Todung Mulya Lubis: Kasus Sambo Mudah, Tapi Satgasus dan Judi?

Reformasi hukum dianggap perlu jadi perhatian

Jakarta, IDN Times - Pakar hukum Prof Todung Mulya Lubis turut menyoroti kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo. Todung berharap besar, kasus ini dapat dibongkar secara tuntas.

Baginya, ada hal yang mengusik rasa keadilan, yakni reformasi hukum yang selama ini bergulir tak berjalan dengan baik, karena aparat petinggi Polri justru terlibat dalam kasus biadab itu.

"Saya berdoa agar dibongkar secara tuntas, tetapi saya tidak berani meletakkan harapan yang besar," kata Todung saat berkunjung ke kantor IDN Times, Jakarta, Rabu sore (28/9/2022).

1. Todung soroti kasus Satgasus dan judi online di balik pembunuhan Brigadir J

Todung Mulya Lubis: Kasus Sambo Mudah, Tapi Satgasus dan Judi?Todung Mulya Lubis dan Pemred IDN Times Uni Lubis. Foto: Dok IDN Times.

Hal yang turut menjadi perhatiannya bukan soal kasus pembunuhan Brigadir J saja. Sebab ada sejumlah peristiwa di balik kematian Brigadir J yang dianggap tak kalah penting untuk diungkap.

"Kalau kasus pembunuhan Brigadir J lebih mudah diuraikan untuk diproses secara hukum, dan diadili. Tetapi yang jadi pertanyaan, berita-berita yang beredar di balik itu, Satgasus, kaitannya dengan 303, judi online, kan itu yang harus diungkapkan dengan tuntas," katanya.

Baca Juga: Ini Alasan Febri Diansyah Bergabung Jadi Tim Pengacara Ferdy Sambo

2. Reformasi hukum harus jadi agenda nomor 1 Pemerintah

Todung Mulya Lubis: Kasus Sambo Mudah, Tapi Satgasus dan Judi?Ilustrasi

Bagi Todung, jika pengungkapan kisah-kisah lain di balik pembunuhan Brigadir J tak bisa terungkap, maka reformasi hukum yang selama ini dilakukan dianggap tak mampu berjalan baik.

Dia juga mengatakan, akan jadi satu keharusan bagi Pemerintah dalam dua tahun ke depan untuk segera melakukan reformasi hukum. Sebab jika tidak dilakukan, kata dia, maka akan semakin banyak kebocoran-kebocoran di sejumlah sektor.

"Apalagi ini dalam keadaan ekonomi sulit, akan sangat punya dampak terhadap kehidupan rakyat. Daya beli masyarakat sebenarnya merosot, lalu negara mau apa. Ini salah satunya terjadi karena hukum yang tidak benar. Dan reformasi hukum harus menjadi agenda utama Pemerintahan," katanya.

Baca Juga: Ferdy Sambo Bisa Lolos dari Vonis Mati Asal Mau Bongkar Polisi Korup

3. Tak terkejut dengan berbagai kasus hukum melibatkan pejabat

Todung Mulya Lubis: Kasus Sambo Mudah, Tapi Satgasus dan Judi?Ilustrasi napi di penjara (IDN Times/Mardya Shakti)

Pada kesempatan itu, Todung Mulya Lubis mengaku sedih dengan banyaknya pejabat yang terseret kasus hukum belakangan. Mulai dari kasus Ferdy Sambo, OTT Hakim Agung Sudrajad Dimyati, dan penetapan tersangka Gubernur Papua Lukas Enembe.

"Saya melihat pasti sedih, tapi saya juga tak terkejut," katanya.

Baginya, kasus ini tak semata-mata muncul karena personal masing-masing tersangka. Melainkan, ada juga peran pengawasan terhadap kinerja yang buruk, sehingga menambah besar peluang kebocoran di berbagai sektor.

"Pengawasan lemah, lalu kultur. Orang terbiasa oke dengan atasan, dan dia enggak berani menegur atasan. Harusnya dimungkinkan orang bikin laporan tanpa menyebut nama. Tapi saya enggak tahu, ini juga enggak jalan. Seharusnya, kalau efektif banyak kasus-kasus seperti ini, meski skalanya lebih kecil, akan terungkap," kata Dubes RI untuk Norwegia dan Islandia tersebut.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya