[UPDATE] 10.948 Pasien Virus Corona di Indonesia Dinyatakan Sembuh

Delapan provinsi tidak melaporkan adanya penambahkan kasus

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto mengungkapkan, kasus pasien sembuh di Indonesia bertambah 591 orang, sehingga total menjadi 10.948 pasien.

Yurianto menyebutkan sebanyak 11.924 spesimen telah diperiksa, baik menggunakan Real Time PCR maupun tes cepat molekuler, sehingga total yang sudah diperiksa sampai hari ini 405.992 spesimen.

"Jumlah pasien sembuh naik 591 pasien, seiring kenaikan kasus positif COVID-19 di Indonesia yang mengalami peningkatan sebanyak 672 kasus. Sehingga total menjadi 31.186 kasus," papar dia saat konferensi pers di saluran Youtube BNPB, Minggu (7/6).

1. Delapan provinsi melaporkan tidak ada penambahan kasus positif COVID-19

[UPDATE] 10.948 Pasien Virus Corona di Indonesia Dinyatakan SembuhIlustrasi perawat. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Dari kasus positif, DKI Jakarta melaporkan penambahan sebanyak 163 kasus baru, namun juga melaporkan 294 kasus sembuh. Kemudian Jawa Timur melaporkan ada penambahan 113 kasus dan kasus sembuh 48 kasus.

Lalu, Sulawesi Selatan ada penambahan 64 kasus, Papua 59 kasus dan Jawa Tengah 51 kasus.

"Dari keseluruhan provinsi ini kita lihat data per hari ini sudah ada 21 provinsi yang melaporkan kasus kurang dari 10, bahkan delapan di antaranya melaporkan tidak ada kasus sama sekali," papar Yurianto.

Baca Juga: [INFOGRAFIS] Penting! 25 Hal tentang Virus Corona di Indonesia

2. Jokowi memerintahkan agar klaster-klaster COVID-19 dijaga dengan ketat

[UPDATE] 10.948 Pasien Virus Corona di Indonesia Dinyatakan SembuhJokowi melaksanakan Salat Jumat di Masjid Baiturrahim (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di Indonesia, Presiden Joko "Jokowi" Widodo memerintahkan agar klaster-klaster penyebaran virus corona diawasi dengan ketat. Sebab dari klaster itu lah perluasan wabah COVID-19 terjadi.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jamaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri, ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," kata Jokowi pada konferensi pers secara daring, Senin (4/5).

3. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 6,9 juta orang

[UPDATE] 10.948 Pasien Virus Corona di Indonesia Dinyatakan SembuhANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Sementara, mengutip laman Worldometers hingga Minggu (7/6) pagi, total kasus virus corona terkonfirmasi ada 6.962.099 kasus.

Sedangkan, jumlah kematian karena COVID-19 sebanyak 401.524 kasus, dan sembuh 3.402.664 orang.

4. Gejala dan cara pencegahan virus corona

[UPDATE] 10.948 Pasien Virus Corona di Indonesia Dinyatakan SembuhSalah satu mencegah penyebaran COVID-19 adalah mencuci tangan, di posko pengungsian banjir Gampong Garot juga di sediakan tempat cuci tangan (IDN Times/Saifullah)

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.7

Baca Juga: [LINIMASA-3] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya