhirnya tetapkan Hari Anak Nasional jatuh pada 23 Juli
Sampai akhirnya, Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) No. 44/1984 yang memutuskan bahwa Hari Anak Nasional diperingati setiap tanggal 23 Juli.
Mengapa 23 Juli? Pemilihan tanggal ini diselaraskan dengan pengesahan Undang-Undang tentang Kesejahteraan Anak pada 23 Juli 1979.
Sejak saat itu perayaan anak-anak terus digelar diberbagai daerah untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara yang ramah anak.
4. Hari Anak Nasional dimaknai sebagai kepedulian bangsa terhadap perlindungan anak
Dilansir dari laman KemenPPPA Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) dimaknai sebagai kepedulian seluruh bangsa Indonesia terhadap perlindungan anak Indonesia agar tumbuh dan berkembang secara optimal, dengan mendorong keluarga Indonesia menjadi lembaga pertama dan utama dalam memberikan perlindungan kepada anak.
Upaya ini akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia dan cinta tanah air di masa pandemik COVID-19.
Baca Juga: 3.928 Anak Indonesia Masih Alami Kekerasan, Terutama Kekerasan Seksual