Surat Terbuka Pasien COVID-19 Keluhkan Hasil Swab Lebih dari 2 Minggu 

Surat terbuka ditujukan pada Presiden Jokowi dan Menkes

Jakarta, IDN Times, - Seorang pasien COVID-19 Riki Rachman Permana mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Pasien isolasi di RSUD Gunung Jati Cirebon ini mengeluhkan sudah dua minggu menunggu hasil tes swab dari Balitbangkes, Kementerian Kesehatan, Jakarta.

"Perkenalkan saya Riki, pasien dari Cirebon yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona pada 14 Maret 2020 lalu. Saat ini saya masih berada dalam ruang isolasi, masih menunggu hasil resmi swab ke-3,4, & ke -5," tulisnya dalam surat terbuka yang diposting di akun media sosial Twitter @PermanaRikie, dilansir IDN Times, Minggu (5/4).

1. Pasien positif bertambah, hasil satu orang butuh 7 hari

Surat Terbuka Pasien COVID-19 Keluhkan Hasil Swab Lebih dari 2 Minggu Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan (IDN Times/Dini Suciatinungrum)

Riki memahami bahwa saat ini jumlah pasien positif terus meningkat. Dari diskusi dengan pihak Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan, hasil swab pasien dikirimkan ke Balitbangkes, sehingga membutuhkan waktu untuk mengirimkan sample dan membutuhkan waktu hasil swab resmi.

"Dari pengalaman kami di Cirebon, hasil swab 1 orang saja saat ini bisa memakan waktu 7 hari untuk memastikan apakah seseorang dinyatakan positif atau negatif," ujarnya.

2. Riki sudah tunggu lebih dari 12 hari

Surat Terbuka Pasien COVID-19 Keluhkan Hasil Swab Lebih dari 2 Minggu Ilustrasi (IDN Times/Candra Irawan)

Menurutnya 7 hari merupakan waktu yang lama. Riki mengungkapkan dalam masa tunggu tersebut, pasien dalam kondisi cemas menunggu kepastian.

"Hingga hari ini (26/3) saya dan pasien lainnya belum mengetahui bagaimana hasil swab terakhir yang dilakukan oleh Dinkes pada (18/3), sudah 8 hari kami dan rumah sakit menunggu hasil swab tanpa kejelasan. Khusus saya pasien positif, swab ketiga yang dilakukan 14 Maret pun belum diketahui hasil resminya, sudah lebih dari 12 hari," ungkapnya.

Baca Juga: Sebaran Lengkap Kasus Positif COVID-19 di 42 Kecamatan DKI Jakarta

3. Distribusi surat hasil swab memakan waktu

Surat Terbuka Pasien COVID-19 Keluhkan Hasil Swab Lebih dari 2 Minggu IDN Times/Candra Irawan

Kendala lain yakni distribusi surat hasil swab dari Balitbangkes sampai ke rumah sakit cukup panjang.

"Ini baru contoh kasus swab Cirebon, bisa dibayangkan jika spesimen swab dari kota lain," ujarnya.

Dia memaparkan bila lokasinya jauh dari Balai Besar Teknologi Kesehatan Lingkungan di Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Banjar Baru Kalimantan Selatan, atau jauh dari Balai Teknologi Kesehatan Lingkungan di Batam, Medan, Makassar, Ambon, dan Manado.

"Dengan proses birokrasi yang panjang butuh berapa hari pihak RS memperoleh surat resmi dari Balitbangkes/BBTKL/BTKL," imbuhnya.

4. Hasil swab sangat penting bagi pasien dan rumah sakit

Surat Terbuka Pasien COVID-19 Keluhkan Hasil Swab Lebih dari 2 Minggu Tenaga medis sebagai garda terdepan menghadapi pasien positif COVID-19. (IDN Times/Candra Irawan)

Riki menegaskan bahwa hasil swab sangat penting bagi pasien dan rumah sakit. Jika terbukti positif maka tim medis akan memberikan treatment dan sejumlah obat untuk mempercepat kesembuhan.

Jika terbukti negatif maka pasien dapat dipulangkan dan menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan.

"Semua berpijak pada hasil swab, bagaimana rumah sakit bisa bekerja maksimal jika status pasien saja belum jelas positif atau negatif?" katanya.

5. Tekanan sosial sangat tinggi karena data bocor

Surat Terbuka Pasien COVID-19 Keluhkan Hasil Swab Lebih dari 2 Minggu IDN Times/Aji

Riki berpendapat, jika hasil swab negatif sebaiknya pemerintah langsung memberi kabar pada ketua RT/RW sehingga tidak menimbulkan keresahan di lingkungan tempat tinggal.

"Terkesan berlebihan? namun itulah kenyataannya Pak. Tekanan sosial yang besar terutama setelah data pribadi saya bocor menjadi hal yang kami hadapi belakangan ini," terangnya.

IDN Times berusaha menghubungi Riki untuk konfirmasi lebib lanjut, sampai berita ini ditulis belum ada pernyataan dari yang bersangkutan. 

Baca Juga: Krisis VTM, 65 Warga Depok Positif Rapid Test COVID-19 Belum Uji Swab

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya