Tambah 21, Virus Corona di Indonesia Telah Renggut 1.372 Jiwa

Kasus terinfeksi COVID-19 terus bertambah

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto mengungkapkan, jumlah kasus pasien yang meninggal dunia bertambah 21 jiwa, sehingga total ada 1.372 pasien meninggal karena virus mematikan itu.

Sedangkan, kasus terkonfirmasi positif virus corona sebanyak 526 orang, sehingga total 22.271 kasus dan pasien sembuh ada 5.402 pasien.

Angka tersebut terhitung sejak 23 Mei 2020 pukul 12.00 WIB hingga 24 Mei 2020 pukul 12.00 WIB.

1. Penularan virus COVID-19 terus bertambah

Tambah 21, Virus Corona di Indonesia Telah Renggut 1.372 JiwaPetugas menunjukan hasil reaktif rapid test acak beberapa waktu lalu, Bramanta Pamungkas

Yurianto menjelaskan penularan virus corona terus terjadi dan masyarakat masih rentan terpapar, karena tidak mematuhi protokol kesehatan seperti masih banyak yang berkerumun, tidak menjaga jarak, tidak rajin mencuci tangan, dan enggan memakai masker.

"Ini jadi penyebab kasus COVID-19 terus terjadi tiap hari. Perlu gotong royong dan memahami bahaya COVID-19 ini," ujar dia.

Baca Juga: [LINIMASA-2] Perkembangan Terkini Wabah Virus Corona di Indonesia

2. Pemerintah terus monitor klaster penyebaran COVID-19

Tambah 21, Virus Corona di Indonesia Telah Renggut 1.372 JiwaSuasana ijtima di Gowa. (Dok. IDN Times)

Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di Indonesia, Presiden Joko "Jokowi" Widodo memerintahkan kementerian atau lembaha serta pemerintah daerah, agar klaster-klaster penyebaran virus corona diawasi dengan ketat. Sebab dari klaster itu lah perluasan wabah COVID-19 dapat terjadi.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jamaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri, ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," kata Jokowi pada konferensi pers secara daring, Senin (4/5) lalu.

3. Jumlah kasus positif virus corona di berbagai negara mencapai 5,4 juta

Tambah 21, Virus Corona di Indonesia Telah Renggut 1.372 JiwaTenda-tenda tuna wisma di Safe Sleeping Village yang berlokasi sebuah lapangan dekat balai kota di San Francisco, California, Amerika Serikat, pada 19 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Drone Base

Berdasarkan data yang dilaporkan John Hopkins University pada Minggu (24/5) pukul 08.00 WIB, kasus positif COVID-19 di dunia mencapai lebih dari 5,4 juta orang. Sedangkan 343.804 di antaranya meninggal dunia dan 2.247.151 dinyatakan sembuh.

Terdapat 213 negara dan wilayah di seluruh dunia yang telah melaporkan terpapar COVID-19.

4. Virus corona pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok

Tambah 21, Virus Corona di Indonesia Telah Renggut 1.372 JiwaAntrean untuk tes asam nukleat di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada 16 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: [INFOGRAFIS] Penting! 25 Hal tentang Virus Corona di Indonesia

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya