Survei: 40 Persen Mak-Mak di DKI Ingin Anak PTM saat COVID-19 Landai

Pemprov DKI Jakarta masih berlakukan PJJ

Jakarta, IDN Times - Penurunan kasus COVID-19 di DKI Jakarta menurun minggu ini, seiring peningkatan vaksinasi dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. Meski demikian, sebagian besar orang tua meminta Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dilakukan saat pandemik COVID-19 terkendali.

Hal tersebut terungkap dari hasil survei yang dilakukan Laboratorium Intervensi Sosial dan Krisis Fakultas Psikologi Universitas Indonesia bersama LaporCovid-19 pada 30 April sampai 15 Mei 2021. Survei ini diikuti 23.015 responden yang sebagian besar ibu rumah tangga di enam wilayah Ibu Kota.

"Dari survei itu ada sejumlah pertanyaan ditanyakan. Salah satunya adalah waktu yang tepat untuk pembukaan sekolah. Ada sih yang jawab saat ini 8 persen tapi sebanyak 40,45 persen responden menjawab, PTM bisa dibuka manakala angka penularan COVID-19 sudah benar-benar turun," ujar Dicky Pelupessy, Kolaborator Ilmuwan LaporCovid-19 dipantau dalam YouTube LaporCovid-19, Kamis (5/8/2021).

Baca Juga: Catatan KPAI Soal Pelaksanaan Sekolah Uji Coba PTM di DKI Jakarta

1. Sebanyak 37,42 persen setuju sekolah dibuka bila pandemik selesai

Survei: 40 Persen Mak-Mak di DKI Ingin Anak PTM saat COVID-19 LandaiIlustrasi sekolah tatap muka (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Selain itu, lanjut Dicky, sebanyak 37,42 persen setuju sekolah dibuka apabila pandemik COVID-19 sudah selesai. Kemudian 11,05 persen menjawab jika anak sudah divaksin.

"Artinya, kita melihat orang tua memang punya fokus keselamatan anak jika angka penularan turun, selesai dan vaksinasi selesai," imbuhnya.

2. Sekolah dibuka jika anak sudah divaksin

Survei: 40 Persen Mak-Mak di DKI Ingin Anak PTM saat COVID-19 LandaiJakarta selenggarakan vaksin anak usia 12-17 tahun di SMAN 20, Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Kamis (1/7/2021). (dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Dicky menambahkan berdasarkan survei, semakin tinggi pendapatan, maka memilih sekolah tatap muka jika anak sudah divaksinasi. Artinya, pemahaman vaksinasi buat anak dianggap penting seiring pendapatan penting yang jadi dasar anak untuk sekolah tatap muka atau tidak.

"Beri jaminan, lebih aman jika anak susah divaksinasi," ujarnya.

3. Ada hikmah di balik pandemik

Survei: 40 Persen Mak-Mak di DKI Ingin Anak PTM saat COVID-19 LandaiIlustrasi belajar daring di tengah pandemik COVID-19 yang kian masif di Indonesia (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

Pelaksana Tugas (PLT) Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Slamet menjelaskan, Disdik mengutamakan keselamatan pendidik dan semua pihak, sehingga pembelajaran dari rumah.

Slamet mengakui saat awal pandemik ada berbagai kesulitan, sebab tidak semua siap dengan musibah yang mendadak. Namun, dia melihat ada hikmah di balik pandemik COVID-19, salah satunya guru, murid, dan siswa menjadi melek teknologi.

"Saat kita melakukan PTM terbatas kemudian ada perkembangan COVID-19 sehingga diberlakukan PPKM Darurat, maka kita menghentikan PTM Terbatas. Alhamdulillah, karena sudah alami Pembelajaran Jarak Jauh selama satu tahun, anak-anak guru sudah tidak gaptek (gagap teknologi)," katanya.

4. Perkembangan vaksinasi pelajar di DKI Jakarta

Survei: 40 Persen Mak-Mak di DKI Ingin Anak PTM saat COVID-19 LandaiJakarta selenggarakan vaksin anak usia 12-17 tahun di SMAN 20, Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Kamis (1/7/2021). (dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Terkait vaksinasi, Slamet merincikan, dari total 795. 612 siswa berusia 12 sampai 17 tahun, siswa yang sudah divaksin dosis ke-1 ada 587.126 siswa atau 73,79 persen, sementara yang belum divaksinasi ada 208.486 atau 26,20 persen.

Sedangkan vaksinasi pendidik, dari 142.403 pendidik, sebanyak 83,89 persen atau 119.457 sudah divaksinasi dosis ke-1. Sementara, jumlah pendidik yang sudah divaksinasi dosis ke-2 adalah 99.106 orang atau 69,60 persen

"Jumlah sentra vaksin ada 273 namun angkanya bertambah, karena banyak kolaborasi dari berbagai pihak," kata Slamet.

Baca Juga: Vaksinasi COVID Syarat Aktivitas di DKI, Ini Cara Unduh Sertifikatnya

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya