Tidak Sembarangan, Simak Alur Konsultasi dan Obat Gratis Telemedicine

Link konsultasi akan terkirim melalui WhatsApp

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan 11 platform layanan telemedicine untuk memantau para pasien yang isolasi mandiri.

Hal ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasien terhadap konsultasi dan pemantauan oleh tenaga kesehatan serta mendapatkan pengobatan yang benar sesuai gejala yang diderita secara gratis. Sebagai permulaan, layanan telemedicine gratis itu baru melayani di wilayah DKI Jakarta.

"Kami memberikan pelayanan telemedicine karena kalau harus datang ke rumah sakit, konsultasi dengan dokter, akan sulit lantaran menambah risiko. Makanya, kami bekerja sama dengan 11 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis," ujar Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dikutip laman kemkes.go.id, Jumat (9/7/2021).

Lalu bagaimana alur dapatkan layanan telemidicine untuk pasien isolasi mandiri?

1. Alur pemeriksaan dimulai dari laboratorium pemeriksaan PCR

Tidak Sembarangan, Simak Alur Konsultasi dan Obat Gratis TelemedicineIDN Times/GrabHealth

Ada 11 platform telemedicine yang sudah bekerjasama dengan Kemenkes antara lain Alodokter, GetWell, Good Doctor dan GrabHealth, Halodoc, KlikDokter, KlinikGo, Link Sehat, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ, serta YesDok.

Alur pemeriksaan dimulai dari laboratorium pemeriksaan PCR yang terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan. Ada 743 laboratorium pemeriksaan PCR yang sudah terafiliasi dan terkoneksi langsung dengan Kemenkes, sebanyak 114 di antaranya ada di Jakarta. Sehingga, data pasien yang dimasukkan oleh 743 laboratorium itu akan terbaca oleh Kemenkes.

Baca Juga: Tanya Dokter Jadi Andalan ProSehat, Telemedicine untuk Pasien Isoman 

2. Link konsultasi akan dikirim jika terkonfirmasi positif

Tidak Sembarangan, Simak Alur Konsultasi dan Obat Gratis TelemedicineIlustrasi swab test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Ketika hasil tes PCR tersebut terkonfirmasi positif COVID-19, maka laboratorium akan memasukkan data pasien dan terhubung langsung dengan Kemenkes.

Dalam jarak waktu sekitar sehari, pasien akan menerima pesan WhatsApp dari Kemenkes yang memuat tautan untuk konsultasi secara daring dan sebuah kode untuk mendapatkan obat gratis.

"Jadi, data (pasien) yang sudah masuk ke kami, dikirim WA untuk yang benar-benar sudah terkonfirmasi positif lewat tes PCR, agar bisa berkonsultasi dengan salah satu dari 11 aplikasi ini. Begitu sudah konsultasi kemudian pasien memasukkan satu kode. Nanti, kode itu akan membuka jalan mendapatkan obat yang gratis," papar Budi.

3. Layanan telemedicine ditujukan untuk pasien berdomisili di DKI Jakarta

Tidak Sembarangan, Simak Alur Konsultasi dan Obat Gratis TelemedicineFoto udara kendaraan melintas di kawasan Jalan Jendral Sudirman, Jakarta, Sabtu (28/3/2020) (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Sampai sekarang, lanjut Menkes, layanan telemedicine ditujukan untuk pasien yang baru terpapar setelah diluncurkan platform ini, dan berdomisili di DKI Jakarta.

"Jadi, belum bisa orang langsung mencari dan melakukan konsultasi daring tanpa dites PCR di laboratorium yang terafiliasi dengan Kemenkes. Karena, kami perlu verifikasi apakah yang bersangkutan benar-benar sudah terpapar COVID-19," jelasnya.

4. Layanan konsultasi dokter yang gratis setiap hari selama masa inkubasi 14 hari

Tidak Sembarangan, Simak Alur Konsultasi dan Obat Gratis TelemedicineWarga berjaga di salah satu jalan akses menuju kawasan RW 04 Kampung Sambongpari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi.

Selain itu, platform ini juga bisa dipakai di aplikasi Pedulilindungi pada saat akan melakukan perjalanan menggunakan pesawat, sehingga tidak perlu lagi membawa dokumen syarat perjalanan dalam bentuk fisik.

Pemerintah terus mencari cara yang terbaik untuk tetap bisa melayani masyarakat, tetapi dengan risiko penularan yang sekecil-kecilnya. Sehingga keluarlah ide telemedicine ini. Setelah dikaji, ide ini dinilai akan efektif dalam memantau kondisi pasien COVID-19 yang isolasi mandiri.

"Jadi mereka (platform telemedicine) mau memberikan layanan konsultasi dokter yang gratis setiap hari selama masa inkubasi 14 hari mereka akan tinggal. Mereka juga nanti akan bisa mengeluarkan resep obatnya, mereka juga bisa berhubungan dengan sejumlah laboratorium yang sudah diakreditasi oleh Kementerian Kesehatan untuk melihat pasien positif atau tidak, dan nanti akan menyambungkan ke apotek- apotek di mana kami nanti mengirimkan obatnya atau juga pasiennya bisa ambil sendiri ke apotek di Jakarta," tutur Budi.

Baca Juga: Catat! Ini Cara Dapat Obat COVID Gratis Lewat Telemedicine

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya