Vaksin Booster buat Umum Belum Etis, Menkes: Silakan Pergi ke AS

Vaksin berbayar direncanakan mulai 2022

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan pemberian vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster untuk masyarakat umum saat ini tidak etis. Sebab, masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan vaksin dosis pertama.

"Kasihan soalnya banyak yang belum dapat (vaksin) soalnya kesehatan. Is it ethical untuk kita memaksa, ngotot, even mau bayar mencari sumber mengambil jatah saudara-saudara yang even yang belum mendapatkan, yang lebih kaya, yang lebih mampu, yang lebih punya akses, protecting ourselves where other people die, because of it. Kalau mau booster silakan pergi ke Amerika," ujar Budi Gunasi dalam Indonesia Knowledge Forum 2021 secara virtual, Kamis (7/10/2021).

1. Vaksin berbayar mulai tahun depan

Vaksin Booster buat Umum Belum Etis, Menkes: Silakan Pergi ke ASVaksin Moderna yang digunakan sebagai Vaksin Booster bagi Tenaga Kesehatan. (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Meski begitu, Budi sebelumnya menyebut pemerintah telah merencanakan skenario vaksin berbayar untuk booster mulai 2022. Masyarakat nantinya bisa membeli vaksin di apotek seperti obat.

"Nah sisanya, kita harapkan akan terbuka, business to business biasa, rakyat bisa membeli vaksinnya sendiri, jenis vaksinnya nanti akan kita tentukan yang sudah mendapatkan emergency use dari WHO. Orang-orang bisa memilih vaksinnya apa, sama seperti beli obat di apotek. Jadi ini akan kita buka pasarnya agar masyarakat bisa memilih membeli booster vaksin apa," ujar Budi saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Jakarta, Senin (13/9/2021).

Dari data yang dipaparkan Budi, target vaksin berbayar ini sebesar 93,7 juta dosis. Tapi, Budi menegaskan vaksin berbayar masih berupa rencana.

"Ini kira-kira skenario untuk vaksinasi tahun depan ya, masih perlu kita finalisasikan lagi dengan pemerintah sebagai masukan awal buat bapak ibu dewan yang terhormat," kata Budi.

Baca Juga: Ingat! Vaksin Booster Hanya untuk Tenaga Kesehatan

2. Pemerintah akan biayai vaksin COVID-19 warga yang masuk PBI

Vaksin Booster buat Umum Belum Etis, Menkes: Silakan Pergi ke ASIlustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Di sisi lain, Budi melanjutkan, tahun depan pemerintah berencana membiayai vaksin COVID-19 dosis ketiga untuk warga yang masuk kategori penerima bantuan iuran (PBI). Vaksin dosis booster gratis juga diberikan kepada anak yang berusia 12 tahun.

"Jadi yang PBI akan mendapatkan satu kali booster. Kebutuhan dosisnya adalah sejumlah orang yang mendapatkan booster ditambah buffer 10 persen. Kita juga akan menyuntikkan anak-anak yang masuk ke umur 12 tahun, itu ada 4,4 juta," katanya.

3. Capaian vaksinasi dosis satu masih 95 juta dari target 208 juta

Vaksin Booster buat Umum Belum Etis, Menkes: Silakan Pergi ke ASPetugas medis mengecek kesehatan warga sebelum disuntik vaksin COVID-19 saat vaksinasi massal di Stadion Sanaman Mantikei, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu, 26 Juni 2021 (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19, per Rabu (7/8/2021), terdapat 842.556 orang yang menerima vaksin dosis pertama dalam sehari. Sehingga total penerima vaksin dosis pertama mencapai 95.781.773 orang.

Satgas juga melaporkan 785.057 orang menerima vaksinasi tahap dua dalam sehari. Penambahan ini membuat total yang menerima vaksinasi tahap kedua menjadi 54.441.979 orang.

Akan tetapi, jumlah tersebut belum memenuhi target vaksinasi pemerintah untuk menciptakan kekebalan komunal. Pemerintah diketahui menargetkan 208.265.720 orang memperoleh vaksin COVID-19.

Baca Juga: [BREAKING] Empat Strategi Menkes Hadapi Pandemik COVID-19 jadi Endemik

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya