Suku Anak Dalam Jambi dapat BST, Langsung Rp1,8 Juta per Keluarga

Sebanyak 1.373 kepala keluarga Suku Anak Dalam terima BST

Jakarta, IDN Times - Penyaluran Bantuan Sosial Tunai membawa secercah harapan bagi warga Komunitas Adat Terpencil (KAT) Jambi, Suku Anak Dalam.

Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengatakan, penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) yang menyasar masyarakat di daerah 3T yaitu terpencil, terdepan, dan terluar agar dilakukan 3 tahap sekaligus.

"Mereka itu saudara-saudara kita yang sering dilupakan, maka lakukan terobosan dan inovasi secara terukur dan akuntabel, jangan sampai mereka tidak dapat bantuan karena persoalan administratif," ujar Juliari dalam siaran tertulis, Senin (20/7/2020).

Baca Juga: BST ke-1 Tak Sesuai Target, Mensos: Banyak Daerah Belum Penuhi Kuota

1. Bantuan diberikan tiga bulan sekaligus sebesar Rp1,8 juta per keluarga

Suku Anak Dalam Jambi dapat BST, Langsung Rp1,8 Juta per KeluargaPenyaluran Bantuan Langsung Tunai di suku anak dalam oleh Kemensos (Dok. IDN Times/Kemensos)

Juliari menjelaskan, keberadaan Suku Anak Dalam (SAD) yang sulit dijangkau dan terbatas terhadap akses pelayanan sosial dasar menjadi pertimbangan, sehingga Bansos Tunai diberikan kepada mereka 3 tahap sekaligus yakni Rp1,8 juta per keluarga penerima manfaat.

"Jumlah tersebut merupakan akumulasi bantuan selama 3 bulan penyaluran yaitu April, Mei, dan Juni, dengan besaran Rp600 ribu per bulan," imbuhnya.

2. Sebanyak 1.373 kepala keluarga Suku Anak Dalam terima BST

Suku Anak Dalam Jambi dapat BST, Langsung Rp1,8 Juta per KeluargaPenyaluran Bantuan Langsung Tunai di suku anak dalam oleh Kemensos (Dok. IDN Times/Kemensos)

Dirjen Pemberdayaan Sosial Edi Suharto menyampaikan, data penerima BST Suku Anak Dalam (SAD) yang terdampak pandemik COVID-19 tersebut, atas usulan KKI-Warsi Jambi yang telah mendapat rekomendasi dari Dinsos Dukcapil Provinsi Jambi.

Data yang diajukan KKI-Warsi cukup lengkap By Name By Andreas (BNBA) sebanyak 1.373 kepala keluarga, yang tersebar pada 6 kabupaten di Provinsi Jambi.

"Saya lihat datanya lengkap maka sekalian saja diusulkan ke Pusdatin dan Ditjen PFM agar mereka mendapat BST. Saya melihat peluang kebijakan Menteri Sosial ini sangat baik dan layak jika SAD mendapatkannya," ucap dia.

Menurut Edi, pihaknya sudah bersurat ke Dirjen Adminduk Kemendagri agar dibantu dalam memfasilitasi Komunitas Adat Terpencil mendapatkan hak-hak sipil mereka, sehingga pada tahap pemberian bantuan berikutnya mereka sudah memenuhi syarat-syarat administratif.

3. SAD tidak memiliki nomor induk KTP

Suku Anak Dalam Jambi dapat BST, Langsung Rp1,8 Juta per KeluargaPenyaluran Bantuan Langsung Tunai di suku anak dalam oleh Kemensos (Dok. IDN Times/Kemensos)

Dirjen PFM Asep Sasa Purnama menyampaikan, untuk mendapat bansos tunai awalnya terkendala, karena warga SAD tidak memiliki NIK dan/atau tidak tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"Namun atas kebijakan Mensos agar penerima bansos tidak dipersulit, maka Ditjen PFM dan Pusdatin menggunakan ID sementara, sambil NIK/KTP berproses pada dinas terkait," terangnya.

4. Tercatat 1.800 warga SAD belum punya NIK

Suku Anak Dalam Jambi dapat BST, Langsung Rp1,8 Juta per KeluargaANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Dukcapil Aries Munandar menyatakan, mereka sudah mendata 1.800 warga SAD yang belum punya NIK. Bagi yang belum punya NIK tetapi mendapat bantuan, moment inilah yang digunakan dan diatur waktunya untuk merekam pembuatan KTP.

Hal tersebut merupakan tindak lanjut surat Direktur Pemberdayaan KAT kepada 6 dinas sosial di Provinsi Jambi, untuk melakukan perekaman data penduduk bagi Suku Anak Dalam yang akan mendapat BST dan menginput data tersebut melalui SIKS-NG.

Dengan adanya NIK, warga SAD dapat mengakses berbagai program perlindungan sosial dan program-program lainnya.

"Dari 1.373 KK Suku Anak Dalam yang diajukan, tercatat sejumlah 1.135 KPM penerima BST yang tersebar di 32 kelurahan/desa. Penyaluran dilakukan bekerja sama dengan PT Pos Indonesia dan Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warung Informasi Konservasi (Warsi)," terangnya.

5. Sejak pandemik virus corona, SAD lari ke dalam hutan

Suku Anak Dalam Jambi dapat BST, Langsung Rp1,8 Juta per KeluargaPenyaluran Bantuan Langsung Tunai di suku anak dalam oleh Kemensos (Dok. IDN Times/Kemensos)

Kondisi warga SAD semakin sulit semenjak pandemik virus corona. Menurut salah satu Tumenggung Desa Tanjung, Sargawi, pekerjaan mereka sehari-hari berburu dan mencari barang bekas. Adanya bantuan dari Kementerian Sosial sangat berarti bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

"Kami berterima kasih sama pemerintah yang ngasih bantuan selama corona ini," katanya.

Rasa terima kasih juga disampaikan oleh Ngelembo, Menti atau setingkat sekretaris SAD Komunitas Pauh. Ia menyampaikan terima kasih atas bantuan dari Kementerian Sosial.

"Sejak corona ini jadi takut, kami lari ke dalam, lari ke rimba. Dapat buruan dan motong karet mau jual juga sulit. Ya apalah daya tidaklah mencukupi untuk sehari-hari. Memang kami belum kena corona, tapi dampaknya kena ke kami," tuturnya.

Baca Juga: Antre Cairkan BST, Mbah Madinah  Meninggal di Baldes Patalan

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya