[UPDATE] IDI: 27 Dokter Meninggal Dunia, 18 Positif dan PDP COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kabar duka terus datang dari tenaga medis di tengah pandemik virus corona atau COVID-19. Hari ini, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengumumkan kembali nama dokter yang meninggal dunia akibat virus corona.
Kabar tersebut disampaikan melalui akun media sosial Twitter @PBIDI, Minggu (5/4).
"IDI berduka," tulis IDI dengan unggahan foto dua dokter meninggal dunia, yakni Dr Heru Sutantyo IDI Cabang Jakarta Selatan dan Dr Wahyu Hidayat, SP THT-KL IDI Cabang Bekasi.
1. Sebanyak 27 dokter meninggal dunia akibat virus corona
Dua nama dokter yang meninggal dunia tersebut menambah deretan tenaga medis yang menjadi korban jiwa akibat wabah COVID-19. Hingga saat ini, sebanyak 27 dokter telah meninggal selama merawat pasien virus corona.
Humas Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Indra Bustomi membenarkan dua nama tersebut telah meninggal dunia, dan menjadi 27 dokter gugur saat berjuang melawan virus corona.
"Ya benar (27 dokter)," ujar Indra melalui pesan tertulis kepada IDN Times.
Namun, untuk keterangan lebih lengkap, Indra meminta IDN Times agar menghubungi rekan sejawatnya, dr Halik Malik, yang juga humas PB IDI.
Baca Juga: Dua Dokter Meninggal Dunia, IDI Telusuri Pola Baru Penyebaran COVID-19
2. Sebanyak 18 dokter positif dan PDP COVID-19
Editor’s picks
Halik menerangkan dari 27 dokter, sebanyak 18 di antaranya sudah terkonfirmasi positif dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona.
"Iya, setidaknya ada 18 dokter dan enam dokter gigi. Itu sementara data yang terkonfirmasi, lainnya setelah kami cek bukan karena COVID-19," kata dia.
3. IDI berharap pemerintah memberikan data
Halik berharap pemerintah menyampaikan data ke tiap organisasi profesi, sebab saat ini jumlah dokter yang meninggal dunia terus bertambah. Sebab, IDI tidak bisa mengonfirmasi secara detail faktor risiko tenaga medis yang meninggal dunia.
Detail informasi tersebut seperti apa tugas utama, kapan terpapar, di ruang apa, adakah faktor alat kelengkapan diri (APD) yang tidak standar, faktor virulensi yang memang tinggi di wilayahnya, atau manajemen rumah sakit yang rendah dan sebagainya yang bisa menjadi faktor.
"PB IDI bisa saja mengumpulkan data, namun itu sulit sekali jika tidak ada data awalnya, siapa saja tenaga medis yang terpapar, baik yang positif COVID-19 maupun yang PDP," ungkap Halik.
4. Daftar 27 nama dokter yang gugur di garda terdepan dalam menangani pasien virus corona
Berikut 27 daftar nama dokter yang meninggal dunia saat menangani pasien virus corona dan positif virus corona:
- Prof. DR. dr. Iwan Dwi Prahasto (GB FK UGM)
- Prof. DR. dr. Bambang Sutrisna (GB FKM UI)
- drg. Amutavia Pancasari Artsianti Putri, Sp. Ort (RSUD Jati Sampurna, Bekasi)
- drg. Yuniarto Budi Santosa, M.Kes (Dinkes Kota Bogor)
- dr. Bartholomeus Bayu Satrio (IDI Jakarta Barat)
- dr. Exsenveny Lalopua, M.Kes (Dinkes Kota Bandung)
- dr. Hadio Ali K, Sp.S (Perdossi DKI Jakarta)
- dr. Djoko Judodjoko, Sp.B (IDI Bogor)
- dr. Adi Mirsa Putra, Sp.THT-KL (IDI Bekasi)
- dr. Laurentius Panggabean, Sp.KJ (RSJ dr. Soeharto Herdjan)
- dr. Ucok Martin Sp. P (Dosen FK USU)
- Dr. Heru S. (Undip 1974)
- dr. Efrizal Syamsudin, MM (RSUD Prabumulih, Sumatera Selatan)
- dr. Ratih Purwarini, MSi (IDI Jakarta Timur)
- Laksma (Purn) dr. Jeanne PMR Winaktu, SpBS. Gugur di RSAL Mintohardjo.
- dr. Maas Musa Sp.A (Serpong).
- drg. Roselani Odang Sp.Pros
- dr. Anneke Suparwati, MPH (Dosen FKM UNDIP)
- dr Eddy Supriyadi SpPA
- dr. Wahidin Sudirohusodo dr. Bernadetta Tuwanakotta Sp. THT- KL (DI RSUP)
- DR.Dr. Lukman Bubakar SpOT (RsP)
- dr Ketty, IDI Tangsel
- drg Gunawan Oentaryo, PDGI Banjarmasin
- dr. Adi Santoso, Leuwiliang Jabar
- dr. Bernadette Albertine Francisca T, Sp. THT-KL IDI Cabang Makassar
- dr Heru Sutantyo IDI Cabang Jakarta Selatan
- dr Wahyu Hidayat, SP THT-KL IDI Cabang Bekasi.
Baca Juga: Kisah Dokter di Medan, Belajar Tangani Corona Malah Positif Terjangkit