Sikapi Hasil Rekapitulasi KPU, Prabowo: Hak Rakyat Sedang Dirampas

Rekapitulasi KPU memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin

Jakarta, IDN Times - Calon Presiden Prabowo Subianto memastikan tidak akan ada aksi makar setelah Komisi Pemilihan Umum menyelesaikan penghitungan suara Pilpres 2019 pada Selasa (21/5) dini hari. Hasil penghitungan tersebut memenangkan duet Jokowi-Ma'ruf Amin

"Saya mengimbau agar semua kegiatan berjalan dengan semangat perdamaian. Karena itu langkah konstitusional, langkah demokratis tetap damai tanpa kekerasan apapun," kata Prabowo seperti dikutip dari Antara.

1. Prabowo: Hak rakyat sedang dirampas

Sikapi Hasil Rekapitulasi KPU, Prabowo: Hak Rakyat Sedang DirampasIDN Times/Axel Jo Harianja

Prabowo mengatakan dirinya merasa prihatin atas dugaan kecurangan dalam Pilpres 2019. Meski begitu ia mewanti-wanti para pendukungnya untuk tidak keluar dari koridor hukum yang berlaku.

Dia menegaskan hak rakyat untuk menyatakan pendapat di muka umum, hak rakyat berkumpul, hak rakyat dapat berserikat dan dapat menyampaikan aspirasinya, namun harus dijalankan semua dalam ketentuan hukum yang berlaku.

"Ini bukan masalah menang atau kalah, bukan masalah pribadi atau perorangan tapi masalah yang sangat prinsip yaitu kedaulatan rakyat. Hak rakyat yang benar-benar dirasakan sedang dirampas," ujarnya.

2. Prabowo meminta aparat hukum tak berpihak

Sikapi Hasil Rekapitulasi KPU, Prabowo: Hak Rakyat Sedang DirampasIDN Times/Axel Jo Harianja

Prabowo juga meminta aparat penegak hukum mengayomi seluruh masyarakat khususnya para pendukungnya yang akan menyampaikan hak berpendapatnya.

Dia menegaskan, dirinya dan para pendukungnya tidak ada niat sedikit pun untuk melakukan makar dan melanggar hukum dalam menyampaikan aspirasi tersebut.

"Justru kami ingin mengamankan hukum, ingin menegakkan hukum, kebenaran dan keadilan. Katakanlah yang benar itu benar dan yang salah itu salah," katanya.

3. Prabowo mengakui banyak mantan tentara berdiri di barisannya

Sikapi Hasil Rekapitulasi KPU, Prabowo: Hak Rakyat Sedang DirampasIDN Times/Irfan fathurohman

Prabowo mengakui dalam barisan pendukungnya terdapat banyak mantan tentara dan mengerti apa arti perang dan kekerasan, namun pihaknya tidak menginginkan sama sekali kekerasan digunakan dalam kehidupan politik Indonesia.

"Kalau terprovokasi, saya mohon jangan membalas, memang berat bahkan kalau saudara dipukul, jangan balas. Seorang Ksatria harus memikul beban yang berat, jalan yang sulit itulah jalan pendekar, pendekar tidak boleh gentar menghadapi cobaan," kata Prabowo.

Baca Juga: BPN: Prabowo Capres, Tidak Bisa Dipidana

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya