Siap-Siap, Vaksinasi Mandiri COVID-19 untuk Swasta Digelar 17 Mei 

Estimasi harga vaksin mandiri COVID-19 Rp500 ribu

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Vaksinasi dari PT Bio Farma Bambang Heriyanto mengungkapkan program vaksinasi gotong royong atau vaksinasi mandiri akan dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri, tepatnya 17 Mei 2021.

"Perkiraan pelaksanaan setelah Lebaran, estimasi tanggal 17 Mei," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Jumat (7/5/2021).

Bio Farma saat ini masih menggodok harga vaksin COVID-19 yang nantinya digunakan untuk  perusahan.

1. Estimasi harga vaksin COVID-19 Rp500 ribu

Siap-Siap, Vaksinasi Mandiri COVID-19 untuk Swasta Digelar 17 Mei Sebuah stan yang menampilkan kandidat vaksin virus corona dari China National Biotec Group (CNBG), sebuah unit dari raksasa farmasi milik negara China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), terlihat di Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) 2020, di tengah wabah COVID-19, di Beijing, China, Jumat (4/9/2020). (ANTARA/REUTERS/Tingshu Wang)

Bambang menjelaskan harga vaksin COVID-19 untuk vaksinasi mandiri masih dalam proses penghitungan dan pendampingan bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Meski demikian, Bambang tidak menampik harga vaksin COVID-19 diestimasikan sebesar Rp500 ribu.

"Itu masih harga prakiraan, untuk 2 dosis termasuk biaya layanan. Harga masih belum final, harga nanti akan disampaikan ke Kemenkes untuk penetapannya," ujarnya.

Baca Juga: Bocoran Harga Vaksin Mandiri, Berkisar Rp500 Ribu untuk Dua Dosis

2. Persyaratan faskes layani vaksinasi mandiri

Siap-Siap, Vaksinasi Mandiri COVID-19 untuk Swasta Digelar 17 Mei Petugas medis memberikan penanganan kepada seorang pasien yang mengalami reaksi saat simulasi pemberian vaksin COVID-19 Sinovac di Puskesmas Kelurahan Cilincing I, Jakarta, Selasa (12/1/2021) (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Dia menambahkan tidak semua fasilitas kesehatan dapat melayani vaksinasi mandiri. Bambang menerangkan faskes yang dimiliki oleh perusahaan harus memenuhi berbagai persyaratan, yakni sedang tidak melayani vaksinasi program pemerintah, memiliki tempat penyimpanan vaksin yang memadai (cold storage), kemudian tenaga ahli yang kompeten dalam pemberian suntikan.

"Apabila perusahaan belum memiiki faskes untuk tempat penyuntikan, bisa menggunakan fasilitas layanan kesehatan yang berada di lingkungan holding BUMN farmasi seperti imunicare, jaringan laboratorium milik Kimia Farma," dia menambahkan.

3. Pemerintah menerima 982.400 dosis vaksin Sinopharm

Siap-Siap, Vaksinasi Mandiri COVID-19 untuk Swasta Digelar 17 Mei Sebuah stan yang menampilkan kandidat vaksin virus corona dari China National Biotec Group (CNBG), sebuah unit dari raksasa farmasi milik negara China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), terlihat di Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) 2020, di tengah wabah COVID-19, di Beijing, China, Jumat (4/9/2020). (ANTARA/REUTERS/Tingshu Wang)

Sebelumnya, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah secara resmi telah menerima total 982.400 dosis vaksin Sinopharm. Ia juga mengatakan nantinya vaksin ini akan digunakan untuk vaksin gotong royong atau vaksin mandiri.

"Program vaksinasi gotong royong ini diharapkan dapat segera dilaksanakan dalam waktu dekat. Saat ini teknis pelaksanaan program vaksinasi gotong royong sedang dikoordinasikan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan PT Bio Farma," ujar Wiku melalui konferensi pers pada siaran langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (4/5/2021).

Baca Juga: Menkes Optimistis Vaksin Mandiri Bisa Percepat Herd Immunity

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya