Sempat Kecanduan Benzo, 3 Anak Punk Diberi Pelatihan Steam Motor

Sepekan pelatihan, anak punk dipulangkan Kemensos ke Tasik

Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan arahan terkait penanganan terhadap fenomena anak punk dengan memberikan pelatihan berupa keterampilan agar mereka bisa mandiri.

Menindaklanjuti arahan tersebut, Balai Residen Galih Pakuan Bogor Jawa Barat milik Kemensos memberikan keterampilan tiga Anak Punk asal Tasikmalaya di Sheltered Workshop Baraya.

Diketahui, tiga anak punk yakni IF, RA, dan RE menyalahgunakan zat Benzodiazepine jenis Mextril, dengan kategori tingkat penggunaan sedang.

1. Tiga anak punk menyalahgunakan obat terlarang

Sempat Kecanduan Benzo, 3 Anak Punk Diberi Pelatihan Steam MotorIlustrasi anak-anak punk yang dibina. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Berdasarkan hasil asesmen lanjutan menggunakan instrumen University Rhode Island Change Asesmen Scale (URICA) menunjukkan bahwa kondisi IF dan RE berada pada tahap kontemplasi ditandai dengan adanya pernyataan bahwa sedang pada situasi permasalahan penyalahgunaan zat dan membutuhkan pertolongan.

Namun, kondisi berbeda dangan RA yang masih berada pada tahap pre-kontemplasi.

"Bagi RA perilaku penyalahgunaan obat yang dilakukannya bukan merupakan suatu masalah dan tidak perlu mendapatkan pertolongan," ujar pekerja sosial Balai Residen Galih Pakuan Mulyana dalam siaran tertulis, Kamis (15/4/2021).

Baca Juga: Kemenkes Minta Orang Tua Tak Bawa Anak Tarawih ke Masjid saat Pandemik

2. Mereka menerima keterampilan steam motor

Sempat Kecanduan Benzo, 3 Anak Punk Diberi Pelatihan Steam MotorKemensos Pulangkan Tiga Anak Punk dari Tasikmalaya (dok. Kemensos)

Mulyana, mengungkapkan pekerja sosial Balai Residen Galih Pakuan mengadakan beberapa kali sesi pertemuan dengan IF, RE, dan RA.

Saat ini mereka membutuhkan penguatan motivasi untuk mengubah perilaku negatif dengan menumbuhkan komitmen dalam diri memulai menyusun rencana masa depan lebih baik.

Usai sepekan, tiga anak punk tersebut menerima bekal keterampilan berupa steam motor dan mendapatkan layanan pemenuhan hidup layak, kemudian dipulangkan ke rumah keluarga masing-masing.

“Salah satu rencana pengembangan kewirausahaan. Pada dasarnya, mereka ingin masa depan lebih baik dan kewirausahaan bisa menjadi salah satu cara membantu mereka agar tidak kembali ke perilaku negatifnya," ungkap Mulyana.

3. Mereka dikembalikan ke keluarga

Sempat Kecanduan Benzo, 3 Anak Punk Diberi Pelatihan Steam MotorANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Identifikasi risiko penggunaan zat pada tingkat sedang menjadi salah satu pertimbangan dikembalikan kepada keluarga, dengan tetap berada di bawah pembinaan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tasikmalaya.

Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Tasikmalaya, Ningning Rukmini, mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan Kementerian Sosial melalui Balai Residen Galih Pakuan Bogor terkait penanganan fenomena Anak Punk.

"Kami harap masih bersinergi dengan Balai Residen Galih Pakuan terkait rencana pengembangan usaha bagi komunitas Anak Punk di wilayah ini,” ujarnya.

Ibu dari IF, Robiah, mengucapkan terima kasih kepada petugas dari Balai Residen Galih Pakuan yang telah mengantarkan anaknya.

"Saya ucapkan terima kasih atas perhatian pada anak saya. Sebagai orang tua ingin IF jadi anak baik, memiliki kegiatan positif, bekerja dan mandiri," ucap Robiah.

Baca Juga: Kisah Anak Jalanan Binaan Risma, Dulu Bertato Kini Kuliah di PTN

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya